Setelah kejadian 4 bulan yang lalu. Saat aku tiba-tiba di kelilingi oleh monster penghisap darah. Saat aku tiba-tiba diculik dan dijadikan mangsa mereka. Dan saat aku tahu masa kelam hidupku dulu.
Ku kira saat aku pulang kembali ke kehidupan normal. Semua akan berhenti dan tak akan ada hal-hal yang tak normal lagi. Namun kenyataannya, makin banyak hal-hal yang tak terduga akan datang.
Contohnya saja, saat ini. Para pangeran yang bersekolah denganku. Itu termasuk hal yang tak normal. Pangeran kegelapan yang bersekolah di sekolah manusia. Dan yang terlebih adalah mereka yang selalu merepotkanku saat di sekolah.
"Oy Apel! Pergi ambilkan minuman untuk calon Adammu ini." Ujar Aldrick sembari melipat tangan di dadanya.
"Jangan seenaknya kau berkata calon Adam di hadapan Angel. Kau belum pantas menjadi Adam." Ujar Keith yang sedaritadi duduk di kursi kantin sambil memejamkan matanya.
"Jika Victor disini, saat makanku tak akan ribut seperti ini." Keluh Vio yang sedang menyantap makan siangnya.
Sedangkan aku yang memperhatikan mereka dari jauh karena sedang mengambil minuman untuk Aldrick hanya bisa menghela nafas. Memperhatikan mereka yang tak pernah berubah akan sikap mereka.
Teman-teman di kelasku bahkan satu sekolah ini sudah memiliki sebuah rumor tentang aku dan keenam pangeran. Mereka menyebar rumor bahwa aku adalah perempuan kotor yang mendukuni keenam laki-laki tampan itu. Di sisi lain, rumor menyebar bahwa aku keturunan bangsawan yang diincar-incar oleh pangeran tampan.
"Sungguh melelahkan." Keluhku sembari mengambil minuman yang sudah siap.
Aku berjalan menuju meja ku dan para pangeran. Aku meletakan minuman Aldrick di hadapannya.
"Tchk*lama sekali." Ujar Aldrick.
"Ku mohon padamu, aku bukan maid atau budakmu disini." Ujarku pelan.
"Memang itu benar Eve. Tapi, setan merah itu tak akan mendengarkan jika bukan aku yang berteriak di telinganya." Ujar Audrick yang selesai dengan makanannya.
"Tchk* oy genit! Jangan berbicara layaknya kau penguasa. Ini hak ku untuk menyuruh Apelku." Ujar Aldrick kesal.
"Wah~lihat pemandangan yang seperti biasa ku temui di kantin setelah 1 bulan terakhir." Ujar Eli yang berdiri di pinggir meja kami.
Eli adalah salah satu sahabatku di sekolah. Nama panjangnya Eliana Vellena. Salah satu murid berprestasi yang dikagumi banyak orang. Parasnya yang cantik dan mata magentanya yang mempesona.
"Hi Eli! Ingin bergabung?" Tanyaku mengajaknya.
"Kau tak memiliki tempat di sini. Pergi ketempat lain." Ujar Earl dengan nada yang menyatakan ia tak suka dengan Eli.
"Earl, jangan berkata seperti itu. Eli adalah sahabatku." Ujarku.
"Earl tak Salah. Kaulah yang buta Angel." Ujar Ryce yang tiba-tiba bersuara.
"Sigh*ya~baiklah. Lebih baik aku pergi saja. Ku tunggu kau di kelas Angy." Ujar Eli sembari melambaikan tangannya dan pergi.
Aku tak habis fikir mengapa para pangeran tak menyukai Eli. Bahkan saat pertama mereka melihat Eli. Apa yang salah dengan Eli? Yang terlebih, aku tak mengerti dengan perkataan Earl dan Ryce. Aku buta? Aku tak habis fikir dengan kata-kata yang mereka ucapkan. Tapi, saat aku berkali-kali bertanya apa alasan mereka seperti itu, mereka bahkan tak menjawabnya dengan sepatah katapun.
Setelah bel masuk berbunyi, kami pergi memasuki kelas masing-masing. Aku dan Earl searah karena kelas kami sama.
"Um....Earl, apa aku boleh bertanya?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Princess (The After Story Of Midnight Princess) Complete
Ma cà rồngHal yang tak ku inginkan perlahan mulai terjadi lagi. Setelah sekian lama damai dan tentram. Walau mereka masih menginginkan ku sebagai Eve mereka. Mereka masih menginginkan ku untuk menjadi mangkuk darah mereka. Namun, itu bukan yang terburuk. Ceri...