***
Setelah senja menghilang, dan berjanji bahwa esok akan datang kembali, Dela dan keluarganya pun segera pulang, diperjalanan Dela tertidur pulas dibahu Askar, begitupun Egi yang tertidur pulas di paha milik Bayu.
"Dua orang yang menyusahkan" tutur Askar dengan pelan.
Bayu hanya melirik sekilas lalu tertawa kecil.
***
Kini jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam, begitu lelah nya hari ini. Dela segera masuk kekamarnya dan bersiap-siap untuk sholat. Setelah sholat isya Dela segera tidur, dia tak memikirkan kondisi nya yang belum makan dari siang tadi. Lelah membuatnya lupa akan semuanya.
***
Pagi ini, Dela terlihat sangat sendu. Muka nya sangat pucat, begitupun badan nya yang sedikit panas. Seharusnya dia tidak sekolah karena kondisinya tidak stabil. Tetapi apa boleh buat, rasa penasaran dengan lelaki itu membuatnya semangat.
***
Disekolah...
Murid-murid kini berkumpul di lapangan upacara, mereka akan melakukannya upacara bendera hari Senin. Aldo kini berdiri disamping Dela, Dela hanya merespon biasa saja. Padahal hati nya menjerit akan sosok orang disampingnya itu.
"Lo cantik Del" puji Aldo dengan senyum.
"Ah iya makasih" jawab Dela, singkat.
"Pipi lo kenapa Del?" Tanya Aldo, kini dia tengah menatap Dela dengan bingung.
"Ha??? Pipi gua kenapa???" Kata Dela, dia segera memegangi pipinya.
"Merah, haha" jawab Aldo dengan tawa kecilnya.
Dela terkejut dan juga malu.
"Cieee, merah pipinya haha. Lo tetep cantik kok Del mau gimana pun" ujar Aldo dengan senyum, duh senyum itu.
"Gak, biasa aja" singkat Dela.
"Lo lucu ya Del, Lo persis banget sama Chinta yang ada di darka haha. Gue penasaran kalo jadi pacar lo, lo bakal gimana ya ke gua" ucap Aldo berkhayal.
"Gak gimana-gimana" jawab Dela dengan santai. Dela tersentak ketika mendengar ucapan 'penasaran'. Dia paham akan hal itu, ternyata laki-laki ini hanya ingin tau tidak lebih dari itu
Aldo hanya tersenyum tipis melihat Dela yang bertingkah konyol di depannya. Tiba-tiba kepala Dela terasa pusing, pengelihatannya juga kabur. Baru saja sang bendera merah-putih itu akan berkibar di atas tiang tinggi, badan Dela seketika jatuh kebawah dan membuat semua guru lari untuk menghampiri Dela. Saat Dela pingsan, Aldo segera menggendong tubuh Dela ke UKS. Tingkah Aldo menjadi satu pusat perhatian murid-murid lainnya. Kondisi Dela begitu lemah, badan nya kini menjadi panas sekali seperti halnya air panas yang mendidih.
10 Menit kemudian...
Dela baru saja sadar, didepan Dela hanya ada Aldo dan satu petugas PMR. Petugas itu langsung memberikan minuman hangat kepada Dela.
"Lo gak apa-apa Del?" Tanya Aldo khawatir.
Dela hanya menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU & DIA Kapan Menjauh?
Teen Fiction°Posisi kita saat ini adalah dekat tanpa kepastian, nyaman tanpa kejelasan° •Don't be readers just shut• •There are a million reasons why I should give up. but the heart wants what it wants• Ini cerita tentang Andela, wanita berwajah cantik dan memi...