SUSAH UNTUK DI LUPAKAN (BAGIAN 1)

13 2 13
                                    

Termenung dalam lamunanku di masa lalu yang aneh. Antara bodoh dan cinta itu beda tipis. Sebelum aku bercerita, aku mau tanya. Apakah kamu juga pernah mencintai seseorang diam-diam dan tidak bisa mengungkapkan nya. Dan hanya bisa dipendam selama 7 tahun? Dan bagaimana akhir dari kisah ini? Langsung to the point aja deh :)))

Pertama kali bertemu dan bisa jatuh hati kita bertemu di sebuah surau (masjid) cuma dari pandangan pertama sudah ku menaruh hati padamu. Umur yang masih belia dan masih sangat muda. Hanya berpaut beda satu tahun.

Tahun 2009
Cinta monyet itu cocok untuk julukan macem anak belia pada jaman dulu. Kisah yang amat lucu dan aneh jika dipikir di jaman sekarang. Saat itu pergi ke surau (masjid) ambil air wudhu dan beranjak mau masuk, tiba - tiba berpapasan dengan seseorang yang kemarin. Dalam hati berkata "Itu bukan sosok yang kemarin? Dia juga sholat disini? Uweee... Nama nya siapa ya? Kok jarang lihat di daerah sini" Ujar ku

Ternyata memang benar hanya waktu weekend saja dia pergi ke surau. "Ya Allah ini aku niat nya sholat kok malah mantau dia terus? Astagfirullah" Batin ku.
Gejolak asmara monyet ini kali ya, banyak tingkah ketika bisa bertemu atau hanya berpapasan saja.

Tahun 2010
Meski jarang bertemu di dalam surau (masjid) kita sering bertemu di jalan. Meski sampai sekarang aku belum tahu nama dia siapa, sekolah dimana juga.

Saat itu aku sedang tertidur pulas dan masuk ke dalam alam mimpi yang indah dan tak seindah kenyataan. Di dalam mimpi tersebut aku bermimpi di lapangan dan asyik menyimak anak-anak sedang main sepak bola, dan sudut mata ku mencari sesuatu yang sepertinya mengganjal. Ya, ketemu. Dia lagi. Dalam batin ku "Kapan aku iso ngerti jenengmu toh yoyo..??" Ujar ku. Tiba-tiba ada yang membisik di telinga ku tapi tidak ada orang nya :(( , ia berkata "Sandi" Ujar bisikan yang entah dari mana asalnya.

Sontak kaget langsung bangun. Dan langsung mengingat. Sandi. Nama dia. Ah mana mungkin. Langsung kembali tidur.
Dan bukan hanya hari itu saja aku memimpikan nama itu. Dan itu terjadi di dalam waktu 3 hari berturut-turut.

Tahun 2011
Usia yang masih belia, sudah beranjak remaja. Pakaian seragam yang melekat di baju putih biru. Ya, tingkat SMP. Dimana perlahan aku tahu tentang dia. Pelan tapi pasti.

Saat aku pulang sekolah jalan dibawah terik matahari yang sangat menyengat di ubun-ubun dan membawa satu buah es plastik yang begitu segar dan dingin. Aku bertemu dia lagi meski sudah lama nggak ketemu dia lagi. Akhirnya. Dia melaju dengan motor mars dengan cepat, dari arah barat. Dalam hati bergumam "Eh bukan nya itu, mas mas yang di surau ya. Yang pernah mampir di dalam mimpi ku?" Ternyata benar dia orangnya.

Keesokan harinya saat bel pulang sekolah sudah berbunyi aku buru-buru langsung balik dan nunggu di depan gerbang sekolah, ya menunggu dan memastikan apakah dia dari sekolahan yang seberang itu. Dan dugaan ku benar lagi. Dia sekolah disitu juga. Asyik nih, kalau olahraga di luar pasti ketemu kan lapangan nya juga dibuat join sama sekolah seberang.

Pagi-pagi sering sekali aku ini jarang banget buat disiplin masuk tepat waktu, kalau nggak mepet ya telat. Dasar aku di masa lalu. Untung kurang 5 menit bakal ditutup gerbang ini. Sambil memarkir kan sepeda. Waktu pelajaran biologi tiba-tiba ulangan dadakan pula. Mampus. Belajar nggak. Nyontoh wae lah (jangan ditiru nggak baik, bandel emang aku). Setelah jam biologi selesai, ganti pelajaran olahraga yang mengharuskan ganti baju olahraga dan olahraga keluar di lapangan. Jam set 9 tapi udah panas banget. Huh. Ngapain sih keluar, olah raga di sekolah an juga cukup.
Kzl sendiri. Eh tapi mood ku langsung baik, bagaimana tidak ketemu dia lagi. Hahahaha. Aneh. Bucin nya emang udah dari dulu ya. Perhatian banget. Tapi sampai sekarang ga ada yang perhatian ke luh thor, udah jangan di bahas :((

Tahun 2012
Umur yang hanya berbeda satu tahun, tepat tahun ini dimana kau masuk ke jenjang yang bisa dikatakan remaja dengan kestabilan emosi. Ya, kamu sudah masuk ke SMA. Semakin lama semakin sering ketemu berpapasan di jalan. Asal kamu tahu, cuman ketemu aja udah bisa senang banget. Setiap ketemu dalam hati bakal ngomong "Ya Allah, pengen deh suatu saat nanti bisa temenan di dunia maya dan berjodoh sama dia" Ritual itu yang sering aku ucap.

Meski susah untuk mencari nama id sosial media, akhirnya bisa ketemu juga. Akhirnya aku add pertemanan. Tiga hari kedepannya, buka di layar monitor komputer ada notif dari permintaan pertemanan diterima. Ya, siapa lagi kalau bukan seseorang yang tiga hari lalu aku tambah teman. "Tuh kan bener selama ini nama dia itu yang pernah aku mimpi kan, ternyata nggak bohong ya" Ujar ku dalam hati.

Saat aku main ke rumah teman hanya untuk sekedar ngobrol, di dekat rumah teman ku ada lapangan bola. Hiruk pikuk anak muda dan kecil main sepak bola di sana, di saat ada yang familiar menurut ku. Dia juga main? Berarti rumah nya sekitar sini? Sering main sepak bola pas weekend? Wah, bakal main sering ke sini deh. Ya cuma untuk sekedar lewat nonton.

Aku heran sama diri ku sendiri,
Aku yang cuek banget, tapi ketika jatuh cinta peduli banget.
Aku yang jutek banget, tapi ketika itu akan sirna.
Aku yang masa bodo amat, tapi ketika itu menjadi perhatian banget.
Memang benar, jatuh cinta akan merubahnya.

Menurut kalian ini bakal menjadi penantian yang sia-sia atau bahagia? Akankah si doi menjadi jodoh senja?
Atau senja hanya bisa mengagumi sendiri?
Next bakal up lagi
Satu bulan baru bisa up lagi, fokus puasa dan sibuk banget selama bulan Ramadhan.
Anyway, terima kasih banyak untuk kalian menunggu kisah senja sampai sekarang.

Kritik dan saran, sangat ditunggu.
Dan, jangan lupa vote suara ya zheyenk ❤🙈

Dan bakal up lagi untuk bagian ke 2 , setelah lebaran.

Minal aidzin wal Faizin yaa gess.. 🙏

Salam dariku yang pernah berjuang sendiri
Mmwah!!

Catatan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang