KDKP-23[Sudah direvisi]

845 30 14
                                    

"Aku serasa benda mati. Yang sudah berulang kali disakiti tapi hanya bisa diam." -Andela

***

"Makasih" Ucap Deladela ketika sudah sampai di depan gerbang rumahnya.

"Sama-sama, lo jangan lupa makan terus sholat, intinya kewajiban lo di rumah"

"Perhatian kan gue?" Lanjutnya

"Hem iya. Thanks"

"Del"

"Hem"

"Lo kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Lo marah sama gue?" Tanya Aldo penasaran.

"Gak tuh"

"Jujur, kenapa lo kayak pengen ngehindar dari gue?" Aldo masih bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Siapa yang mau ngehindar, pede amat lo" jawab Dela dengan kekehan kecilnya.

"Udah ah gue pen masuk, lo hati-hati. Bhay"

"Ya udah lah, susah ya cewe diajak ngomong"

***

Setelah membersihkan tubuhnya, Dela duduk dipinggir tempat tidurnya. Menatap langit-langit putih dikamarnya.

"Udah sering dikasih perhatian tapi kok gak pernah dikasih kepastian. Terus buat apa juga dia dateng kalo cuma buat kenalan sehabis itu ditinggal. Kok bodoh ya" Suara itu terdengar dilaptop Dela yang menyala. Ternyata dia menyetel qoutes padahal niatnya dia ingin mencari beberapa cover.

"Ish ini qoutes serasa nyindir banget si." Kata Dela dengan nada kesal. Dia pun melanjutkan kegiatannya. Mencari cover.

"Udah sering disakitin padahal bukan siapa-siapa. Udah kayak benda mati yang beberapa kali di SAKITIN tapi ga mati-mati. Iya lah orang benda mati."

"Aku suka dia. Tapi dia suka sama orang lain. Aku mencoba menghilang dia datang kembali. Apa maksud semua itu."

"BACOT!" teriak Dela ketika merasa tersindir dengan qoutes yang iya setel.

Akhirnya dia menutup laptopnya dan segera memainkan ponselnya.

"Enak ya jadi Lo hape. Digenggam Mulu. Beda kalo manusia, serasa dibiarkan doang."

"Terus juga, enak banget kebanyakan kasur. Buat orang betah mulu sampe-sampe ga mau minggat dari kasur."

"Hadeuh kok gue ngomong sendiri ya."

***

"Del!!" Teriak Aldo dari kejauhan

Dela hanya melirik sekilas lalu melanjutkan kembali jalannya yang sempat tertunda sebentar.

"Del. Ntar siang anterin gue ketemu itu dekel ya. Gue pen ngomong sesuatu kedia"

"Iya"

"Singkat banget si Del"

"Hem"

"Lo kenapa si"

KAMU & DIA Kapan Menjauh?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang