Surat

3 3 0
                                    

Aretta pagi ini sangat berpikir keras karena bingung untuk melakukan sesuatu. Keningnya tampak berkerut sempurna

Syasa heran melihat tingkah sahabatnya itu "lo kurang piknik Ta? "

"bukan gitu, gue bingung iya atau ngga "

Syasa menghela napasnya pelan
"apa yang iya dan apa yang nggak Ta? "

"gue harus stalk dia apa ngga? "

"lo mau stalk kak se.. emmmm"

Aretta menutup bibir Syasa yang akan membuat nya jadi lirikan satu kelas nantinya

"lo jangan ember kek, gue masih bingung nih"

"ehehe maaf buk, kalo lo bingung gue bantuin ngestalk dahh dari hp gue aja"

Selama beberapa menit mereka tersenyum karena melihat kumpulan foto Sean di aplikasi instagram, tiba tiba ada seorang wanita nerd mendekati mereka berdua

"permisi kak, ada yang namanya kak Aretta? "

Aretta tersentak karena itu adalah namanya "iya itu gue,ada apa ya? "

"kakak dapat titipan dari kelas 12"

Aretta mengernyitkan dahi, seingatnya dia baru masuk. Temannya juga masih sedikit. Kenapa sudah ada yang mengirimnya sesuatu?

"emang itu apaan? "

"sepertinya surat kak"

"surat apaan? "

"kalo itu saya kurang tau, saya permisi dulu ya kak"

Wanita itu sedikit berlari keluar kelas dan itu membuat Aretta dan Syasa kebingungan. "lo punya secret admirer di sekolah ini? "

"ya mana gue tau, ya kalo punya pun juga gue ngga tau siapa"

"emm iya juga sih. Eh buka dong gue juga mau tau"

"dihhh ini privasi"

"elah sok soan punya privasi lagak lo"

Aretta hanya menyengir kuda mendengar ucapan sahabatnya. Aretta membuka surat itu perlahan takutnya teror dari orang yang membencinya

Aku juga butuh alasan mengapa aku bisa seperti ini, yang jelas sekarang aku ingin lebih tau dirimu

AB

Aretta membacanya perlahan mencoba memahami setiap kata katanya. AB? Siapa ya?

Syasa mencodongkan tubuhnya mendekati Aretta "ngapa Ta? "

"nih liat deh yang ngirim suratnya berinisial AB kan gue jadi kepo"

Mereka saling berpikir satu sama lain. Aretta membelalakkan matanya, dia memikirkan satu nama saat ini

"mungkinkah AB itu Alsean Baratama? "

"apa? Wuahahahhaha lo mimpi Ta? Seorang kak Sean nulis kata kata alay begini? "

"bukan alay kali Sya,tapi sastra" ucap Aretta yang tidak terima bahasa sastra disebut bahasa alay

"iya deh iya serah lo, tapi nih ya kalo kak Sean yang ada dipikiran lo. Mending kubur dalam dalam deh"

"lah emang kenapa" tanya Aretta dengan alis yang bertaut

Syasa memutar bola matanya malas melihat kelemotan sahabat nya ini

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang