Maunya bikin mature content...
Tapi jangan ah...
Lain kali aja..
Beneran mau nih??? Kalau banyak yg komen di chapt ini nanti dikasih deh... komen ceritanya ya, jangan komen 'mau mature content' terus sampe berpuluh kali. Jangaaann!!!!
I have a surprise, baca sampe abis yaa hehe...
Jaehwan terus menatap Minhyun yg sibuk dengan makanannya. Entah terlalu lapar atau bagaimana, Minhyun tidak sadar jika Jaehwan terus menatapnya. Jaehwan tidak bisa tidur. Dia punya kebiasaan aneh, tidak bisa tidur kalau tidak di kamarnya sendiri. Dia bahkan tidak bisa tidur di kamar Minki padahal masih satu rumah. Jaehwan sendiri bingung kenapa dia bisa tidur di kamar Minhyun waktu itu. Minhyun menikmati makanannya sambil sesekali menatap ponselnya. Masih belum sadar jika daritadi dia terus ditatap oleh Jaehwan. Jaehwan yg kesal karena tidak diperhatikan pun memutuskan turun dari kasur. Infusnya sudah dilepas sejak setengah jam yg lalu. Jika saja tidak ada aturan, Jaehwan bisa saja pulang malam itu juga, sayangnya rumah sakit tidak mengijinkan pasien pulang malam hari. Jaehwan berjalan mendekati Minhyun dan duduk di pangkuan pria itu.
Kita biasakan menyebut Minhyun dengan 'pria' oke...
"Ka..kamu ngapain?",
Bukannya menjawab, Jaehwan justru menyamakan posisinya. Dia merubah posisi duduknya menjadi menyamping, tidak lupa dia menyandarkan kepalanya ke dada Minhyun. Tangannya memeluk pinggang Minhyun.
"Kamu kenapa?",
"Gak bisa tidur",
"Ya tapi ini aku masih makan, kalo kamu kayak gini, aku gak bisa makan",
"Makan aja...",
"Gimana? Nanti kalau jatuh, kena baju kamu",
"Gak papa.. makan aja..",
Minhyun pun mengalah. Dia membenarkan posisi Jaehwan agar dia bisa makan. Jika saja perutnya tidak sakit, dia memilih untuk menunggu Jaehwan tidur. Tangan kanannya dia gunakan untuk makan, tangan kirinya dia gunakan untuk mengusap kepala Jaehwan.
Jaehwan tidak bercanda soal dia tidak bisa tidur. Minhyun sudah menghabiskan makanannya, tapi gadis itu belum tidur. Dia sedari tadi terus menatap Minhyun, membuat pria itu sedikit gugup.
"Ka...kamu gak tidur?",
"Gak bisa...",
"Gak ngantuk sama sekali?",
"Enggak...",
Minhyun bingung. Dia tidak tahu harus bagaimana agar membuat Jaehwan tertidur. Minhyun sendiri mulai merasa mengantuk, tapi dia tidak mungkin meninggalkan Jaehwan tidur.
"Biasanya kamu ngapain kalau gak bisa tidur?",
"Pindah ke kamar",
"Ya disini gak ada kamar kamu. Waktu di kamar aku, kamu bisa tidur",
"Makanya itu... aneh kan?",
Minhyun mencoba mengingat apa yg terjadi saat itu. Apa yg dia lakukan hingga Jaehwan bisa tertidur nyenyak. Tiba-tiba Minhyun menggendong tubuh Jaehwan dan membawanya menuju kasurnya. Minhyun menurunkan tubuh Jaehwan perlahan ke atas kasur. Untung saja kasur rumah sakit itu cukup besar. Minhyun sedikit menggeser Jaehwan dan ikut berbaring di sampingnya. Tangan kirinya terangkat, mengusap kepala Jaehwan lembut sedangkan tangan kanan dijadikan bantal untuk Jaehwan.
"Kemarin kayak gini kan terus kamu bisa tidur?",.
Jaehwan menyembunyikan wajahnya yg mulai memerah itu. Minhyun menarik tubuh Jaehwan ke dalam pelukannya. Benar saja, tidak lama kemudian terdengar dengkuran halus dari Jaehwan, tanda gadis itu sudah tertidur pulas. Minhyun merapikan rambut Jaehwan yg menutupi wajah gadis itu. Dalam diam, Minhyun tersenyum menatap wajah damai Jaehwan yg sedang tertidur. Bukan sekali dia menatap Jaehwan seperti ini, tapi Minhyun selalu merasa senang ketika melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
bakery love story ✔ [Minhwan+JRen's Story]
Fiksi PenggemarKisah ini bermula dari sebuah toko roti.... -JRen -Minhwan