Bebas

13 8 0
                                    

Aretta duduk di kursi ke tiga dari belakang. Dia sudah merencanakan kepergiannya ini jauh jauh hari. Setelah Aretta rasa matang dia mewujudkannya. Begitulah Aretta selalu memiliki rencana untuk hal yang ingin dia capai.

Merasa bosan duduk saja tanpa ada yang mengajaknya mengobrol walau ketika ia melirik ke samping ada sesokok pria tampan yang duduk di sebelahnya.

Dia mengeluarkan buku saktinya dan pulpen. Aretta mulai bergelut dengan dunia kosa katanya.

"perjalanku akan sampai pada puncaknya,aku hanya butuh usaha sedikit lagi untuk menggapainya"

AS❤


Dia merobek kertas itu dan menyelipkan nya di bagian tengah buku tersebut. Aretta mencoba untuk tertidur karna sejujurnya dia sangat lelah untuk pergi dari tempat yang disebut nya sebagai neraka. Sampai dia tak sadar kertas yang ada di dalam bukunya itu terjatuh ke bawah kursi. Ada sepasang mata yang menangkap kejadian itu tetapi dia hanya diam.

**

Aretta memberhentikan salah satu taksi untuk dinaikinya. Dia mengucapkan satu alamat.

"perumahan cendrawasih blok A no 50 ya Pak"

"Siap neng"

Taksi itu langsung mengantar Aretta ke tempat tujuan. Dan tidak butuh waktu lama untuk dia sampai ke perumahan itu.

"Ini pak uangnya" ucapnya sambil tersenyum ramah

"sama sama atuh neng"

Aretta berbalik menghadap rumah besar berwarna coklat muda itu, warna kesukaan Aretta.

"kangen" dia mendekati gerbang rumah sambil tak henti hentinya tersenyum

Aretta memencet bel rumah besar itu. Setelah beberapa detik dia menunggu akhirnya pintu itu terbuka

Muncullah wanita paruh baya yang masih cantik di umurnya yang sudah kepala empat.

"Tata! "
Tanpa aba aba wanita itu memeluknya erat

"Tata kangen mami, mami baik baik aja kan? "

Wanita yang bernama Sonya itu tersenyum hangat "seharusnya mami yang tanya. Tata baik baik aja sayang? "

"Tata baik kok mi" dia menganggukkan kepalanya beberapa kali

"Ayo kita masuk kenapa di depan pintu aja haha"

Aretta membalas tawa wanita yang disayanginya itu.

Aretta meneliti sekeliling rumah dan dia tersenyum. "ngga ada yang berubah"
Ucapnya dalam hati.

" Pi, Indy, Aldi lihat siapa yang dateng"

Semua terkejut dan bahagia dengan apa yang mereka liat saat ini

"Tataaa! " ucap mereka serempak

Mereka langsung memeluk Aretta dengan erat. Aretta juga membalas pelukan itu. Dia kembali merasakan hangatnya pelukan keluarga tak terasa satu butiran air bening lolos dari matanya yang indah.

Setelah mereka berbincang bincang Sonya menanyakan tujuan Aretta datang ke Jakarta. Kemudian Aretta menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Semuanya terkejut tidak menyangka hal seberat ini harus ditanggung Aretta sendirian

"Tata mau disini aja, mau sekolah disini, mau sama kalian aja. Tata beneran ngga kuat lagi Mi"

Sonya langsung memeluk putri keduanya itu. "iya sayang kamu ngga boleh kemana mana lagi,udah cukup penderitaan yang kamu alami sendirian dulu. Ini waktunya kamu terbebas dari itu semua"

"Iya Tata Kakak juga seneng banget kamu memutuskan untuk tinggal disini jadi kakak punya teman untuk hangout. Dan satu lagi paling penting aku juga bakalan bebas dari gangguan Aldi nih karna mungkin kamu yang akan digangguin dia hehehe"

Semua nya tertawa setelah mendengar Indy berbicara seperti itu. Inilah yang diharapkan Aretta terbebas dari semua penderitaan yang ia alami selama ini dan kembali kepada kebahagiann nya yang sebenarnya

Next terus guyss❤

afr_sbrh❤

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang