•••
Nama Gue Andela Putriana. Gue tinggal di daerah Jogjakarta. Umur gua masih 17 tahun, Umuran anak SMA. Gue kelas XII. Gue anak ke tiga dari 4 bersaudara. Gue paling cakep karena gua cewe sendiri. Sifat Gue ngga bisa diem, gue anak nya periang. gue suka makan, suka minum dan suka menulis. Cita-cita gue gak begitu jauh dari kata menulis, yaitu sebagai penulis. Gue mau ceritain banyak tentang kisah asmara yang telah terjadi di diri gue dan disitulah awal gue bercerita.
***
Andela POV
Pagi ini, gua berangkat sekolah dianter sama mas gue yaitu mas Bayu. Dia gak gengsi kalau mau nganterin gue ke sekolah. Umur dia sama gue cuma beda dua tahun. Dia sekarang kuliah, begitulah.
Jam kini menunjukkan pukul 05.55, kepagian si bagi gue. Rumah gur jauh dari sekolah jadi harus berangkat lebih awal.
×××
20 menit kemudian...
Akhirnya gue sampai disekolah tepat jam 6.15, sekolah sudah mulai ramai.
Dela pun segera turun dari motor Mas nya, lalu berpamitan dan setelah itu dia pun pergi ketempat kuliahnya.
Dela mulai masuk ke sekolah tak terasa sudah 2 Minggu berlalu libur panjangnya. Baru saja menginjakkan kaki di kelas, sudah ramai anak laki-laki yang bermain lempar-lemparan kertas, kursi dan meja pun sudah berantakan.
"Assalamu'alaikum" salam Dela dengan senyum.
"Wa'alaikumsalam," jawab semua murid dikelas.
Nisa yang melihat kedatangan sahabatnya itu langsung berteriak sekencang-kencangnya. "DELA OH DELA!!" Teriak Nisa, teriakan Nisa membuat para murid lain kesal, melebihi toak suaranya itu.
"Apa?" Jawab Dela yang sekarang sudah duduk di bangkunya.
"Aku kangen mbek sampean." Kata Nisa dengan cengiran khasnya.
"Tapi aku ra kangen mbek mu nis" jawab dela dengan santai.
"Ish, gue kangen banget tau" sahut Nisa lagi.
"Nisa, alay banget si." Ketus Erin dari tempat duduknya.
"Hehe." jawab Nisa dengan cengiran dibibir nya.
***
Hari ini, mungkin tak banyak guru yang masuk. Karena masih baru-baru masuk. Kelas Dela tak ada satu pun guru yang masuk, ntahlah kenapa bisa begitu.
Hari awal sekolah itu menyedihkan. Disaat ini, guru fisika pun datang ke kelas Dela bersama satu cowo dibelakangnya.
"Assalamu'alaikum, anak-anak" salam Bu Anis, dia sekarang tengah berdiri didepan kelas.
"Wa'alaikumsalam, Bu" jawab murid-murid semua.
"Apa kabar? Sehat to?" Tanya Bu Anis dengan senyuman diwajahnya.
"Alhamdulillah, baik Bu. Cuma Nisa doang Bu yang gak sehat." Sahut Erin dengan melirik Nisa tajam.
Bu Anis sempat bingung dengan jawaban yang telah Erin katakan."Lhoh kenapa dia?" Tanya Bu Anis penasaran.
"Gak waras Bu, pagi-pagi udah kaya toak suaranya." Ketus Erin sambil melirik kearah Nisa.
"Apa si Lo." Sinis Nisa karena terpojokkan.
"Nyopo?" Jawab Erin dengan santai.
"Sudah-sudah, kalian ini. Oh iya, ibu sampai lupa. Kelas kalian bakalan kedatangan murid baru." Sahut Bu Anis, lalu menyuruh cowok itu untuk masuk ke kelas.
Setelah masuk, cowok itu menjadi pusat perhatian murid cewek. Begitu cool nya dia, Nisa dan Erin melamun melihat kedatangan cowok tersebut.
"Perkenalkan diri kamu." Ucap Bu Anis dengan mempersilahkan cowok itu berbicara.
Dibalas anggukan kecil cowo itu.
"Hai. Nama gue, Aldo Narestano. Gue pindahan dari SMA 52 Jakarta." Kata cowok itu dengan seulas senyum dibibirnya.
"Oh ALDO namanya!" Sahut serempak anak-anak cewek, kecuali Dela yang asik dengan ponselnya.
"Del, Del. Cogan noh!" Bisik Nisa dengan menyenggol lengan tangan Dela.
"Gak biasa aja, masih gantengan obe sekolah ini." Jawab dela santai.
Terkejut bukan main dengan apa yang dikatakan oleh dela."H-haah tipe lo mas-mas obe?" Ucap Nisa tak percaya.
"Iya"
"What anjing" Nisa membekap mulutnya karena dia tau ada guru didepan.
Dela melirik tajam kearah Nisa yang tengah cengar-cengir gak jelas.
"Hehe, lagian lo jawabnya gitu. Rugi banget kalo tipe lo obe. Lo cakep masa sama obe si, kaya gak laku aja." Kata Nisa menjelaskan.
***
Setelah berkenalan, Bu Anis pun segera menyuruh Aldo untuk duduk dibelakang tempat duduknya Dela.
"Kamu duduk dibelakang cewek itu ya Aldo," suruh Bu Anis dengan menunjuk kearah Dela.
"Iya Bu, terima kasih." Jawabnya singkat.
Bu Anis pun hanya merespon dengan senyuman kecil di bibirnya.
"Ibu pamit ke kantor lagi ya, buat para cewek. Gak usah genit-genit ya. Dela aja biasa masa kalian heboh. Hahaha" sahut Bu Anis dengan melirik Dela yang sedari tadi tidak merespon kehadiran Aldo.
"Apa sih bu" jawab para murid dengan nada kesal.
***
Setelah duduk, Aldo didatangi oleh gerombolan para cewek-cewek kelas.
"Eh Aldo, boleh kenalan ga?" Goda Mila dengan senyum genitnya.
"Iya, boleh gak?" Lanjut Erin.
"Aldo bagi no wa dong." Kata Cika dengan menyodorkan ponsel miliknya.
"Aldo, ganteng banget si" ucap Karin dari tempat duduknya.
Aldo hanya merespon dengan senyuman diwajahnya. Batinnya menjerit untuk keluar dari kelas ini, mempunyai wajah tampan itu susah ya.
Diantara cewe-cewe tadi, hanya Nisa dan Dela yang tengah asik main PUBG di meja guru. Kesenangan mereka cukup di game aja, kalo cowok bisa kapan-kapan. Nisa sebenarnya mengagumi kegantengan seorang Aldo, cuma bagi dia bapak nya lebih ganteng.
Nisa membuka kunciran rambutnya, untuk membenarkan rambutnya supaya rapih.
Aldo yang melihat itu, tiba-tiba kagum dengan kecantikan Nisa. Dia sempat melamun untuk memperhatikan cewe itu.
"Cewek itu cantik. Tipe gue banget, diaa kayak cewek beneran, cuma bedanya dia gak protektif sama gue. Cewe lain mah langsung caper." Batin Aldo dengan senyumannya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU & DIA Kapan Menjauh?
Teen Fiction°Posisi kita saat ini adalah dekat tanpa kepastian, nyaman tanpa kejelasan° •Don't be readers just shut• •There are a million reasons why I should give up. but the heart wants what it wants• Ini cerita tentang Andela, wanita berwajah cantik dan memi...