Jam Kosong

9 5 0
                                    

Kelas XI IPS 1 sedikit ricuh karena di mata pelajaran terakhir yaitu ekonomi buk Santi izin ingin pergi ke luar kota.

"enaknya ngapain ya guys? " tanya Putra selaku ketua kelas

"main truth or dare aja gimana? "
Seru orang penghuni kursi paling belakang

Kuyy

Udah lama ngga main

Hayukk

Semua sepakat untuk mengikuti usulan penguhuni belakang. "Sya pakek botol lo ya, botol lo kan paling mulus enak muternya hehe"

Syasa memutar bola matanya malas karena sudah paham betul apa yang akan terjadi padanya

"kita mulai, 1 2 3"

Semua mengerumuni botol yang berputar menunggu kapan waktunya berhenti dan menunjuk salah satu orang yang terkena TOD

"Dimas lo kena, truth or dare? "

Dimas masih tampak berpikir "gue truth aja dah"

Woo cari aman

Cemen lo Mas

Mereka masing masing berpikir apa pertanyaan yang cocok agar Dimas jujur

"hah gue ada nih. Ehemm..siapa nama cewek yang selama ini lo sukai di kelas?"

Dimas membelalakan matanya mengisyaratkan mampus gue dia nampak berpikir keras untuk menjawabnya. Akhirnya dia menunduk malu

"gue..gue suka sama Sherly"

Semua kaget! Bahkan sang pemilik nama juga kaget

"gue? Tapi sejak kapan Mas? "

"Sejak lo sering kasih gue contekan"
Dimas menggaruk lehernya yang tak gatal

Jadian uhuy

Tembak secara tak langsung nih

Banyak yang menyuruh jadian tapi ketua kelas melanjutkan permainan "udah ayo dilanjut jadiannya ntaran aja"

Botol kembali berputar sedikit lebih lama membuat semua orang keringat dingin menunggunya, oke itu lebay

Dan ya botol itu berhenti tepat di Aretta

Wess anak baru yang dapet

Ayo ayo

"truth or dare Ta? "

"gue mah dare lah" ucapnya spontan tanpa beban apapun menggantung di lidahnya saat mengucapkan itu

Semua kembali berpikir tantangan apa yang cocok diberikan pada wanita tomboy ini

"gue ada nih! " ucap Dimas yang ingin membalas dendam walau bukan dia orang yang menyuruhnya jujur tadi

"tapi kita harus keluar kelas"
Semua menatap bingung ke arah Dimas tapi mereka tetap mengikuti arahannya

Sampainya di lapangan sekolah, mereka melihat sekumpulan lelaki yang sedang main basket bersama sama

"trus apa dare nya? " tanya Syasa yang sudah penasaran

"gue mau lo datangin Sean trus ucapin apa yang ingin lo ucapin ketika liat dia tapi menggunakan bahasa sastra"

Degg

Benar saja di kumpulan laki yang sedang bermain basket ternyata ada sosok pria yang beberapa jam lalu membuatnya gerah bodi gerah hati

Woyy most wanted tuh

Emang Retta berani?

Ayo Retta semangat!

Aretta masih menimbang nimbang tantangan yang cukup berat ini

"gimana bisa kagak Ta? "

"bisa dong" ucapnya mantap tanpa pamrih hehe

"tapi beri gue 5 menit untuk karang kata katanya"

"oke, tapi lo ucapinnya kuat biar kita kita pada denger"

Aretta menunjukkan kedua jempolnya ke atas

Dinginmu tak bisa kuhangatkan, bahkan matahari pun tak bisa melelehkan. Tapi aku merasa ada yang kau sembunyikan,siapa kau sebenarnya?

"itu aja kali ya? " ucap Aretta pada diri sendiri

"oke gusy gue siap!" ucapnya sungguh sungguh

Semangat Ta

Jangan gemetar karna cogan di depan

Aretta berjalan menuju kumpulan lelaki yang habis melakukan permainan bola basket, dia memeberanikan diri untuk memanggil lelaki yang jadi sasarannya

"Sean" ucapnya pelan tapi pasti
Sang pemilik nama pun mencari sumber suara dan berbalik ke belakang. Lelaki itu kembali membelalakkan matanya untuk kesekian kalinya ketika di depan Aretta

"gue? "

Aretra mengangguk antusias

Sean menaikkan kedua alisnya menandakan ada apa? 

Wah nih cowok males banget ngomong,apa jangan jangan napas nya bau kali ya?

"gue mau bilang sesuatu"
Lelaki itu bingung dengan perkataan Arerra barusan

"Dinginmu tak bisa kuhangatkan, bahkan matahari pun tak bisa melelehkan. Tapi aku merasa ada yang kau sembunyikan,siapa kau sebenarnya? "

Aretta mengatakan nya dengan kecepatan rata rata Rossi saat turnamen motorgp

Aretta memberanikan diri untuk melihat ekspresi Sean saat ini. Dan betapa terkejutnya Aretta karena lelaki itu hanya diam dengan wajah datarnya

"udah? " ucapnya membuyarkan lamunan Aretta. Aretta hanya mengangguk, kemudia Sean pergi dari hadapannya

What teh fu*k?! Gue dianggap apa sih tadi? Kentut lewat! Aaaaaaa sebel gueee

"sabar Ta gue kan udah bilang ama lo kalau dia emang begitu orangnya" ucap Syasa mencoba menenangkanku

Aretta menghembuskan napasnya kasar sekasar tangan kuli bangunan yang penuh dengan kapal(kapalan)

"gue udah berhasil ya Mas ngelakuin dare nya"

"oke Ta, ternyata lo nekat juga ya"

Semua teman teman nya mengangguk menyetujui apa yang baru saja dikatakan oleh Dimas

Awww terpinuthkan kan si Aretta guys. Eh next terus❤

afr_sbrh❤

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang