Belanda menendang radio hingga membentur tembok dengan cukup keras. Bukan radionya yang menjadi masalah, tapi berita yang disiarkannya. Belanda meninju meja. Jepang memakai frekuensi miliknya sendiri untuk menyiarkan janji-janji manis di bumi nusantara.
"... Maka dari itu, tunggulah, sebentar lagi pemerintahan Hindia Belanda tak akan bertahan. Aku lah yang akan menuntaskannya. Aku akan mengusir penjajah Eropa untuk kalian. Kalian akan merdeka, dan aku akan senang akan hal itu."
Entah bagaimana suara ramah itu memprovokasi. Aktivitas perdagangan Jepang di Nusantara, terkhusus wilayah Indonesia sudah ada sejak 1868, tapi baru kali ini Jepang dapat berani bertindak lebih jauh!
Sial, Belanda ingat soal Nesia! Kalau sampai Nesia mendengar siaran berita ini, Nesia akan pergi dari genggamannya. Belanda berlarian untuk mencari sosok gadis itu.
Terlambat.
Nesia tengah tersenyum gembira di hadapan sebuah radio. Lagi-lagi suara ramah Jepang.
"... tunggulah, Nesia. Tertanda, pemuda di bawah pohon rindang."
Kata-kata itu saja mampu membuat Nesia terkekeh.
Belanda mendekat dan menarik Nesia agar menjauh dari suara Jepang.
"Kau kenapa, Belanda?" Tentu, Nesia tak suka diganggu.
"Jangan dengarkan radio itu. Kembali ke kamarmu!"
"Apa masalahmu? Apa karena radio milikmu tak lagi berkumandang, kau iri pada Jepang?" Nesia merenggut kembali tangannya, membebaskannya dari tangan Belanda.
"Kembali sekarang ke kamarmu!"
"Kau yang kembali saja ke negaramu!"
"Nesia-! Kau!"
"Ada apa? Mau memukulmu? Pukul saja!"
Belanda menyerah, ia menghela napas dan menyentuh tangan Nesia dengan lembut.
"Aku janji tak akan kalah dari Asia Timur itu. Aku janji. Kau juga janji, jangan mau terpengaruh oleh dia. Dia dan aku sama busuknya."
Nesia menghiraukan sampai Belanda dipanggil Prancis untuk mengurus sesuatu.
°°°
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nesia-san (Hetalia)
Fanfiction[Jepang x Indonesia] [Hetalia Fanfiksi] ... Sebagai pemimpin Asia Timur Raya, Jepang memiliki ambisi untuk mempersatukan bangsa-bangsa di Asia. Awal mula rencananya, ia membidik Filipina, namun ketika waktu berjalan dan situasi di Selatan terlihat...