- Semua yang ada di bumi ini adalah anugerah dari Tuhan. Termasuk kamu. Kamu adalah anugerah terindah dari Tuhan yang harus aku jaga dan pertahankan. Karena aku tahu dan aku yakin, kamu pantas mendapatkan perlakuan spesial dariku. -
#Remaja #LionaDanAris #Part4
Bagas Resto. Nama restaurant yang di
miliki oleh ayah Liona. Pasalnya restaurant ini selesai dibangun ketika Bagas adik kecil Liona terlahir. Maka dari itu seluruh keluarga sepakat menamai restaurantnya dengan mengambil nama panggilan putera kecilnya yang baru terlahir ke dunia. Bagas Resto adalah Restaurant yang terkenal nomer tiga di Jakarta karena ke elokan khas cita rasanya yang menggugah selera. Keluarga Liona telah sampai di parkiran depan restaurant cantik itu berdiri."Mbak ayo turun udah di bukain sama Bagas juga pintunya, udah kayak tuan puteri aja. Ma liat mbak Nana gak mau turun tuh!." Bagas yang berumur 5 tahun itu terus saja mengoceh karena kakaknya tidak juga mau turun sampai-sampai ia mengadu pada mamanya.
"iya-iya mbak turun, gausa ngomel-ngomel gitu kali, sans.. " Liona membalas dengan selow yang ia bisa.
"hahaha kalian ini gak di rumah gak di luar rumah selalu aja berantem, kalo salah satu gak ada kadang nanyain dimana dan rumah bakal sepi hahaha... " tawa Romi yang hangat dapat membangkitkan senyum di bibir Liona.
Ayahnya memang selalu bisa membuatnya bahagia. Liona memeluk ayahnya cukup erat sehingga membuat Bagas iri. Bagas langsung memeluk kaki ayahnya, karena ia tak sampai memeluk tubuh ayahnya yang hangat. Danis menyaksikan pemandangan ini dengan mengeluarkan setetes cairan haru yang keluar dari pelipis matanya, Danis melangkah mendekati keberadaan keluarganya, semuanya sekarang berpelukan. Sungguh hangat kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya.
Di dalam restauran Liona mengeluarkan buku novel yang sengaja ia bawa di minibag nya agar ia tidak merasa bosan dan suntuk saat menunggu mama dan ayahnya berbincang-bincang dengan teman lama mamanya. Liona tetaplah orang yang amat sangat cuek dengan keadaan. Yang terpenting ia sudah ikut dan memakai baju yang diperintah mamanya. Toh mamanya juga tidak bilang agar ia tidak membawa novel. Itulah Liona selalu bisa mencari kesempatan dalam kesempitan. Kadang ia berpikir dia tidak hanya pintar melainkan juga jenius.
"Loh na kok kamu bawa novel kesini?." Tanya wanita paruh baya yang duduk di samping Liona sambil memasang wajah tidak suka.
"Kenapa emangnya mah? Salah? Mama tadi ga bilang loh ya kalau ak gak boleh bawa novel, apa salahnya sih? Nanti kalau aku main hp di bilang gak sopan. Yaudah sih kalau aku bawa novel, yang penting aku sudah mengikuti semua keinginan mama kan?. " Senyum enteng nyaris terukir di bibirnya.
Mama Danis hanya mengangguk saja. Masih untung Liona mau ikut dan memakai baju yang ia suruh, dan yang penting ia tidak memalukan.
5 menit kemudian tamu yang di tunggu-tunggu telah datang."Eh jeng Vena udah dateng. Kenalin ini anak perawan saya namanya Liona Anggraini panggilannya Nana. Na ayo salim dulu,aduh jeng maaf ya emang kayak gini anaknya. " Danis malu melihat Liona yang tambah asyik membaca buku.
"Oh maaf tante saya nggak liat kedatangan tante. Tante sendirian kesini?." Liona langsung berdiri dan menyambut tante Vena dengan jabat tangan.
"Oh ituu tante dateng sama an... " Belum sampai menyelesaikan kalimatnya anak laki-laki dan suaminya datang menyusulnya.
"Ma ini salad kesukaan mama." kata lelaki bertubuh tinggi itu. Sorot mata Aris teralihkan ke Liona. Ia terkejut sekaligus terpukau karena dandanan yang dipakai Liona malam ini semakin mempercantik bentuk tubuh dan wajah Liona.
"Loh elo kok ada di sini?!. " Liona ternganga melihat Aris adalah anak dari tante Vena. Anak teman mamanya atau bisa di bilang sahabat dekat mamanya dulu ketika SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
crystal embers
Roman pour AdolescentsIa terlalu kaku untuk manusia ter-absurd sepertiku. ✨ Ice • bad = ?