Andela POV
Kini gua berada dikoridor dekat lapangan upacara, tepatnya depan UKS. Gua mau ke Aldo buat ngasih sapu tangan, cuma gua yakin bakalan ditolak. Please! Egois gua ngalahin itu semua.
Baru aja gua mau kekantin, Aldo manggil gua dengan nada tinggi nya. "DELAAA!!! Woiii" Teriak Aldo, gua pun segera membalikkan badan menatap orang yang tengah kepanasan
"Sini Lo!" Suruh Aldo
Dela pun segera menghampiri Aldo dan menatap nya dengan kening yang mengerut.
"Duduk sini, gua pen ngomong" Pinta Aldo
"Gua pen kekantin"
"Yaelah, bentaran Del"
Dela pun duduk disamping Aldo dengan sangat gugup namun, ia harus berusaha bertingkah biasa saja.
"Del?"
"Apa?"
"Gua boleh jujur ngga" Ucap Aldo
"Boleh" jawab Dela, tiba-tiba jantung nya berdetak kencang sekali. Ia berfikir bahwa Aldo akan menembaknya menjadi seorang kekasih.
"Gua suka sama Nisa" Ucap Aldo
Jlebb!!!. Hati Dela pun seketika patah dan berantakan. Dia bingung harus bagaimana. Tak ada gunanya juga dia menangis, menangisi seseorang yang tidak peduli dengannya.
"Cieee, kalo jadian peje yah" jawab Dela dengan berusaha tersenyum meski hatinya terasa sakit.
"Eh, lu jangan cia cie." Jawab Aldo santai dengan menatap kelas-kelas diatas.
"Do? Lo suka Ama Nisa karena apa?" Tanya Dela penasaran.
"Gua suka Ama dia karena sayang, cantik, manis, baik, cinta" Alasan Aldo
"Ohhh, btw peje mana do"
"Parah, belom juga jadian. Ntar kalo gua udah bener-bener serius baru gua nembaknya" jawab Aldo
Sakit!sakit!sakit! Ntah lah hati ini sudah berantakan. Berhamburan dimana-mana.
"PEJE ALDO, DO DO ALDO, ALDO ALDO DO DO!!!" Teriak Dela
"Gosh teriak-teriakan apa, kuping gua pengangg nih,"
"Hehe" cengiran Dela
"Miskin amat lu minta peje Ama gua, wkwk"
"Parah najis,"
"Canda Dela" jawab Aldo tulus dengan senyuman. Begitu salah tingkahnya seorang Dela dengan melihat senyuman tulus seperti itu.
"DELA!!!" Teriak Nisa
"APA?!"
"LO BOHONG YA AMA GUA! KATANYA MAU KE KANTIN, TAPI LO MALAH PACARAN AMA ANAK MONYET!SAMPING LO ITU" Teriak Nisa dari kelas atas.
"WEHH SONGONG LU NIS! TURUN SINI!" Suruh Aldo.
"PALELU PACARAN! UDAH SINI NIS! LO MAU DITEMBAK AMA ALDO! GECE GUA MAU PEJE DARI LO 100 REBU! SRKARANG! GECE JADIAN"
"Bangsat---:" sahut Nisa dengan nada kecilnya.
"APA? LO BILANG APA TADI? LO NERIMA???" Teriak Aldo seakan-akan mendengar apa yang Nisa katakan dari atas.
Nisa hanya diam tak berkutik.
"MAKASIH NIS! UDAH MAU NERIMA GUA" sahut Aldo
"WOI ANJING! KAPAN GUA NERIMA LO NYET!" Sahut Nisa kesal. Emosinya mini menaiki 100%. Dia segera turun menghampiri dua orang gaje itu.
"Cieee Nisa Nerima Aldo" sahut Dela dengan cengengesan.
"Ap si, kapan si gua Nerima"
"Tadi" Jawab Aldo
"Ga usah kegeeran deh. Nanti jatoh sakit lagi!" Ketus Nisa
"Cieee, berarti kalo gua sakit Lo perhatian donk. Mau jatoh dari gedung atas ahh biar ada yang perhatian Ama gua" sahut Aldo dengan nada mengaco.
"Silakan! Tapi sori! Gua ga bakal ngasih perhatian gua buat cowok ngga danta kaya Lo! Inget itu"
"Jangan gitu Nisa, nanti suka gimna? Terus kalo Aldo ngga ada? Ntar Lo nyarrin lagi hahaha" ucap Dela yang berusaha tersenyum dan senang didepan keduanya
Aldo hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua, ntah lah ide dari mana yang muncul dari pikiran Dela itu.
Bersambung...
Rabu/13/3/19
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU & DIA Kapan Menjauh?
Teen Fiction°Posisi kita saat ini adalah dekat tanpa kepastian, nyaman tanpa kejelasan° •Don't be readers just shut• •There are a million reasons why I should give up. but the heart wants what it wants• Ini cerita tentang Andela, wanita berwajah cantik dan memi...