TIGA

4.9K 448 20
                                    

"Rekomen terakhir gue udah lu tonton belum?"

Adel yang sedang duduk bersila di ranjang dengan laptop di pangkuannya menoleh sekilas pada Rahma yang sedang mengacak dvd drama korea koleksinya lalu kembali menarikan jarinya di keyboard laptop.

"Yang mana?"

"The Beauty Inside."

"Oh. Udah."

"Gimana gimana? Seru nggak?"

Adel yang terkejut karena Rahma mendadak duduk di sampingnya sontak memasang mode sleep, membuat layar di depannya gelap.

"Nonton send ... eh!"

"Anjir! Lu bikin cerita tentang Kak Kaisar?" Rahma yang merebut laptop untuk menonton berseru heboh saat membaca isi laman Microsoft Word yang sedang dikerjakan Adel.

"Sok tau lu!" kilah Adel merebut kembali laptopnya.

"Lha itu lu ngetik kejadian tadi siang kan? Yang lu ditabrak Kak Kaisar, iya kan?"

"Ck! Scene ini tuh udah mainstream kali, adegan sejuta umat. Nggak cuma gue yang bikin!"

"Bisa ae alasan lu, Nong."

Rahma kembali menyusuri kamar yang sebenarnya tak ada perubahan berarti sejak kunjungan terakhirnya seminggu yang lalu. Sementara Adel kembali memfokuskan diri pada laptop sambil sesekali melirik Rahma.

"Del, nyokap lu apa kabar?"

Tarian jari Adel kembali terhenti. Sesaat matanya menoleh pada Rahma yang kini membuka album foto.

"Lu kangen nggak sih, Del, sama nyokap lu?"

"Ya kali nggak. Nyokap gue tuh belum tentu sebulan sekali dateng ke sini. Ketemunya juga cuma satu dua hari. Pasti kangen lah gue."

"Kalau boleh tau, ortu lu kenapa sampai pisah sih?"

Jari Adel yang baru akan kembali menyentuh keyboard terhenti di udara. Matanya berusaha menerka arah pembicaraan Rahma yang tak biasa. Bagaimana tidak, hampir lima tahun bersahabat untuk pertama kalinya gadis itu membahas tentang keluarga. Lambat, Adel mematikan laptop setelah memastikan datanya tersimpan. Lalu mendekati Rahma yang masih membuka lembaran album.

"Jujur aja, gue nggak begitu inget sih masalahnya. Lagian kayaknya waktu itu gue juga masih kecil banget deh. Yang gue tau, pertama kali nyokap dateng ke sini waktu gue kelas 4 SD. Seminggu doang sih, tapi setelah itu kita mulai sering komunikasi."

"Lu nggak pernah ke tempat nyokap?" tanya Rahma lagi setelah cukup lama berdiam.

"Uhm...." Adel mencoba memutar memori kenangannya. "Nggak begitu inget sih, tapi kayaknya dulu pernah deh. Nggak taulah. Kenapa sih, tumben amat bahasan lu?"

"Cuma pengen tau aja sih." Rahma menyimpan kembali album milik Adel ke meja belajar. "Ke MOS yuk."

Adel menoleh jam dindingnya. 17.20 WIB. "Ngapain?"

"Ya jalan lah. Ajakin adek lu juga."

"Berdua aja deh, tapi lu yang nyetir ya?"

"Sip!"

"Ganti baju dulu deh."

"Gue tunggu di bawah yak, sekalian pamit sama oma."

"Okay."


***


Lebih dari satu jam mengitari Mall of Serang, Adel dan Rahma memutuskan mojok di Timezone. Mulai dari memainkan mesin penjepit boneka hingga bergerak lincah mengikuti aneka tarian di permainan dance revolution yang membuat tubuh keduanya bermandikan keringat.

Remember Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang