Run Away

414 29 1
                                    

Beberapa menit kami tak berbicara sepatah katapun. Hanya diam sembari duduk di rerumputan hijau. Melihat langit mulai bangun dengan warna cerah.

"Ryce!" Panggil seseorang dari belakang kami berdua.

Ryce menengok ke arah suara itu. Earl menghampiri kami berdua.

"Kami semua mencari mu. Ada berita besar yang harus kau ketahui." Ujar Earl nampak serius.

"Ada apa Earl? Kau nampak tak tenang." Ujarku.

"Ini menyangkut dirimu Angel. Juga....Angelin." Ujar Earl.

"Bukan saatnya untuk membicarakan masalah. Angel, kau butuh istirahat. Aku akan mengantarmu." Ujar Ryce nampak menghindari pembicaraan Earl.

"Ryce! Kau gila? Ini hal penting." Ujar Earl.

Ryce tak mendengarkan Earl. Ia hanya terus menuntunku pergi menjauh dari Earl. Saat kami sedang berjalan, tak sengaja kami melihat Angelin dan juga Eli sedang berbicara tak jauh dari tempat camp.

Ryce memberikan kode untuk tak bersuara. Aku menganggukkan kepalaku tanda mengerti.

"Kau tak berani memperlihatkan batang hidung mu pada adikmu?" Tanya Eli pada Angelin.

"Kau membahayakan nyawa kembaranku." Ujar Angelin nampak kesal.

"Aku sudah bilang bukan? Jangan campuri urusanku. Lakukan saja tugasmu. Cari cara agar kau bisa menggantikan posisi Angel menjadi Eve." Ujar Eli.

"Apa sebenarnya maksud dari semua ini, Eliana?" Tanya Angelin.

"Aku sudah bilang bahwa Angel dalam bahaya. Dan aku tak ingin dia terkena bahaya itu karena menggantikan posisi bodoh mu, menjadi seorang Eve." Ujar Eli.

"Jika kau benar-benar menyayangi adikmu, kau seharusnya rela mengambil posisinya, bukankah begitu?" Ujar Eli sembari menatap pada Angelin.

Semua yang dikatakan Eli, aku mendengarnya.

Jadi, selama ini Eli mengetahui tentang kebangkitan Eve. Apa dia juga tahu bahwa aku memiliki hati seorang vampir?

"Kita harus pergi dari sini. Tak akan ku biarkan seseorang menggantikan posisimu sebagai Eve." Ujar Ryce meraih tanganku.

Ryce menggendongku.

"A-apa yang kau lakukan?" Tanyaku terkejut.

"Aku akan membawamu pergi dari tempat ini dan dari mereka." Ujar Ryce.

Ryce benar-benar membawaku pergi dari tempat camp. Seorang vampir memang sangat ahli dalam berlari cepat.

Hanya butuh beberapa menit sampai kami akhirnya sampai di mansion.

"Kau tak bilang kita akan pulang dan meninggalkan semua orang." Ujarku marah.

"Kau tak perlu khawatirkan mereka. Khawatirlah pada keadaanmu sendiri. Aku akan membawamu bahkan keluar dari sini. Kita akan pergi ke Greenland." Ujar Ryce.

"Mengapa kau tak menerima kenyataan jika sebenarnya Angelin lah yang memang berhak menjadi seorang Eve?" Tanyaku pada Ryce.

"Jangan berkata seakan kau tak bertanggungjawab pada posisimu saat ini!" Ujar Ryce membentakku.

Meski ini bukan pertama kalinya Ryce membentakku. Tapi, mengapa saat ini aku merasa sangat takut akan amarahnya.

"Ryce...bagaimana jika sebenarnya...peranku hanyalah untuk menyelamatkan kalian dari Lord? Dan membukakan jalan yang aman untuk Angelin?" Tanyaku pelan.

Ryce terhenti sejenak. Ia menengok kearahku seolah tak habis fikir dengan apa yang baru saja aku katakan.

Aku ingat tentang surat dari ibu kandungku saat perayaan tahun baru. Ia mengatakan aku harus mengantarkan para pangeran kejalan takdir mereka.(Chap.TP New year End)

Twilight Princess (The After Story Of Midnight Princess) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang