RINDU

44 2 2
                                    

Terulang lagi, lagi dan lagi. Mencintai seseorang tapi bertepuk sebelah tangan. Apa kamu juga pernah? Bahkan sering? Terlalu percaya diri aku. Dan aku segera memposisikan siapa aku dan sadar diri. Bagaimana tidak? Dia sosok yang aku kagumi tapi apa kamu sadar, dia kekasih teman ku sendiri. Aku tidak mau dianggap jahat, lebih baik ku akhiri perasaan ini. Dia juga teman ku kekasih nya juga teman ku. Ketika kamu juga pernah mengalami apa yang aku alami, saranku jangan pernah melakukannya.

Aku juga turut bahagia, secepat itu aku menemukan sebuah teka-teki yang selama ini membayangi pikiran ku. Aku juga akan mendoakan mu agar bahagia selalu. Jika kamu butuh sandaran bahu ku siap untuk menopang kepalamu, juga siap untuk mendengarkan cerita duka dari mu. "Kemarilah, aku selalu menunggu mu..". Aku juga berjanji tidak akan terluka untuk kali ini, berjanji pada diri sendiri terkadang ingkar. Khilaf. Meski begitu didalam lubuk hatiku, terkadang perasan ku masih ada untukmu. Tak memiliki mu bukan berarti aku membencimu. Dan kamu harus percaya, ada seseorang yang sangat tulus mencintaimu tapi tak pernah bersama, itu "AKU" orang nya..

Percayalah, kadang yang benar-benar tulus sering diabaikan dikira main-main. Padahal yang ingin main-main tidak akan benar-benar tulus mencintai, kau menjadi target selanjutnya untuk nya. Kau akan dipermainkan dan kau akan dibuat hancur -  sehancurnya. Tapi itu tak akan nampak secara blak-blakan, itu akan nampak perlahan-lahan halus sekali sehingga kau tak sadar. Ingin ku beritahu tapi aku pikir buat apa aku memberitahu mu. Padahal aku sendiri saja juga seperti ini.


------


Merindukan mu untuk saat ini tak layak untuk ku rindukan lagi, karena rinduku akan sia-sia. Mungkin kamu juga pernah merasakan nya kan? Apa cuman aku seorang. Coba kamu pikir ketika kamu merindukan dia, dia akan merindukan orang yang telah mencuri hati nya untuk saat ini. Sia-sia rasanya mencintai tapi tak terbalas.

Belum menyatakan, sudah mundur duluan dan menghina diri sendiri. Takut akan mendapatkan jawaban yang tidak baik untuk hati ini. Negatif sekali pikiran ku ini. Keyakinan antara maju atau mundur masih bimbang. Rindu akan menghantui diriku yang sedang ingin menolak, tetapi tolakan itu semakin menjadi-jadi. Dan membuatku marah, dan ingin menangis tetapi aku tak mampu. Benarkan rindu ini akan menjadi sia-sia, bagaimana tidak aku dan kamu tidak sedang rindu bersama. Ah kesal.

Ketakutan atau keberanian untuk memilih menyatakan perasaan mu kepadanya? Aku lebih baik pilih keberanian. Meski aku memilih keberanian, percayalah dibalik itu aku takut. Aku takut untuk kecewa untuk kedua kalinya. Mengapa aku diposisi seperti ini? Semakin membuatku diujung tanduk.





------



Seisi ruangan ini rasa nya rindu menggebu, memanggil sosok nama yang ada disudut bingkai foto yang tertera disana. Ku lihat seakan-akan wajahmu berbicara perlahan ke arah ku, sampai aku mengerti perkataan yang kamu ucapkan. Haduh, aku langsung sadar ini hanya foto bukan sosok yang nyata. Apakah ini akan menjadi rindu yang semu? Rindu ku diatas kursi kayu kuno. Yang hanya bisa ku dengar ringkik an alunan nya. Krik..Krik..Krik.. .

Teras belakang rumah menjadi ruangan kedua ku. Menitihkan air mata perlahan ketika aku hanya bisa melihatmu dari bingkai foto. Apa harus begini terus meratapi kerinduan yang bergejolak, rasanya di sebelah ku ada kamu yang menemani ku untuk sekedar minum teh. Aku harus beranjak dari suasana seperti ini. Aku harus menyibukkan diri.

Hai rindu, Apa kabar?
Bagaimana apa kamu sudah menyampaikan rasa rinduku padanya?
Apa kamu tidak mau membantuku? Hingga sekarang rasa rindu itu hanya dikotak pos depan rumah?
Kenapa tidak kamu sendiri yang menyampaikan nya? Kan kamu tahu aku pengecut? :(
Apa karena alasan pengecut itu akan menjadi acuan mu hingga kelak nanti?
Ya nggak, aku belum siap untuk mengatakan nya :(
Sampai kapan kamu siap? Menunggu janur kuning melengkung?
Tidak papa jika itu terjadi , aku ikhlas.
Payah? Cupu? Pengecut? Penakut? Itu semua ada di diri kamu sekarang ini.




Sampaikanlah jika kamu rindu, nanti kalau ditanya "Tumben bilang rindu, ada apa ini?" Bilang aja "Nggak papa, rindu main bareng sama kamu" Meski bohong seengak nya udah disampaikan :))

Definisi Rindu?
Menurut kamu apa?
Bagaimana menyampaikan?
Jika tahu, beritahu senja biar dia tahu
Terima kasih sudah mau membantu senja..









Kritik dan saran sangat ditunggu,
Terima kasih masih setia menunggu cerita ini..



Salam dariku,
Seorang yang pernah berjuang sendiri :))
Mmwah!!

Catatan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang