"anak baru itu cantik banget, bahkan dia ramah. Beda ama dia yang selalu biasa saja." -Aldo
***
Pagi ini, disekolah Dela kedatangan murid baru lagi. Kelas Dela mulai ricuh, dari anak perempuan yang mengharapkan murid baru itu cowok ganteng, sedangkan para lelaki mengharapkan kedatangan murid cantik.
"Tumben rame?" Tanya Dela yang baru saja datang.
"Mau ada murid baru." Kata Karin buru-buru tapi bernada malas.
"Oh terus?"
"Gue berdoa semoga cogan!" Sahut Eris tiba-tiba, dia sangat semangat kalau masalah anak baru.
"Yeh." Ketus Dela tak suka.
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan dua orang. Iya, satu murid laki-laki dan satu murid perempuan. Semua dikelas pun terkejut, dua kaum dikelas pun merasa senang. Karena tidak hanya satu. Melainkan dua orang sekaligus.
"Duduk rapih." Suruh Bu Pita dingin.
"Ya Bu"
"Silakan perkenalkan nama mu." Suruh Bu Pita untuk mempersilakan mereka mengenalkan diri.
Anak perempuan itu maju selangkah ke depan.
"Hai! Perkenalkan nama saya Adinda Pathtrisia Nasution. Kalian bisa panggil saya, Dinda. Saya pindahan dari SMA Prambon. Semoga bisa berteman." Ucap nya dengan senyuman manis.
"HAY DINDA!!!" Sahut para lelaki.
Kini pandangan Dinda bertemu dengan sosok lelaki yang tidak begitu asing baginya.
"Selanjutnya kamu" tunjuk Bu Pita kearah cowok baru itu.
"Assalamu'alaikum. Salam kenal, nama guae Alfiahmad putra, bisa dipanggil Alfi. Gue juga pindahan dari SMA Prambon. Terimakasih. Wassalamu'alaikum." Ucap nya dengan tatapan biasa saja.
"Hay Alfi!!!" Sapa Karin dengan nada senang, teriakan yang terlalu dilebih-lebihkan.
"Karin. Jangan teriak-teriakan." Omel Bu Pita, mata nya melirik tajam.
"Eh iya Bu,"
Alfi hanya tersenyum datar kearah Karin.
"Silakan duduk. Ibu tinggal ya. Semua diam tidak ada yang berisik! Guru-guru ingin rapat!" Kata Bu Pita setelah itu meninggalkan kelas.
"Ya Bu"
Dua orang itu duduk di bangku kosong tepatnya dibelakang Arka.
"Hai Dinda!" Sapa Eris.
"Hai, namamu siapa?" Tanya Dinda ramah.
"Gue Eris. Salam kenal ya" Eris menjulurkan tangannya.
"Oh iya, salam kenal juga." Dinda pun tersenyum dan menjabat tangan Eris.
Eris tersenyum lalu dia kembali ke tempat nya.
"Nama lo elit parah." Sahut Seila, dia tersenyum kearah Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU & DIA Kapan Menjauh?
Roman pour Adolescents°Posisi kita saat ini adalah dekat tanpa kepastian, nyaman tanpa kejelasan° •Don't be readers just shut• •There are a million reasons why I should give up. but the heart wants what it wants• Ini cerita tentang Andela, wanita berwajah cantik dan memi...