O

395 70 52
                                    

"Jadi.... mantan Jaehwan yg waktu itu kamu ceritain itu kak Aron?",

Minki hanya mengangguk tapi Jonghyun bisa melihatnya dari spion. Karena kejadian tadi, Minhyun langsung membawa Jaehwan pergi padahal Minhyun sendiri baru saja tiba. Pemuda itu bahkan tidak berniat untuk mencari Minki sekedar untuk mengatakan bahwa adiknya itu dia bawa pulang. Tepuk tangan untuk Minhyun yg berhasil menahan emosinya.

"Kita mau kemana?", tanya Minki ketika dia sadar bahwa jalan yg ia lewati sekarang bukan jalan pulang.

"Jemput Jaehwan",

"Kan Jaehwan udah sama Minhyun?",

"Minhyun lagi marah sekarang!",

"Terus??",

Bukannya menjawab, Jonghyun malah memercepat laju mobilnya. Dia tidak peduli dengan mobil lain yg mulai membunyikan klakson atas perbuatannya.

"Jonghyun, jangan ngebut! Kenapa emang kalau Minhyun lagi marah?",

Semakin Minki berbicara, Jonghyun justru semakin menambah kecepatannya.

"KIM JONGHYUN!",

ckiittt...

Jonghyun menghentikan mobilnya begitu saja. Minki melepaskan sabuk pengamannya lalu keluar dari mobil Jonghyun. Jonghyun sendiri hanya diam sambil melihat Minki yg masuk ke dalam taksi dan pergi meninggalkannya.






















Minhyun menghentikan mobilnya di dekat taman yg berada tepat di pinggir sungai. Taman itu cukup sepi karena hari sudah malam. Jarang ada yg pergi ke taman di malam hari. Minhyun sering datang kesini, disaat dia benar-benar ingin sendiri. Yg dia lakukan hanyalah berdiam diri di dalam mobil sambil melihat orang berlalu lalang. Selama perjalanan tadi, tidak ada yg bicara baik Jaehwan maupun Minhyun.

"Kamu kenal sama dia?",

Jaehwan tidak menjawab tapi Minhyun melihat gadis itu mengencangkan pegangannya pada sabuk pengaman.

"Jangan gini, tangan kamu sakit nanti", seru Minhyun sambil melepaskan pegangan tangan Jaehwan. Benar saja, tangan gadis itu terlihat memerah.

"Jae..",

"Dia... dia mantan yg aku ceritain waktu itu...",

Minhyun kesal. Dari banyaknya laki-laki di dunia ini, kenapa harus dia?? Minhyun melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil. Jaehwan hanya menatap Minhyun bingung. Minhyun meninggalkannya sendiri. Entah kemana Minhyun pergi.

Tak lama Minhyun kembali. Jaehwan terkejut melihat apa yg dibawa Minhyun. Sebuah permen kapas? Kalian tahu kan permen kapas yg biasanya dibentuk-bentuk itu? Itu yg Minhyun bawa. Permen kapas besar berbentuk beruang.

"Nih... buat kamu",

"Buat aku?",

"Dulu waktu aku kecil, kalau aku lagi berantem sama kak Sujin, terus aku nangis, kak Sujin biasanya ikut nangis. Dia keluar rumah terus waktu pulang bawa permen kapas biar aku gak nangis lagi. Jadi dulu waktu kecil, dia nabung uang recehan buat beli permen kapas kalau aku nangis. Kalau bantuin mama gitu, selalu minta upah, kalau ditanya mama kenapa minta upah terus, kak Sujin jawabnya 'buat beli permen buat adek biar gak nangis lagi kalau berantem sama teteh' gitu...",

"Kakak kamu sayang banget sama kamu lho, kenapa kamu usil banget sih sama dia?",

"Lucu tauk kalau liat teteh marah gitu... hehe..",

Minhyun tersenyum, mengingat bagaimana Sujin kecil dulu sangat memanjakannya.

"Enak ya punya saudara? Aku dari kecil sendirian. Kak Sujin habis ini nikah, harusnya kamu baikin dia. Kan kakak kamu cuma dia?",

bakery love story ✔ [Minhwan+JRen's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang