Happy Reading!~
Author POV
"Kau pasti sangat lelah bukan?" Irene mengusap punggung Mino yang sedang memeluknya.
"Ne, sangat lelah. Tapi sekarang tidak lagi." ucap Mino terkekeh kemudian mengecup puncak kepala Irene.
Setelah hampir 2bulan mereka tidak bisa bertemu karena Mino disibukkan dengan survivalnya. Irene memahami itu semua. Yang bisa Irene lakukan hanya menahan rindu bukan?
Walaupun mereka tidak bisa bertemu, mereka tetap melakukan komunikasi dan berkirim pesan. Irene juga tahu ketakutan Mino saat mengikuti acara itu.
"Aigoo, kau sudah makan? Mau aku buatkan sesuatu?" tanya Irene yang masih dipeluk oleh Mino.
"Tidak perlu, begini terus saja. Aku pasti akan kenyang. Ah malah mungkin tidak akan pernah kenyang." ucap Mino sambil menggerakkan tubuhnya yang sedang memeluk Irene.
"Ya! Mana boleh begitu, kau harus makan!"
"Aw! Apeuda! Galak sekali sih, aku hanya rindu saja ish." sungut Mino dengan melepaskan pelukannya karena cubitan keras diperutnya.
Irene sekarang sedang mengunjungi Mino di dormnya bersama Seulgi. Tapi Seulgi sudah menghilang entah kemana. Irene dan Seulgi mengunjungi Mino tepat sehari setelah Mino menyelesaikan survivalnya.
"Kajja, aku siapkan dulu makanan tadi." Irene menarik tangan Mino menuju dapur.
Sebelum sampai ke dorm Winner, Irene dan Seulgi membeli kimbap dan tteokpokki yang lumayan banyak untuk member Winner.
"Aku ingin kimbap." ucap Mino yang terduduk disalah satu kursi.
"Tentu saja untuk sang juara, aku harus menyiapkannya." Irene mengerling ke arah Mino.
"Aku hanya mendapat juara 2."
"Tetap saja kau seorang juara. Kau sudah bekerja keras. Sekali lagi selamat untukmu." Irene mengecup pipi Mino sekilas.
Mino menatap Irene karena terkejut. Baru kali ini Irene berani menciumnya terlebih dahulu.
"Gomawo, chagi-ya." ucap Mino setelah Irene meletakkan kimbap dan tteokpokki dihadapannya.
Irene tersenyum.
"Mana member Winner yang lain? Apa sebaiknya kita ajak mereka makan bersama saja?" tanya Irene.
"Untuk apa? Tidak mau. Lagipula di dorm sekarang hanya ada aku dan Seunghoon hyung." Mino mempoutkan bibirnya.
Irene terkekeh, aigooyaa Mino sangat menggemaskan.
"Yasudah, lagipula kimbap dan tteokpokkinya belum aku keluarkan semua dari wadah. Mereka bisa memakannya nanti." ucap Irene.
"Kau harus makan juga denganku." Mino menyuapkan kimbap kepada Irene.
Irene menerima suapan Mino, setelah itu Irene menatap lembut Mino yang melanjutkan makannya.
"Oh iya, maafkan aku." ucap Mino setelah ia teringat sesuatu.
"Maaf untuk apa, hm?"
"Aku sering berkata kasar saat mengikuti survival itu. Pasti itu mengganggumu." Mino menunduk.
"Gwenchana, Mino-ya. Bukankah diss dalam rapp memang seperti itu? Aku mengerti." Irene tersenyum sambil mengusap lembut kepala Mino.
"Terima kasih pengertiannya." ucap Mino yang diangguki oleh Irene.
"Kapan Winner akan melakukan comeback?" tanya Irene di sela-sela makan mereka.
"Entahlah, mungkin bulan ini kami akan sibuk mempersiapkannya. Tapi aku belum tahu jelasnya." jawab Mino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Фанфик"Kami semua adalah manusia, kami juga berhak untuk bahagia dan jatuh cinta. Tetapi kami juga harus menghargai perasaan fans kami yang mempunyai sudut pandang dan perasaan yang berbeda-beda." -Idols My first story, please support!😊🙏.