Happy Reading!~
Author POV
Setelah minggu lalu Mino bertemu dengan orangtua Irene, Mino sedikit lega. Ternyata Orangtua Irene sangat ramah dan hangat, walaupun ia begitu takut saat diinterogasi beberapa pertanyaan oleh ayah Irene. Mino bersyukur ia menyediakan baju yang 'waras' kemarin. Ia tidak tahu bagaimana reaksi kedua orangtua Irene jika Mino kesana dengan ripped jeans dan kaos oblong. Namun sebenarnya tanpa Mino memakai pakaian rapih juga kedua orangtua Irene tahu gaya pakaiannya saat ditelevisi.
Mino sedikit kesal pada Irene, karena ternyata yang membuat kedua orangtua Irene ingin bertemu dengan Mino adalah cerita Irene tentang kekasihnya yang sedang konser di Daegu. Mino tak sepenuhnya menyalahkan Irene, karena dirinya yang belum siap. Cepat atau lambat Mino pasti akan menemui orangtua Irene.
Dari cerita yang Mino dengar dari ibu Irene, ternyata mereka sempat tidak menyetujui kedekatan Irene dengan Mino. Orangtua Irene pikir Mino adalah anak yang bebas, nakal, dan tidak sopan. Tapi Irene selalu menceritakan kepribadian Mino yang berbanding terbalik dengan penampilannya.
"Kalian mau makan apa malam ini?" tanya manager hyung.
"Masak nasi dan makanan kering saja, hyung. Kimchi dari eomonim masih ada di kulkas." ucap Mino yang baru keluar dari kamarnya.
"Baiklah, aku hanya akan menggoreng ayam dan telur."
"Heol, baru bertemu sekali langsung memanggil eomonim saja." nyinyir Seunghoon.
"Eomonim yang menyuruhnya. Wae? Kau ingin juga? Temui orangtua Seulgi di Ansan, hyung." sinis Mino.
"Aish, andai saja konser kita diadakan di Ansan."
"Ansan itu masih dekat, hyung. Masih di Korea. Bayangkan saja jika aku ingin menemui orangtua Wendy." celetuk Seungyoon yang membuat para membernya tertawa miris.
"Apasih yang kalian ributkan? Kalian itu baru berkencan, belum mau menikah. Kita yang tidak ada kekasih juga baik-baik saja. Benarkan, Taehyun-ah?" Jinu melirik Taehyun yang sibuk dengan ponselnya.
"Kau tidak tahu, hyung? Dia sedang mendekati girlgrup rookie sejak kita promosi. Hanya kau yang sendiri sekarang." ungkap Mino.
"Mwo?! Kau tidak menceritakannya padaku." Jinu menatap tajam Taehyun yang hanya dibalas cengiran kuda.
Seungyoon sedikit mengingat-ingat, "Oh? Perempuan yang kau ajak bicara saat kita di Inkigayo? Bukankah itu member GFriend?" tanya Seungyoon.
Taehyun mengangguk dan memperlihatkan sebuah foto di ponselnya, "Namanya sinb."
Seunghoon melongok untuk melihatnya, "Lumayan, kapan kau berencana mengajaknya berkencan?" tanyanya.
"Aku belum tahu, dia masih rookie. Aku tidak ingin egois."
"Ah aku tidak tahu akan mendekati siapa." gumam Jinu.
"Astaga, hyung. Kau tanpa mendekati siapapun juga banyak yang mendekatimu. Kau tidak tahu kan berapa banyak idol perempuan yang menanyakanmu padaku, karena aku seorang leader? Untung saja aku sudah mempunyai Wendy, kalau tidak aku pasti akan sangat iri padamu." cercah Seungyoon.
"Benar kata Seungyoon. Kemarin juga Sinb menanyakanmu, karena Sowon menyukaimu." sambung Taehyun.
"Eyy, jangan bahas yang hanya menanyakan. Kita semua tahu bagaimana Kei berusaha mendekati Jinu hyung. Hyung memang jahat sekali." kompor Seunghoon yang disetujui oleh yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Fanfiction"Kami semua adalah manusia, kami juga berhak untuk bahagia dan jatuh cinta. Tetapi kami juga harus menghargai perasaan fans kami yang mempunyai sudut pandang dan perasaan yang berbeda-beda." -Idols My first story, please support!😊🙏.