Last part..
😍😍😍😍😍😍😍😍
*****
Suara samar ponsel entah milik siapa mengusik ketenangan tidur Adel. Dengan terpaksa dibukanya mata untuk sekedar mencari benda berisik itu dan mematikannya. Namun niatnya sirna kala mendapati seonggok wajah yang tengah terlelap menghadapnya di sisi kiri ranjang, menggenggam tangan infusnya dan berbantalkan lengan.
Rasa hangat merasuki hati Adel. Ujung bibirnya sedikit terangkat sebelum mengulumnya agar tak semakin tinggi tertarik. Matanya bergulir pada kasur lipat yang sudah dikemas rapi lalu kembali ke wajah tenang itu.
Apa sepanjang malam lelaki itu tidur dengan posisi duduk?
Kilatan cahaya membuat Adel menoleh. Spontan ditarik tangannya yang tergenggam saat melihat Rahma tersenyum jahil ke arah mereka dengan ponsel ditangannya.
"The best view in the morning."
"Ap-apaan?!"
Hanya dengan menggerakkan mata, Rahma menunjuk Kaisar yang sepertinya mulai tersadar.
"Jam berapa nih?" tanya lelaki itu sambil mengusap wajah.
"Setengah delapan."
Jawaban Rahma membuat Kaisar seketika berdiri dan menuju kamar mandi. Hanya sepersekian menit ia sudah kembali dengan wajah lebih segar dan dihiasi beberapa butir air yang menggantung di ujung rambutnya.
"Lu sendirian, Ma?" tanyanya seraya menggendong tas.
"He'eh. Pada ada jam pagi, katanya."
Kaisar menggangguk. "Saya nitip Kayra seb---"
"Dih, emangnya gue barang, dititipin!" Adel cemberut, Rahma terkekeh sementara Kaisar memutar kakinya mendekati ranjang setelah tadi berjalan ke pintu kamar.
"Saya ada kuliah pagi. Sementara biar Rahma yang temenin kamu sampai om dan tante dateng. Nggak apa kan?"
"Ya nggak apa lah. Nggak usah dijabarin juga gue ngerti," kilah Adel menepis tangan Kaisar yang mengusap surainya.
"Good girl. See you."
"Nggak usah senyam-senyum lu!" omel Adel setelah Kaisar meninggalkan kamar.
"Gue seneng kali, Del. Akhirnya sohib gue punya pacar juga. Nggak jadi Queen of the Jomlo lagi."
"Gue single ya, bukan jomlo. Nggak pacaran juga sama tuh cowok songong."
"Iya-in aja, biar cepet."
"Emang iya kok. Tuh cowok gila aja yang ke-GR-an."
"Eh, lu tau nggak sih? Radit bilang Kak Kai panik banget waktu nggak nemuin kita di rumah Ninda. Saking paniknya dia nelepon Radit ke nomornya Vhero. Untung aja mereka emang lagi bareng," terang Rahma.
"Eh, iya, mereka tau dari mana tempat itu? Dia kan nggak ada waktu kejadian."
"Kata Vhero sih, Kak Kai telepon dia nyuruh cek lokasi gue lewat GPS gitu. Terus mereka ikutin kita. Tapi gegara lapor polisinya telat, ya terpaksa agak lama. Itu juga Kak Kai nekat masuk duluan sebelum polisi datang."
"Emang Kak Vhero bisa lacak GPS gitu?"
"Gue nggak tau sih gimana detailnya, tapi setau gue dia emang bisa ngehack hp orang gitu. Waktu kejadian bokap gue kan dia juga yang ngehack hpnya. Nah dari situ kita ngumpulin bukti, terus...." Rahma menggigit bibir, terlihat ragu untuk melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me (Completed)
Romance"Gimana kalo kita pacaran?" Sekitarnya seakan memudar bagi Adel. Hanya ada Radit dengan tatapan tak terbaca di hadapannya. Ah, jangan lupakan kupu-kupu yang kini sedang beterbangan di perutnya, menyebarkan sensasi geli yang membuatnya ingin terus te...