Jiwon mengerjapkan bolamatanya dan memastikan apakah yang berada tidak jauh darinya adalah sosok Seojoon? Si musuh bebuyutan Hanbin.
“Apakah itu dia? Mana mungkin dia berada di pesta ini?” Jiwon tak percaya.
Hanbin melihat Jiwon tak lagi melanjutkan langkahnya. Sehingga akhirnya Hanbin mendekati Jiwon yang terdiam mematung.
“Kenapa kau diam? Ada apa denganmu?” tanya Hanbin, bingung melihat mata Jiwon membulat.
“Kau melihat hantu?” tanya Hanbin lagi ketika Jiwon tak kunjung jawab.
Jiwon akhirnya tersadar dengan pertanyaan Hanbin. “Aku bukan melihat hantu tapi aku melihat iblis yang sangat menakutkan disana!” tunjuk Jiwon kearah Seojoon. Hanbin tertawa geli, “Hahaha..”
“Kau tertawa?” sinis Jiwon kesal atas reaksi Hanbin.
“Karena kau lucu, Jiwon!”
“Aku bukan sedang melucu tapi aku sangat mengkhawatirkanmu, karena ada dia disini. Kenapa kau mengundangnya?” heran Jiwon.
“Aku tidak mengundang” sangkal Hanbin.
“Jadi orang tuamu mengenal Seojoon?” selidik Jiwon penasaran, yang makin penasaran karena Hanbin tidak menjawab rasa penasarannya.
“Aku rasa aku harus ke toilet!” Hanbin mencari jalan aman, “Kau tunggu disini sebentar yah.” saran Hanbin.
“Kau bukan menghindar agar nggak menjawab bukan?” duga Jiwon.
“Nggak. Setelah dari sana, aku akan menjawab.”
“Kenapa harus nanti? Sekarang kan bisa, kau akan membuatku mati penasaran” rengek Jiwon dengan menatap Hanbin.
“Nggak semua pertanyaan ada jawaban” Hanbin berkilah.
“Kau yang menyulitkan jawabannya, bukan berarti nggak ada jawaban, tuan Hanbin.” sindir Jiwon.
“Aku pergi!” pamit Hanbin dengan senyum meringis.
“Uffhh... Sepertinya kau membohongiku lagi. Kau selalu beralasan untuk gak menjawab. Menyebalkan, tapi mau bagaimana lagi itu yang ku suka darimu, Hanbin.” gerutu Jiwon.
Disela penantian Jiwon, pandangannya kini beralih saat seseorang menyentuh pundaknya. Betapa tercengangnya Jiwon saat orang itu ternyata, Seojoon.
Lelaki itu tersenyum melihatnya, sementara Jiwon meringis melihat senyuman itu.
“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Jiwon.
“Harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan di pesta ini? Kau bukan orang kaya seperti kami, jadi aku pikir kau nggak layak berada disini karena kau__”
“Miskin? Kau akan mengejek ku begitu?” tanya Jiwon yang memotong kalimatnya,” Kau pikir yang dapat berpesta disini hanya orang kaya saja?” sengit Jiwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG DIA
RomanceKeingin tahuan terhadap seseorang. Mencoba untuk tidak perduli, tapi nihil dan ingin selalu tahu akan tentang dirinya. Yah. Tentang dia. By : penulis abal-abal 😆😆