KDKP-27[Sudah direvisi]

812 17 4
                                    

"Sudahlah"

***

"Dela, Dela." Panggil Nando dari kejauhan.

"Kenapa?"

"Lo kenapa si akhir-akhir ini sering banget diem, gak se-bacot dulu" Kata Nando dengan sedikit pelan.

"Gue gak apa-apa, oh iya. Besok lo mau pulang ke Bali ya? Oleh-oleh ya Nan. Hehe" kata Dela dengan senyum.

"Iya, santuy" kata Nando dengan mengedipkan mata kirinya.

"Orang Bali, Bli Nando. Asik" goda Dela dengan cengiran di bibirnya.

"Haha. Lucu lo" Jawab Nando dengan menonyor pelan kepala Dela.

"Sakit blo'on!"

"Santai dong santai."

"Gue seneng, lihat Lo ketawa gini lagi. Gue tau, Lo suka Aldo. Tapi Lo diem aja. Semoga Lo baik-baik aja ya Del. Gue sayang Lo." Batin Nando

"Kenapa Lo senyam-senyum gitu" Tanya Dela yang sedang memperhatikannya wajah Nando.

"Oh enggak apaan si, itu gue mau balik. Lo mau gue anterin ngga?" tawar Nando dengan menaikkan alisnya.

"Boleh, Sampe gerbang aja ya! Haha"

"Yeh, kirain gitu sampe rumah."

"Dih mau banget haha"

"Iya mau lah, yuk!"

Mereka pun berjalan menuju gerbang sekolah. Disisi lain, saat mereka berbicara asik tadi, Aldo bersembunyi dan mendengarkan apa saja yang mereka obrolkan.

Ya, Aldo cemburu.

***

"Gue duluan. Thank you bli Nando." Kata Dela dengan kekehan kecilnya.

"Iya mba Dela. Sami-sami, Monggo"

"Enggeh mas Nando."

Nando hanya melambaikan tangan serta senyum yang menghiasi wajahnya.

"Nan" Panggil Aldo dengan menepuk bahu Nando

"Apa?"

"Ada hubungan apa lo sama Dela?" Tanyanya dengan suara berat

"Kenapa emangnya?" Balas Nando dengan singkat.

"Jauhin Dela." Kata Aldo dengan cetus.

"Urusan lo? Lo cemburu?" Nando kini hanya tersenyum meremehkan.
"Buat apa lo ngelarang gue deket sama Dela, lo sama Dela kan gak ada hubungan apa-apa."

Skakmat Aldo.

Aldo pun segera meninggalkan Nando yang tengah tersenyum dingin kearahnya.

***

"Karin! Gue ada perlu sama lo" Panggil Aldo yang masih berjalan cepat menghampiri Karin.

"Ya?"

"Rin. Kalo ada yang deket-deket sama Dela, cowok. Bilang sama gue ya" pinta Aldo.

"Kenapa harus bilang? Ada hak apa lo pengen tau privasinya dia?" Cetus Karin, memang dulu Karin mengagumi cowok didepannya ini tapi semenjak tau sifatnya dia tak mau lagi mengagumi cowok ini lagi.

Aldo diam, sudah dua kali dia skakmat karena masalah Dela.

"Please bantuin gue, gue gak mau dia dideketin cowok lain selain gue."

"Do, lo egois banget sih. Dia mau deket sama siapapun bukan hak lo, mau dia jadian, mau dia nikah. Lo ga berhak ngelarang dia." Ucap Karin dengan menunjuk wajah Aldo
"Kenapa, lo nyesel milih adik kelas dari pada Dela?Makan tuh galau!"

Karin pun segera meninggalkan Aldo yang tengah diselimuti rasa bersalah.

***

"Dela?" Panggil Aldo kencang.

"Kenapa?"

"Pulang balik gue yuk."

"Maaf, gue mau ada perlu" Jawab Dela cepat.

"Lo kenapa si?" Tanya Aldo penasaran.

"Ha?"
"Gue gak apa-apa" Dela tersenyum kearah Aldo.

"Serius?"

"Iya serius."

Dela tersenyum tipis kearah Aldo lagi.
"Gue sendiri tanpa lo juga bisa."

Aldo diam, terselip rasa bersalah didalam dirinya.

"Gue duluan, btw langgeng ya sama Jihan. Lo cocok, tapi jangan lupa jajanin gue ya" Sahut Dela dengan senyum, dia masih bisa bercanda dalam kondisi seperti ini.

"Gue udah putus" kata Aldo singkat.

"Oh ya? Kenapa?" Tanya Dela dengan menaikan bahunya, dia sedikit tersentak.

"Ya gak apa-apa"

"Oh oke, gue duluan"

"Hati-hati ya"

Dela hanya melambaikan satu tangannya.

***

Sudahlah.

Tidak usah banyak berharap
Kemanapun dia pergi, dia tidak
Akan kembali.
Percayalah, jika dia kembali
Semua hanya akan biasa-biasa saja.
Kamu, yang sempat buat raga ku rapuh
Tolong jangan pernah kembali kepadaku
Memberikan harapan setinggi langit.
Aku hanyalah manusia biasa
Yang bisa terbawa suasana.
Suasana yang sulit untuk kulupakan.

***

"Bun, nanti malem bang Askar berangkat ke Solo kan?" Tanya Egi

"Iya"
"Gi besok kamu turnamen futsal kan?" Tanya bunda

"Iya Bun,"

"Bunda udah suruh Dela buat nemenin kamu."

"Lah tumben mau?"

"Ntah"

***

B e r s a m b u n g

KAMU & DIA Kapan Menjauh?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang