Kalo ada tanda '..(-)' berarti ceritanya flashback ya..
Biar gak bingung gitu kaliannya...
Sumpah aku gak tega sih nulis ini sebenernya hehehe..
Seorang pemuda berpakaian rapi keluar dari sebuah mobil. Pakaiannya benar-benar rapi. Orang yg melihatnya akan mengira dia adalah murid kelas satu sekolah menengah atas, nyatanya dia hanyalah murid pindahan.
"Ayo masuk",
Murid baru bernama Jonghyun itu justru menjaga jarak ketika sang ayah mendekatinya. Dia lebih memilih untuk berjalan memasuki sekolah barunya tanpa berniat untuk pamit pada ayahnya itu. Begitu memasuki wilayah sekolah, semua mata tertuju padanya. Bukan hanya karena dia murid baru, tapi karena apa yg dia bawa. Ayolah, murid SMA mana yg datang ke sekolah sambil membawa kentang? Dia memeluk erat kentang yg dia masukkan ke dalam gelas bekas air mineral itu. Jelas saja semua menatapnya aneh, tapi sepertinya Jonghyun tidak peduli. Dia hanya ingin belajar, bukan mencari masalah.
Disaat dia kebingungan mencari ruangan kepala sekolah, tidak ada satu pun orang yg mau membantunya. Murid lain langsung pergi ketika Jonghyun memanggilnya atau mendekatinya. Benar-benar tidak ada satu pun yg mau membantunya. Jonghyun terus berjalan hingga akhirnya dia melihat seorang murid laki-laki tinggi yg baru saja keluar dari kamar mandi. Jonghyun awalnya ragu mendekatinya karena pemuda itu terlihat garang, tapi sepertinya hanya pemuda itu yg bisa membantunya.
"Pe...permisi...",
Pemuda itu menoleh dan menatap Jonghyun bingung. Bukan bingung dengan siapa Jonghyun, tapi.... kenapa dia membawa kentang?
"Kenapa?",
"I..itu...",
"Lo murid baru ya?",
"Iya..",
"Mau cari ruang kepsek?",
Jonghyun mengangguk semangat karena sampai detik ini pemuda itu tidak meninggalkannya seperti yg lain. Pemuda itu memutar tubuh Jonghyun dan dengan sabar menunjukkan jalan.
"Dari sini, lo jalan terus sampe ketemu perempatan, terus belok kiri, jalan terus sampe ketemu ada tangga di sebelah kanan, lo naik, ruang kepala sekolah ada pas di sebelah kanan tangga. Ngerti gak?",
"Ngerti... terima kasih!",
Jonghyun membungkukkan badannya lalu berlari sesuai dengan arahan pemuda tadi. Pemuda tadi hanya tersenyum. Menurutnya, anak baru itu lucu.
"Eh Hyun! Gue cari juga ternyata disini. Masih pagi juga udah ke kamar mandi, ngapain lo?",
"Bawel lo Ho! Ayo ke kelas!",
Suasana kelas 11-3 itu sangat ramai. Sudah bukan hal aneh lagi. Kelas ini memang terkenal paling nakal. Guru-guru bahkan hampir menyerah karena mereka terlalu berisik. Tapi, tidak semua, hanya sebagian besar murid saja. Masih ada murid yg taat peraturan, contohnya pemuda yg memilih untuk duduk di bangkunya bersama teman sebangkunya itu daripada ikut dengan teman-temannya yg menonton film tidak senonoh di pojok kelas sana. Di kelas itu dibagi menjadi dua kubu, kubu minoritas dan mayoritas, tidak perlu dijelaskan lagi siapa saja yg mengisi dua kubu itu. Pemuda itu hanya menatap teman-temannya heran. Bagaimana bisa mereka seperti itu? Ini masih di lingkungan sekolah dan mereka berani seperti itu?
"Udah lah Hyun! Percuma juga lo negur, gak bakal diwaro. Mereka gak peduli juga mau lo ketua kelas", ucap Dongho teman sebangku pemuda bernama Minhyun itu. Bisa dibilang, laki-laki waras di kelas itu hanya Minhyun, Dongho, dan seorang pemuda yg duduk di depan mereka. Karena alasan itu juga, wali kelas mereka menunjuk keduanya untuk menjadi ketua dan wakil ketua kelas. Tidak ada lagi yg bisa diandalkan. Walaupun terkadang Dongho juga ikut dengan mereka, tapi Dongho masih bisa menahan diri. Gak ikut terus-terusan gitu maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
bakery love story ✔ [Minhwan+JRen's Story]
FanfictionKisah ini bermula dari sebuah toko roti.... -JRen -Minhwan