"Minhyun..",
Minhyun mengalihkan pandangannya dari laptopnya menuju wanita paruh baya yg berdiri di ambang pintu kamarnya. Wanita itu masuk ke dalam setelah diberi ijin oleh sang pemilik kamar yg tidak lain adalah anak bungsunya.
"Masih belum selesai kerjaan kamu?",
"Tinggal dikit ma!",
"Ditunggu papa di bawah. Ayo makan sama kakak kamu!",
"Teteh bukannya keluar sama pacarnya?",
"Kakak kamu sayang....",
"Iya teh Sujin kan?",
"Minhyun tolong...",
"Bener kan? Kakak aku cuma teteh Sujin",
"Minhyun sampai kapan kamu akan kayak gini? Sedih mama lihatnya",
"Kayak gini kenapa? Aku baik-baik aja!",
"Itu udah kejadian lama dan mama kira gak perlu dibawa sampai sekarang. Mama sama papa juga baik-baik aja kan sekarang? Kenapa malah anak mama yg gak akur sih?",
"Aku sama teteh baik-baik aja kok!",
"Hwang Minhyun! Dia kakak kamu! Sampai kapan kamu akan jauhin dia?",
"Dia yg mutusin untuk pergi, gak ada yg nyuruh pergi! Dan sejak hari itu, buat aku, dia bukan kakak aku lagi! Permisi!",
"Hwang Minhyun!",
Minhyun tidak mendengar perkataan ibunya. Dia malah mengambil kunci mobilnya dan pergi keluar dari kamar.
"Minhyun, ayo makan!", seru ayah Hwang ketika Minhyun berjalan melewati ruang makan dimana disana ayah dan kakak laki-lakinya sudah menunggu untuk makan malam bersama.
"Maaf, saya tidak biasa makan dengan orang asing!",
"HWANG MINHYUN!",
"Pa sudah...",
"Adik kamu ini sudah keterlaluan! Sampai kapan kamu akan seperti ini? Jawab papa!",
"Semua gak akan seperti kalau brengsek itu gak lari dari tanggung jawabnya sebagai kakak!",
"Jaga ucapan kamu! Dia kakak kamu, harusnya kamu sopan!",
"Kalau memang dia kakak, sosok anak tertua, HARUSNYA DIA TIDAK KABUR KE LUAR NEGERI DISAAT KELUARGANYA ADA DI AMBANG KEHANCURAN! Itu yg namanya kakak? Iya? Lo pernah mikir gak sih posisi gue sama teteh waktu itu? Lo mikir gak?",
"Hwang Minhyun! Bicara yg sopan sama kakak kamu!",
"Buat saya, saat ini saya hanya punya satu kakak, dan itu adalah teh Sujin! Permisi!",
"HWANG MINHYUN!",
Minhyun tidak mendengarkan ucapan ayahnya selanjutnya. Dia segera keluar dan mengendarai mobilnya lalu pergi dari rumah. Pergi kemana saja agar tidak berada di rumah!
"Ma, Jaehwan pulang ya!",
"Eh tapi.. sayang...",
Jaehwan segera pamit dan beranjak dari tempatnya. Sesuai janjinya, dia ikut dengan orang tuanya untuk makan malam dengan keluarga teman ayahnya. Orang tuanya pun menepati janji untuk tidak membahas soal perjodohan, tapi tidak dengan teman ayahnya itu. Pasangan itu terus saja membahas soal perkenalan, dan sebagainya membuat Jaehwan malas mendengarnya.
"Jae, papa sama mama nanti mau ke rumah nenek ya? Nenek sakit, kamu hati-hati ya di rumah sama Minki!",
"Oh iya pa! Jaehwan pulang dulu!",
KAMU SEDANG MEMBACA
bakery love story ✔ [Minhwan+JRen's Story]
FanfictionKisah ini bermula dari sebuah toko roti.... -JRen -Minhwan