Aretta merapatkan tubuhnya ke arah Syasa yang sedang sibuk membaca novel milik Aretta. "Sya" panggil Aretta
"emm" jawab Syasa sekenanya tanpa berniat melihat Aretta
Aretta yang tidak puas dengan jawaban Syasa pun mencoba cara yang lebih ekstrem yaitu menggoncang tubuh Syasa kuat
"Sya ihh dengerin gue ngapa elah"
"iya iya ada apa Retta bawel? "
Aretta mengembangkan senyumnya melihat Syasa yang akhirnya meladeni dirinya berbicara.
"gue semalem ketemu sama kak Sean tapi.. " Aretta menggantung kalimatnya yang membuat sahabatnya menyerngit bingung.
"tapi apaan? Pakek digantungin segala kaya ati"
"ati lo dijemur pakek acara digantung dulu"
"ish lu mah, biar kelihatan buciners yang high class"
Aretta menoyor kepala Syasa cukup kuat "high class kaki lo pengkor"
"aish sakit Ta"
"udah udah gue mau cerita nih" Aretta kembali menceritakan topik yang sempat terlupakan tadi. Syasa mengangguk antusias mendengarkan cerita sahabatnya itu.
"seriusan lo kak Sean begitu, lagi ngga halu kan lo? "
"ngga Sya, gue yakin bener itu kak Sean kan jarak gue sama dia tuh ngga jauh banget"
Syasa mengetuk ngetuk dagu dengan telunjuk bergaya seperti orang berpikir. Aretta menunggu dengan sabar tanggapan dari Syasa.
"gue juga ngga tau kenapa dia begitu"
Aretta menepuk jidatnya sendiri tidak habis pikir dengan jawaban yang diberikan oleh Syasa. "gue kira lo mikirin jawabannya cunguk, gaya lo mikirnya kaya Albert Einstein aja"
Syasa menggaruk lehernya yang tidak gatal mendengar ocehan Aretta.
**
"Shakill"
Yang dipanggil pun menoleh ke sumber suara "oii" balasnya sambil mengangkat tangan.
"ada apa Ta? "
"ngga papa sih miscall aja"
Shakil memutar bola matanya malas melihat tingkah Aretta saat ini. "oiya ini sahabat gue Syasa namanya"
"hello senorita, gue mah udah kenal sama si cunguk dari SMP malah" tunjuk Shakil ke arah Syasa yang sedang memasang wajah yang sengaja dicantik cantikkan dengan lebay.
"heh kok gue ngga tau? "
"lo ngga nanya bwambang" sahut Syasa menjawab Aretta.
"iya juga sih, bagus deh kalo udah saling kenal"
"eh ntar kita main bareng yuk"
"yuk" sahut keduanya
Mereka berpisah untuk memasuki kelas masing masing "lo udah kenal sama Shakil sejak kapan? "
Syasa mencoba mengingat ingat awal pertemanannya dengan Shakil. "gue kenal sama dia dari SMP tapi ya sekedar kenal, dekatnya pas MOS SMA ini"
"emm gitu" ucap Aretta sambil mengangguk tanda mengerti.
Ketika mereka hendak masuk kelas terlihat Sean yang berjalan ke arah mereka dengan aura dingin khasnya dan wajah datar andalannya.
Aretta tersenyum ke arah Sean, tetapi lelaki itu seperti mengacuhkan senyuman Aretta dan berlalu pergi dari hadapan kedua wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR
Teen FictionKisah perjalanan hidup wanita yang berkarakteristik tomboy girl menemukan kembali titik bahagia di hidupnya. Dan memecahkan teka teki seseorang yang mengetuk pintu hatinya Aretta Starvia namanya....