A commitment

636 57 3
                                    

Happy Reading!~

Author POV

"Ya! Kalian dari mana saja?" pertanyaan sapaan dari Irene saat Seunghoon dan Seulgi kembali ke dorm.

Bukan menjawab, Seulgi malah tersenyum-senyum tak jelas sambil bergelayut manja dilengan Seunghoon.

"Kalian menakutkan." cibir Mino.

"Seulgi-ya ada apa denganmu? Dia tidak melakukan hal aneh kan?" tanya Wendy yang hanya dijawab dengan sebuah gelengan oleh Seulgi.

"Hyung, berdasarkan rencana yang kita buat, kau hanya akan jalan sampai sebelum jam12. Ini bahkan sudah hampir jam1." emosi Mino tertahan.

Sebenarnya Mino ingin sekali memarahi Seunghoon karena keluar dari peraturan yang sudah disepakati bersama, tapi ia tidak berani jika Seunghoon balik memarahinya.

"Mianhae, aku sengaja pulang lebih dari jam12. Aku ingin menjadi pengucap pertama di ulangtahunnya." ucap Seunghoon menatap Seulgi. Seunghoon juga tahu ia salah.

Mino, Irene, dan Wendy hanya menghela nafasnya. Sudah terjadi, bagaimana lagi? Yang mereka tahu, kejutan untuk Seulgi gagal total.

"Dimana yang lain?" tanya Seulgi.

"Mereka semua tertidur, kalian sangat lama dan kita semua lelah setelah merias ruangan." Irene menjawab seadanya. Ia tidak marah dengan Seulgi, tapi ia masih sangat kesal dengan Seunghoon.

"Lalu pestanya bagaimana, unnie?" tanya Wendy.

"Kita rayakan besok pagi saja. Kasihan mereka yang sudah tertidur. Sekarang kau istirahatlah." ujar Irene pada Wendy.

Sebenarnya Wendy sudah mengantuk sedari tadi. Hanya saja ia menahannya karena khawatir pada Seulgi.

"Baiklah, unnie. Aku ke kamar dulu."

Sekarang hanya 4 orang yang masih terjaga, yaitu Irene, Mino, Seulgi, dan Seunghoon. Irene ingin menyidang Seunghoon tentang apa saja yang mereka lakukan tadi.

Mereka semua terduduk di karpet kamar Seulgi. Karena jika mereka menyidang disofa ruang tengah, maka itu akan mengganggu member Winner yang sedang tidur.

"Jelaskan pada kami." tuntut Irene tegas yang diangguki oleh Mino yang juga memasang wajah tegas.

"Dari bagian mana, unnie?" tanya Seulgi sedikit takut.

"Semuanya!"

"Ya! Jangan membentak Seulgi, noona!" ucap Seunghoon yang dibalas dengan tatapan sinis oleh Irene.

Seulgi menceritakan semuanya dari awal secara detail. Bahkan Seulgi juga menceritakan gombalan-gombalan Seunghoon yang dilontarkan kepadanya. Itu membuat Mino dan Irene merasa mual.

"Dan sebelum pulang, Seunghoon oppa menyatakan perasaannya dan mengajakku berkencan." Seulgi mengakhiri ceritanya.

"Mwo?!" Mino dan Irene sama terkejutnya.

"Jadi tadi yang kudengar benar?!" Irene menatap Seunghoon yang sedikit tertunduk.

"Noona, aku menyukainya, dan Seulgi menyukaiku. Apa aku salah mengajaknya berkencan?" tanya Seunghoon memberanikan diri menatap Irene.

"Ya! Bukan itu masalahnya, bukankah kita mempunyai dating ban?! Jika kalian tertangkap media pasti kalian akan dikeluarkan! Kita ini dari agensi besar!" suara Irene meninggi, ia terlalu terkejut.

Mino mengusap punggung Irene menenangkan. Jika suaranya seperti ini, mereka bisa membangunkan yang lain. Mino juga sama terkejutnya dengan Irene. Ia tidak menyangka Seunghoon tidak bisa menahan perasaanya lebih lama.

Backstreet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang