PART 7
Mobil Ferrari milik Grey memasuki perkarangan rumah Celine dan parkir dengan rapi. Celine menoleh kepada Grey dan tersenyum.
"Terima kasih untuk makan malamnya, Grey. Aku sangat senang."
Tangan Grey terulur meraih jemari Celine, meremasnya lembut. "Aku juga sangat senang bisa makan malam dengan gadis secantik dirimu, Celine. Apakah kau bersedia makan malam denganku lagi besok?"
Celine mengangguk tanpa berpikir. Grey pria yang menarik dan menyenangkan. Mengobrol dengannya sama sekali tidak membosankan.
"Aku jemput pukul tujuh?"
"Oke."
Grey tersenyum lebar, kemudian menggerakkan tubuh mendekat ke Celine. Celine tahu Grey akan menciumnya, jadi ia memalingkan wajah hingga ciuman Grey mendarat di pipinya.
Celine belum siap untuk berciuman di kencan pertama mereka—apalagi itu ciuman pertamanya. Selama ini ia membayangkan akan melakukannya dengan Rock.
Grey tersenyum kecil, Celine diam-diam merasa lega karena pria itu tidak marah.
Grey keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Celine. Kemudian keduanya berjalan menuju rumah Celine. Grey meraih tangan gadis itu dan menggengamnya mesra.
Celine memandang tangan mereka, lalu mengangkat wajah. Matanya beradu dengan mata Grey, yang menatapnya hangat. Celine tersenyum, dan keduanya terus melangkah sambil bergandengan tangan.
"Selamat malam, Grey," kata Celine ketika tiba di depan pintu rumahnya. Ia menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Grey.
"Selamat malam, Celine." Grey menunduk, kali ini mencium pipi Celine. "Sampai jumpa besok malam."
"Sampai jumpa, Grey."
Grey tersenyum menawan.
Celine membuka pintu rumah, kemudian masuk dan menutup pintu.
Tak lama kemudian, terdengar mobil Grey menderu pergi.
Namun baru saja Celine akan melangkah menuju kamar, ia mendengar suara mobil memasuki halaman rumahnya.
Celine mengerut kening. Siapa gerangan yang datang? Ia yakin bukan Davien.
Celine menyingkap gorden jendela, dan seketika dadanya berdebar melihat mobil Aston Martin berwarna hitam mengilap terparkir di halaman.
Celine membuka pintu, menatap sesosok tampan bertubuh gagah yang melangkah menghampirinya.
"Rock? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Celine heran.
"Aku mencari kakakmu."
"Dia tidak ada di sini. Kenapa kau tidak menghubunginya lebih dulu?" Saat di restoran tadi, Celine melihat Rock bersama si dada tumpah ruah, tapi ia pura-pura tak melihat, sebisa mungkin mengabaikan rasa cemburu di hati dan memusatkan perhatian pada percakapannya dengan Grey.
"Aku sudah menghubungi ponselnya, tapi tidak direspons."
"Oh," Celine mengangguk samar. "Davien tidak ada di sini."
Di dalam hati Celine bertanya-tanya, ke mana si pirang centil itu? Apakah Rock tidak menidurinya malam ini?
"Kau tampak sangat cantik malam ini. Apakah kau barusan berkencan?" Mata Rock menyusuri tubuh Celine dengan intens.
Celine merasa seluruh kulitnya merona. Ia tidak ingat Rock pernah memandangnya seperti itu.
"Eh, ya."
"Kenapa?"
"Apa?" tanya Celine bingung.
Rock menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja."
Celine semakin bingung. Rock melangkah mundur.
"Masuklah, Celine. Aku akan pulang."
Celine masih membeku. Rock mengangguk, memberi tanda agar Celine segera masuk.
Masih bingung, Celine masuk dan menutup pintu.
***
Bersambung...
semoga suka ya kawan2
minta vote dan komen.
Versi tamat (+EKSTRA PART/EPILOG) cerita ini tersedia versi cetak dan ebook.Versi cetak bisa diorder di saya, WA 08125517788 (ready stock)
Ebook tersedia di GOOGLE PLAY BUKU
Btw, ada promo dari Google di Play Buku
Dapet voucher Rp. 40.000
(Lumayan buat beli ebook karya Evathink)Voucher ini hanya berlaku untuk pengguna baru/gmail baru di PLAY BUKU
*catat ya kawan2, voucher hanya didapat pengguna baru alias email(gmail) baru, dan hanya di app PLAY BUKU.Ebook bisa dibeli pake GOPAY, pulsa, or CC DC
____________________________________
Note : cerita akan dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Secret [Tamat]
RomanceForbidden Desire #1 Celine Blythe story.... Celine Blythe telah mencintai Rock Xander, atasannya yang tampan sekaligus sahabat kakaknya, selama bertahun-tahun. Namun Rock jelas tidak memandang dirinya sebagai wanita dengan daya tarik fisik menggoda...