"Tchk*kenapa harus aku? Ini yang kedua kalinya. Aku menolak dengan keras!" Suara Aldrick yang mengoceh di dalam ruangan bergema dengan keras.
"Ayolah, ini demi Eve." Ujar Audrick terus membujuk kembarannya itu.
"Apa alasan sebenarnya kau tak mau menjadi pembawa cincin mempelai, apa kau bodoh hah?! Menjadi pembawa cincin adalah suatu kehormatan di dimensi manusia." Ujar Keith yang geram dengan ocehan Aldrick.
"Aku tak peduli, kau saja yang bawa dua benda menyebalkan ini." Ujar Aldrick sembari menyodorkan kotak cincinnya kepada Keith.
"Mungkin karena dia masih iri dan tak bisa menerima kenyataan." Ujar Earl yang tengah membenarkan dasi bajunya.
"Tchk*diam kau bungsu menyebalkan!" Ujar Aldrick kesal.
"Biar aku saja yang membawanya." Ujar Vio masuk kedalam ruangan dengan didampingi kucing hitam yang ia rangkul di tangannya.
"Aku tak menyangka kau akan datang di sela sela kesibukan baru mu itu." Ujar Audrick.
"Tentu tuan akan menyempatkan diri untuk datang ke acara bahagia ini." Ujar Furry berubah menjadi manusia.
"Namun,...sangat di sayangkan, mungkin hari ini juga menjadi hari patah hati bersama." Ujar Furry sembari terkekeh kecil.
"Jangan memprovokasi para pangeran!" Ujar Victor mengetuk kepala furry dengan buku yang ada di tangannya.
"Lihat, pengantin pria sudah datang." Ujar Earl menunjuk ke arah Ryce yang baru saja keluar dari ruangan ganti.
"Jangan membuat kehebohan seperti itu, membuatku tak nyaman." Ujarnya dingin.
"Mengapa kita semua mengenakan baju yang amat polos seperti ini?" Ujar Audrick mengeluh pada Ryce.
"Ini semua keinginan Angel. Aku janji akan melakukan pernikahan ini sesuai keinginannya." Ujar Ryce nampak senang dan bangga membicarakannya.
"Angel berkata bahwa warna putih adalah warna sakrak, suci, dan oenuh dengan kehormatan. Ia ingin hari ini menjadi hari sakral yang suci dengan penghormatan dari semua orang." Ujar Ryce berbicara layaknya seorang yang bertolak belakang dengn Ryce.
Para pangeran terheran-heran dengan sikap Ryce yang kian lama kian berubah menjadi lembek menurut mereka.
"Wah wah wah, tak kusangka es balok ini sudah menjadi air hangat rupanya. Semenjak kapan ia meleleh seperti ini?" Ujar Audrick menggoda Ryce sembari terkekeh.
"Apel memang sangatlah,...sesuatu. Oy! Ingat baik-baik, jika kau melukai perasaan Apel. Aku tak akan segan menculik Angel dan menyembunyikannya darimu." Ujar Aldrick yang sepertinya masih tak ihklas dengan hilangnya Angel dari jangkauannya.
"Tanpa kau bicarapun, aku tak akan pernah melakukannya." Ujar Ryce.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tak ku sangka hari ini datang juga pada akhirnya. Hari bahagia dimana dua bintang di persatukan dan akan membentuk rasi bintangnya sendiri.
Angin membelai wajahku. Angin yang melewati jendela besar dimana aku tengah melihat pemandangan dari atas.
Gaun yang ku pakai ini mengingatkanku dengan perkara bodoh yang pernah aku lakukan bersama Ryce. Aku tertawa kecil mengingatnya.
"Semuanya sudah siap." Ujar Angelin yang membawakanku bucket bunga mawar biru, anggrek bulan, dan Iris.
"Kau tampak...sangat luar biasa." Ujar Angelin menatapku tenang.
Aku tersenyum lalu beberapa saat kemudian senyuman itu hilang drastis.
"Ada apa? Apa ada yang salah?" Tanya Angelin khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Princess (The After Story Of Midnight Princess) Complete
VampireHal yang tak ku inginkan perlahan mulai terjadi lagi. Setelah sekian lama damai dan tentram. Walau mereka masih menginginkan ku sebagai Eve mereka. Mereka masih menginginkan ku untuk menjadi mangkuk darah mereka. Namun, itu bukan yang terburuk. Ceri...