4. APP

139 18 0
                                    

Hari ini Kak Bian meneleponku mengajak untuk berangkat bareng . Karena scoterku masih di bengkel , akupun mengiyakan.

"Pegangan Nad, gue mau ngebut." Ucap Kak Bian.

Dengan ragu , aku meletakkan tanganku di pundaknya.

"Pegangan kok kayak gini , jatuh gak urusan ya gue." Ucap Kak Bian.

Akupun pasrah , aku memegang baju kak Bian.

"Yaampun ni anak oon banget." Ucap Kak Bian.

Iapun menarik tanganku supaya melingkar di pinggangnya . Tahan Nad lo gak boleh baper , batinku.

.
.

Author POV

Bel istrahat berbunyi 5 menit yang lalu . Sekumpulan cogan tengah berkumpul di pojok kantin.

"Eh No , cewek kemarin namanya sopo ?" Tanya Awan pada Bian.

"Mana Wan?" Balas Bian.

"Waktu di taman." Ucap Awan.

"Oh , dia Nadia." Jawab Bian.

"Lo suka sama dia?" Tanya Awan.

"Hm." Balas Bian singkat.

"Gue kaya ga asing sama tu cewek." Ucap Awan.

"Dia Olive Wan , masa lo gak inget." Ucap Bian ketus.

Kemudian keduanya terdiam.
"Gue boleh minta WA nya gak?" Tanya Awan tiba tiba.

"Anjir , bau bau ketikung nih gua." Balas Bian sambil memberikan ponselnya.

"Pengen kenal aja . Imut gitu dia. Dulu gua juga sering ngelirik dia lagi bengong liat gua pingpong" Ucap Awan . Tersadar apa yang diucapkan . Ia segera menutup mulutnya.

"Gue kira lo suka sama cowok Wan." Ejek Dava.

Awan menjitak keras kepala Dava.

Entah kenapa , setelah mendapat nomor Nadia , kini Awan tersenyum meskipun sangat tipis. Tahukah? Selama beberapa waktu terakhir Awan jarang sekali tersenyum.

Sedari tadi ada seseorang menatap kosong ke arah depan. Dia adalah Alan.
Haruskah gue perang sama lo lagi buat dapetin Nadia Wan? Batin Alan.

Author POV End

"Pan kok kuping gue gatel gini ya." Tanyaku pada Vanda.

"Kalo kata emak gue ya Nad . Kalo kupingnya gatel tuh lagi digosipin." Terang Vanda.

Aku berpikir sejenak . "Siapa sih yang gosipin gue? Banyak banget kalik ya? Ampe mau budek gini?"

Vanda hanya tertawa tanpa membalas ucapanku. Ia kembali sibuk dengan Hpnya.

"Pandaa jangan mainan hp mulu . Gak kasian gue apa?" Rengekku.

"Makanya cari pacar biar hp lo rame . Atau gak lo cari gebetan yang banya." Balas Vanda sambil tertawa.

"Ih gak lucu." Akupun membuka Iphoneku .
Ada sebuah pesan Whats app dari nomer togel.

"Siapa yang ngchat gue ya Pan? Perasaan cuma lu sama Kak Bian yang punya nomer gue." Tanyaku bingung.

"Mungkin operatornya bikin WA biar lo gak suwung." Ejek Vanda.

Aku tak menanggapi ejekan Vanda dan segera membuka pesan itu.

+628132*******
Svbck Awan.

Uimi☔[Arti]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang