Sekuat apapun menahan diri untuk tetap tinggal, jika salah satunya tidak menginginkan maka satunya pun dengan berat hati juga harus segera beranjak meskipun tidak diminta pergi oleh tuannya.
#lionadanAris
****
'hoamm...' suara uapan Liona pada pagi ini. Matanya bengkak mungkin karena tangisannya semalam. Dia melihat jam beker di sampingnya menunjukkan pukul 05.25 wib.
'mati gue udah jam segini, tolol anjing!. ' dia segera bangun dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan mata yang masih setengah ingin ia pejamkan kembali. Ia mengambil air wudhu untuk menyucikan tubuhnya. Liona mengerjakan ibadah shubuhnya dengan khusyuk.
'Ya Allah semoga keputusanku semalam sudah benar. Berikan petunjuk-Mu kepadaku agar aku tetap berada di jalan-Mu. Ridhoi aku di setiap urusanku. Aamiin' Doa Liona dalam hati sambil mengatungkan tangannya meminta yang terbaik bagi dirinya kepada Rabb-Nya.
****
'mama hari ini gausah dibawain bekal ya, nanti sayang kalo ga kemakan soalnya akhir-akhir ini aku males makan di sekolah.' pinta Liona pada mamanya.
'ih pantes aja kakak kulus gapelnah makan di sekolah.' sindir si gembul di meja makan yang memakan roti selai melon kesukaannya.
'apaan sih! Diem kali kakak lagi ngomong sama mama!.' Omel Liona.
'kakak gabole gitu ih sama adek.' Gembul yang mendengar mamanya seperti itu menjulurkan lidahnya ke arah Liona yang membuat Liona semakin kesal.
'apa ya pagi-pagi udah ribut?' tanya ayahnya yang keluar dapur membawa secangkir kopi panas di tangannya.
'Au ah.' balas Liona tak mau menceritakan apa yang terjadi. Malas lebih tepatnya.
*tin-tin-tin
'Suara klakson motor siapa itu? Rame banget kayak mak-mak mau racing.' tanya ayah Liona.
Tanpa menjawab Liona langsung pamit kepada semua keluarganya yang ada di meja makan karena ia tahu pasti itu suara klakson motor Aris, memangnya siapa lagi kalau bukan dia?.
'em.. Liona pamit dulu ya yah, ma kayaknya itu Aris. Assalamualaikum.'
'Walaikumsalam.' jawab seluruh keluarga serempak.
'yah kak Alis itu pacalnya kakak ya?' tanya si gembul penasaran.
'kayaknya sih lagi proses.' dengan memasang wajah serius dibuat-buat.
Si gembul mempercayai saja apa yang di ucapkan orang di hadapannya.
🌼🌼🌼
'lain kali kalo udah dateng jangan tan tin tan tin telfon gue kek, ga sopan tau! Ganggu. ' Judes Liona pada cowok yang hanya menatap dirinya.
'lain kali kalo mau mulai pembicaraan jangan lupa pake salam.' jawab Aris.
Liona mengerucutkan bibirnya kesal dengan apa yang diucapkan Aris barusan, tapi ada benarnya juga.
'yaudah maaf, Assalamualaikum..'
'Walaikumsalam cantik.' Balas Aris dengan senyuman manis miliknya yang membuat siapa saja leleh.
'anjing itu senyum gabisa apa disimpen buat nanti? Manis banget. Ya Allah tolong gue, subhanallah asli!.' gumam Liona pelan.
Kepala Aris mendongak dan mengarah ke jok belakang yang tandanya menyuruh ia segera naik.
🌼🌼🌼
'Na menurut lo gue ganteng gak?.' tanya Aris membuka percakapan di perjalanan.
'gak.' jawab Liona cuek.
'beneran? Bohong dosa.' Aris melihat wajah Liona dari kaca spionnya tanpa Liona ketahui.
'ya kalo gue bilang gak ya gak, batu amat jadi orang.' kekeh Liona.
'yaudah deh emang gue bukan selera lo.' goda Aris.
'iyalah. Selera gue kan indomie.' Liona menaikkan alisnya bangga.
'tolol sama lucu beda tipis'. Jawab Aris pelan.
'lo bilang apa barusan? Mau mulut lo gue gampar pake serbet abang supir bajaj sebelah?.' telinga Liona amat tajam ternyata.
Aris hanya tersenyum bahagia mendengar omelan gadis yang di boncengnya.
🌼🌼🌼
'tengkyu.' Liona menyodorkan helm dan bergegas meninggalkan Aris.
'loh kok duluan? Gamau jalan bareng ke kelas?.'
'OGAH!' teriak Liona nyaring sampai semua yang ada di parkiran sekolah menatap dirinya. Tapi Liona bodo amat.
'susah juga jatuh cinta sama cewek swag kayak dia.' gumam Aris pada dirinya sendiri.
🌼🌼🌼
'oii cong pagi-pagi udah kayak kertas bungkus aja. KUSUT!. Kenapa lo? Tengkar ama fahri?.' Tanya Liona yang melihat jemari Luna menari-nari di ponsel canggih miliknya tanpa arah dan tujuan, wajahnya lesu kayak orang gaada semangat hidup sama sekali.
Namun Luna tetap diam tak bergeming sama sekali. Seolah mengabaikan semuanya.
'woi badak gue ngajak omong lo bukan ngajak omong sampah!. ' Kesal Liona pada sahabatnya.
'iya. Gue emang sampah Na. Gue emang ga pantes buat dapet yang indah di dunia ini gue cuma pantes dapet kerikil dan semacamnya.' balas Luna dengan senyum piciknya.
Liona tau Luna sedang sedih, tapi Liona bukan bermaksud untuk membuat sahabatnya menjadi lebih sedih lagi.
'Lun maafin gue ya, bukannya gue mau nambah kesedihan lo, gue ga maksud gitu,gue..'
'iya Na gue tahu.' pangkas Luna.
Liona langsung memeluk tubuh lemah sahabatnya.
'Lo kenapa sih, cerita sama gue! Jangan di pendem gitu deh!. Ya meskipun saran gue nanti ga bakal ngena di hati lo dan ga bakal lo pakai tapi seenggaknya gue jadi pendengar terbaik lo dan selalu ada buat lo ketika lo sedang kayak gini, ayo sekarang cerita sama gue!.' Bujuk Liona lembut.
'Gue.. Gue.. ' dengan sedikit terbata-bata Luna berusaha mengatakan apa yang terjadi.
'iya lo kenapa?.' tanya Liona penasaran.
'gue putus.'
........................................................................

KAMU SEDANG MEMBACA
crystal embers
JugendliteraturIa terlalu kaku untuk manusia ter-absurd sepertiku. ✨ Ice • bad = ?