Seharusnya aku menyampaikan perasaan ku yang sebenarnya tanpa harap ingin ada sepatah jawaban darimu. Aku tahu tuk mengungkapkan perasaan terlebih dahulu itu mustahil apalagi aku cewek. Ini kejadian yang pernah aku alami, punya rasa suka sama senior/kakak kelas. Mungkin sudah familiar dikalangan remaja, dilingkup sekolah/kampus. Dari perhatian kecil sehingga terbawa perasaan "Duh nama nya juga cewek, pasti baper".
Berawal dari aku duduk dikelas 10/1 SMA ketika disekolah ku mengadakan event organisasi yang cukup bergengsi "Hihihi.. iya dong karena eventnya bukan satu sekolah, tapi puluhan sekolah SMP kumpul".
Di setiap stand pasti ada panitia dari salah satu kami, aku diposisikan jaga "Scout Chef"
Itu pilihan yang bagus. Ketika acara memasak mulai berlangsung aku bosan diam diri, Akhirnya aku keliling di setiap stand teman-teman ku. Aku berhenti tiba-tiba di stand Sing Song, bagaimana tidak seperti daya magnet yang ditarik sangat erat. Tapi diantara beberapa juri disana ada yang menarik pandangan ku, Nah benar seseorang yang memakai kaos abu-abu berkacamata. "Duh ganteng nya, Tapi siapa ya dia? Familiar aku lihat nya. Nama nya siapa yaa??" Ujar ku sambil memegang tepi gerbang yang penasaran."Eh, bentar tanya dong?" Ujar ku sambil mencolek baju Ila.
"Opo toh' Nja kok kowe koyo wong penasaran?" Ujar Ila
"Penasaran dikit sih, Itu yang pake baju abu-abu kacamata yang pipi nya chubby siapa ya? Kowe kenal ra??" Ujar ku logat Jawa keluar juga akhirnya.
"Oohh... Ra eroh aku Nja, coba kowe takon nang mas-mas iku pastie ngerti. Nyapo kowe takon? Seneng yo karo mas iku?? Ngaku?" Ujar Ila bertanya-tanya.
"Yawis ra usah takon aku, isin ngko malah dadi bahan guyonan" Ujar ku sambil kembali ke arah stand ku.
"Yakin? ra kepo??" Ujar Ila.
"Yakin aku, ngko yo ngerti dewe kok" Ujar ku sambil menjulurkan lidah.
Dan akhirnya acara sukses dan berakhir tepat pukul 16.15 wib, badan capek tapi terbayar dengan sukses nya acara. Ketua pelaksana mengumpulkan kami di satu kelas untuk membahas acara tadi pagi untuk dikoreksi. Ketika kami berdebat yang sangat serius suasana menjadi panas kian memanas, tidak ada titik temu jawaban. Sekelompok orang masuk ke ruangan kami menjadi satu duduk didepan. Rasanya ketika mereka masuk hawa dingin terasa, tapi aku tersadar ada sosok yang bikin mata segar "Kyaaa... Dia juga ikut masuk, tapi siapa sih dia?" Tatapanku mulai fokus pada seseorang yang berkacamata.
Setelah debat panjang kali lebar rumus matematika kali, hehehe nggak lah. Akhirnya selesai juga ada titik temu nya. Dan ada yang membuat ku senang apa itu? "Akhirnya aku tahu nama nya" Ujar ku dalam hati.Setiap acara pasti ia datang, waktu berjalan hingga aku duduk di bangku kelas 11/ 2 SMA. Dan tetap sama perasaan ku tidak berubah dan tetap sama orangnya. Ya itu "Kamu". Bagaimana tidak? Setiap waktu pasti bunga tidur nya tentang kamu. Dulu aku yakin sekali kalau kamu akan jadi pacarku di masa putih abu-abu ku, Ternyata itu cuman angan ku saja. Seiringnya waktu ternyata kamu tahu nama ku, betapa senangnya aku :)) . Dan, aku akhirnya ingin tahu sosial media mu. Benar, aku mudah untuk menemukan nya.
"Cling..Cling.." Suara notif dari HP
"Ya Allah beneran ini aku diterima permintaan pertemanan, uluh - uluh makasih ya mas" Ujar ku sambil salah tingkah di atas kasur.Jujur ini membuatku semangat untuk melakukan kegiatan dengan baik, disela-sela itu aku sering mencari perhatian darimu. Tapi ya begitu kamu merespon ku cuek aja. Kamu tetap sama masih menjadi seseorang yang dingin, cuek dan misterius. Meski kamu cuek, tapi aku masih saja punya perasaan yang menggebu-gebu. Sepertinya aku sudah menjadi "Bucin ( Budak cinta )".
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Senja
No FicciónHujan, Senja & Kenangan satu paket komplit yang ringan diucap tapi berat untuk dilupakan