Dia Lagi

19 5 0
                                    

Bel istirahat berbunyi nyaring di seluruh gedung sekolah SMA Negeri 1 Jakarta ini. Banyak makhluk bergerak cepat mencapai satu satunya surga di sekolah. Mereka menyebutkan KANTIN

Tida ada bedanya dengan siswa yang lain Aretta dan sahabat barunya Syasa ingin pergi ke kantin bersama. Ketika hendak keluar dari kursinya Syasa menepuk pundak kiri Aretta

"kita perginya satu kelas lebih asik"

Aretta menautkan alisnya "emang pada mau kalau barengab gitu? "

"kita mah udah punya meja khusus di sana ya jadi emang udah biasa bareng"

Wow..

Itulah yang bisa dikatakan hati Aretta. Dia merasa beruntung memasuki kelasnya yang sekarang

"guys cabut" seru Syasa kepada seluruh temanya

Yukkk
Sampainya disana mereka memesan makanan masing masing begitu pula dengan Syasa dan Aretta saat ini. Arerta sibuk memilih makanan yang semuanya tampak menggiurkan di matanya. Tanpa sadar dia menabrak dada bidang di depannya cukup keras

"duhh kepala gue"
Ucapnya sambil mencoba melihat lelaki yang sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan Aretta mungkin wanita itu hanya sedadanya saja

"lo! "

Lelaki itu kembali membelakakkan matanya sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Ya, lelaki itu adalah lelaki yang sama dengan lelaki yang diinjak Aretta saat membeli novel

"aduhhh kenapa gue selalu nabrak lo sih, sory ya gue ngga liat"

"em" yaps deheman itu untuk kedua kalinya terdengar di telinga Aretta

"lo masih marah sama yang semalam"

Dia hanya menggeleng pelan
"trus kenapa lo cuman begini nih ehem"
Aretta mencoba mengikuti deheman lelaki yang bingung dengan apa yang dilakukan gadis yang di depannya saat ini

"duluan" lelaki itu pergi dari hadapan Aretta yang terkejut sambil mengedipkan matanya beberapa kali

"what! Gue diabaikan? Seorang Tata nih! Terinjak harga diri gue"

Aretta menggerutu sampai tidak sadar antrian yang di belakanganya sudah memberontak

Woii maju dong laper nih

Ah elah tuh bocah malah semedi

Cepetann ding perut gue darurat nih

Aretta yang sadar bahwa dia yang salah hanya tersenyum menandakan permintaan maafnya. Syasa yang melihat teman baru nya itu seperti orang gila langsung menarik Aretta ke meja makan khusus XI IPS 1. Dan mereka makan dengan khitmat.

Tiba tiba mata Aretta tidak sengaja menangkap pemandangan yang beberapa menit lalu membuat nya menggerutu sampai lupa kalau dia di sebuah antrian makanan

Syasa bingung apa yang membuat Aretta memandang seserius itu dan mengikuti arah pandangannya

"lo naksir sama salah satu most wanted SMA ini? "

"hah..apa? Gue naksir sama siapa emang? " jawab Aretta gelagapan karena ketahuan memperhatikan seseorang yang ternyata salah satu most wanted sekolah ini

"nih gue kasih tau mereka bertiga itu most wanted sekokah ini. Yang paling ujung dan tampilannya bad boy gitu namanya Steven Tiros. Trus yang ntu tu yang periang banget namanya Vano Ardiansyah. Dan ehem.."

Alis Aretta terangkat menungu ucapan Syasa yang menggantung "trus? "

"yang paling ganteng dan cool plus pinter itu namanya Alsean Baratama"

"sean toh namanya"

"mereka semua itu senior kita. Kalo ngga salah sih XII IPA 1 karna mereka pinter pinter cuma si Vano itu yang agak kurang"

Aretta hanya mengangguk mengerti tetapi hatinya ingin bertanya sesuatu mengenai lelaki yang bernama Sean

"laki laki yang itu pendiamnya gimana sih Sya? "

"gini nih ya, dia tuh ngga pernah mau ngomong kecuali sama temennya itu aja paling cuma beberapa kata doang. Trus katanya dia paling benci buku fiksi yang dia baca cuma buku pengetahuan gitu. Makanya tuh orang pinter banget, ampek juara 1 umum pula"

What? Aretta menganga mendengar semua ucapan panjang lebar dari Syasa temannya. Juara satu umum? Bukannya biasanya yang juara umum itu cewek ya lah ini? Begitulah semua isi otak Aretta sekarang

Come back guys... Next terussss❤

afr_sbrh❤

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang