11

42 10 0
                                    

Happy reading!!!
Harap Voment sebelum membaca.
                        
                           💮
                           💮
                           💮

"Iya...iya....aduh ayahnya marah nih" ujar Dodit meledek Vicky.

       Mendengar semua itu Cindy langsung tertawa.
 
"Sebentar itu di atas pohon  kayak ada yang bergerak deh..." Ujar Vicky yang membuat Cindy berhenti tertawa.

"Mana...mana " kata Cindy ingin tahu.

"Itu....disana " jawab Vicky sambil menunjuk ke arah sesuatu yang bergerak itu.

"Vicky,  itu kayaknya bendera deh...." Ujar Dodit mengerutkan keningnya.

"Iya itu benderanya...." Jawab sindy antusias.

            Mereka pun lari dan mengambil bendera tersebut. Dan benar,  di bendera itu terdapat nama sekolah mereka.

"Kita udah nemuin satu nih...tinggal 3 lagi" kata Dodit bahagia.

           Setelah menemukan satu bendera,  mereka pun kembali menyusuri hutan tersebut. Sampai Cindy merasa menginjak sesuatu yang keras.

"Eh...aku nginjak sesuatu nih,  kayaknya sih benda keras " ujar Cindy.

         Vicky dan Dodit pun langsung menggali tanah tersebut. Dan tak perlu waktu lama mereka menemukan kotak kayu yang kotor akan tanah.

"Ini kotak apaan yah" kata Dodit.

Vicky pun menaikkan bahunya.

"Coba buka aja! " ujar Cindy penasaran.

          Setelah membuka kotak kayu tersebut,  Cindy langsung teriak kegirangan. Pasalnya di dalam kotak tersebut terdapat bendera yang mereka cari.

"Yeyyy....tinggal dua lagi dong" ujar Cindy sambil melompat kegirangan.

        Setelah mendapatkan dua bendera, mereka bertiga pun melanjutkan penelusuran

        Di tengah perjalanan menyusuri hutan tersebut, tiba - tiba.....

"Hihihihi...."

       Sontak mereka bertiga pun terkejut. Dodit dan Cindy serempak langsung memeluk Vicky erat karena takut.

"Loh....apaan sih Dit? " ujar Vicky sembari melepas pelukan Dodit.

"Ih Vicky gue takut tau,  lagian tuh Cindy juga meluk loh tapi kok gak papa? " kesal Dodit .

"Ya beda tolol,  dia itu cewek dan Cindy juga sahabat gue. "

"Mangkannya itu lo mau dipeluk sama dia,  tapi gak mau dipeluk sama gue " kata Dodit sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat Vicky jijik.

"Ih najis amat gue mau dipeluk lo......oh iya habis dipeluk sama lo kok badan gue gatel yak?"

       Dodit yang mendengarnya pun langsung menatap Vicky tajam, setajam sodet.

"Udah gak usah ribut, ni suasananya kenapa jadi berubah horor sih??" Ujar Cindy yang masih memeluk Vicky.

          Tak lama kemudian terdengar suara yang membuat bulu kuduk mereka berdiri lagi.

"Hihihihi"

         Cindy yang mendengarnya pun semakin mempererat pelukannya kepada Vicky. Sedangkan Dodit,  ia hanya menutup mata dengan telapak tangannya.

"Udah ga usah takut " celetuk Vicky mencoba menenangkan mereka berdua,  namun hasilnya nihil. Mereka semakin takut dan teriak histeris.

"Aduh....mama Dodit atut " ujar Dodit yang masih menutup matanya.

        Sontak Cindy sedikit terkekeh,  walaupun ia sangat takut saat ini.

"Udah jangan takut dong,  misi kita hampir selesai nih " kata Vicky yang membuat Cindy melepaskan pelukannya,  dan Dodit juga membuka matanya.

        Akhirnya Vicky, Cindy, dan Dodit melanjutkan perjalanannya. Namun baru 15 langkah, sesosok penampakan terlihat oleh mereka.

"HUAAAAA VICKY " teriak Cindy yang kembali memeluk Vicky.

         Sedangkan Dodit ingin memeluk Vicky,  namun langsung mendapatkan tatapan tajam dari Vicky. Sehingga Dodit kembali menutup matanya.

"Haduhh....mbak kunti please pergi dong, gue masih mau menikmati masa muda gue. Gue tau gue ganteng, tapi yah maaf gue gak bisa nerima mbak kunti jadi pacar gue. Kalo mbak kunti mau,  gue bakal ngasih nomer telepon gue deh." Ujar Dodit yang ketakutan.

" dan bukannya mbak kunti udah nikah sama mas Gun yah?? Dan kalian juga punya anak kan, namanya tuyul. Jadi kalo mbak kunti selingkuh sama gue terus tinggalin mas Gun,  nanti tuyul nya gimana? Kasihan kan?" Sambung Dodit dengan mata yang masih tertutup.

       Vicky yang mendengarnya pun hanya terkekeh. Yah....sebenarnya Vicky tau kalau itu hanya hantu palsu. Dan dibalik kostum itu pasti kakak Osis yang ingin membuat mereka takut.

"Udah kak,  lo gak bisa bikin gue takut. Ngaku aja lah..." Ujar Vicky dengan santai dan membuat Cindy terkejut.

"Jadi dia bukan hantu beneran? " tanya Cindy.

"Ya ampun Cindy kamu kayak gak tau aja siasat mereka " ujar Vicky kepada Cindy.

         Mendengar semua itu Dodit langsung membuka matanya dan mendekati hantu tersebut dengan gaya sok berani.

"Wahh.....ternyata ini hantu palsu? " ujar Dodit dan langsung melepas rambut pasangan hantu tersebut.

          Kakak Osis yang tertangkap tersebut,  langsung meminta maaf dan memberikan Dodit kotak kayu lalu melenggang pergi.

"Apaan tuh?" Tanya Cindy kepo.

"Dit buka aja,  siapa tau ada benderanya " ujar Vicky.

          Dodit pun membuka kotak tersebut dan mengeluarkan kertas di dalamnya. Terlihat bahwa kertas tersebut bertuliskan kata - kata yang dapat menuntun mereka untuk menemukan bendera. Kata - kata tersebut adalah....

" harapan telah menanti kalian,  tembakkan satu anak panah dan dapatkan dua angsa sekaligus. Ia ada di rumah masa depan kalian"

"Apa artinya yah??"  Tanya Cindy kepada kedua laki- laki di depannya.

" itu artinya kita harus mencari dua angsa" kata Dodit sok pintar namun jawabannya salah.

"Terus angsanya di apain? " tanya Cindy polos.

" yah kita panah dua angsa tersebut lah "

"Dasar bodoh" jawab Vicky tiba - tiba.

"Terus apa dong jawabannya" tantang Dodit.

         Vicky langsung berfikir,  dan tak lama kemudian ia mengetahui jawabannya.

"Menembak dua angsa dengan satu panah artinya kita bisa mendapatkan dua bendera di satu tempat sekaligus" kata Vicky.

"Rumah masa depan itu apa? " tanya Cindy.

"Kuburan"

"HAAAHHHH" Cindy dan Dodit terkejut.

      
                             💮
                             💮
                             💮
                             💮

Hy reader....👋👋👋👋
Ulah Dodit buat kita gemes aja yah...😂😂

Terus baca cerita ini yah...

See you....

05 Maret 2019

You're My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang