Happy Reading...👋👋👋
Sebelum membaca harap Vote terlebih dahulu yahhhhh....💮
💮
💮
💮
Vicky Pov.Kringggg
Bel tanda istirahat telah berbunyi, aku pun bergegas untuk menjemput bidadari kecilku-Cindy. Namun, setelah aku sampai dikelasnya, ia tidak ada di sana. Dan salah satu teman kelas Cindy memberitahuku " Cindy sudah ke kantin duluan kak, bersama Raisya" ujar gadis tersebut.
Setelah mendengarnya, aku langsung berjalan menuju kantin untuk menemui sahabat kecilku. Namun, disaat aku telah sampai ke kantin mataku langsung menangkap sosok Cindy. Dan apa ini? Dia berbicara dengan kak Boby. Sial
Aku langsung duduk di meja kantin yang tak jauh dari meja yang ditempati Cindy dan kak Boby, lalu menutupi mukaku dengan buku. Yang entahlah itu buku milik siapa. Dan apa yang aku dengar ini? Kak Boby sudah mulai mendekati Cindy.
Setelah mendengar semua percakapan mereka aku langsung beranjak dari kantin. Mood ku hilang seketika.
"Baiklah kak Boby, rupanya kau sudah ingin memulai semua ini. Tapi aku tak akan membiarkan sahabat yang sudah aku jaga dari kecil rusak karena mu." Batin Vicky sembari berjalan menuju kelas nya.
Author pov.
Kringggg
Yeayyy...bel pulang sekolah sudah berbunyi. Membuat para penghuni yang lelah dan kelaparan berhambur keluar dari ruang kelas masing - masing.
Cindy dan Raisya berjalan di koridor sekolah sembari mengobrol dan bercanda ria. Dan setelah sampai di sekolah bagian depan Cindy dan Raisya pun berpisah, karena Cindy ingin ke parkiran dan Raisya ke gerbang.
"Ehh...gue udah di jemput kakak tuh, duluan ya" ujar Raisya kepada Cindy.
"Iya hati - hati" jawab Cindy sambil melambaikan tangan.
Setelah melambaikan tangan, Cindy langsung bergegas menuju parkiran untuk menunggu Vicky sahabat nya. Namun, baru 10 langkah tangan Cindy dicekal oleh seseorang, kak Boby?.
Yups...orang itu adalah kak Boby, ia memegang tangan Cindy dan tersenyum manis padanya. Yaampun Cindy bisa meleleh karena nya. Cindy menatap kagum kak Boby yang sedang memegang tangan nya. Sampai - sampai ia tak dasar bahwa kak Boby sudah melepaskan tangan nya.
"Udah ?" Kata kak Boby disaat Cindy masih memandanginya.
"Eh?"
" Udah mandangi gue nya? Kalo belum lanjutin aja, gue gak keberatan kok" ujar kak Boby dengan cengiran nya, yang mampu membuat Cindy gelagapan dan langsung menunduk gugup.
"Emm..maaf kak" kata Cindy yang masih dengan kepala menunduk. Ia masih tak sanggup memperlihatkan wajah nya yang kini tengah malu karna kepergok memandangi kak Boby.
Kak Boby tertawa akan sikap Cindy, dan Cindy pun langsung mendongak dengan tatapan bingung. " Aduuhh...lo gemesin banget sih"
Blushhh
Cindy merona seketika, dan langsung menutupi pipinya. Ia tak mau kak Boby melihat pipinya yang merah seperti tomat ini. Tawa kak Boby pecah, sungguh dimata nya Cindy terlihat begitu menggemaskan.
" Cindy" panggil kak Boby lembut setelah tawa nya mereda.
"Ya?" Tanya Cindy yang menurunkan tangannya dari pipi.
"Cindy mirip seseorang!"
"Siapa?"
"Calon istri kak Boby"
Blushhhhh
Buru - buru Cindy menutupi pipi nya kembali, dan langsung berjalan menuju parkiran menjauhi kak Boby.
"Eitss...mau kemana?" Tanya kak Boby yang kini memegang tangan Cindy, sedangkan orang yang dipegang tangan nya pun tidak berani membalikkan badan.
"I- itu m-mau ke parkiran" jawab Cindy gugup, ia masih tidak berani memperlihatkan wajahnya.
"Ngapain?"
"Nunggu Vicky, kan aku pulangnya bareng Vicky" jelas Cindy.
"Kamu bareng aku aja ya" tawar kak Boby.
Cindy langsung menoleh dan menatap kak Boby.
"Mau gak?" Tanya kak Boby sekali lagi
"Tapi--""Udah, kamu pulang sama aku aja yah! Kamu gak tau? Sekarang kan ada ekskul basket dan Vicky pasti masih ekskul. Daripada kamu harus nunggu Vicky lama. Mending pulangnya sama aku"
"Tap---"
"Udah lah...kamu gak kasihan sama Vicky? Setelah ekstra dia pasti capek kan, dan pulangnya masih harus bonceng kamu."
"Iya juga sih...Vicky pasti capek". Batin Cindy.
Melihat wajah Cindy yang masih bingung, kak Boby langsung menarik tangan Cindy menuju parkiran sepeda motor. Karna disini parkiran sepeda pancal dan sepeda motor terpisah.
Setelah sampai, kak Boby langsung menaiki motor nya. Namun, Cindy masih tetap berdiri di samping motor kak Boby. Ia masih ragu dan bingung.
"Lohh kenapa masih berdiri? Ayo naik"
" Kak...Cindy masih takut, gimana kalo Vicky nyariin"
"Udah...Vicky sekarang masih ekskul. Ayok buruan naik"
Dengan ragu Cindy menaiki motor sport milik kak Boby yang menurutnya sangat tinggi. Ia kesusahan menaiki motor kak Boby, sampai akhirnya kak Boby mengulurkan tangannya pada Cindy untuk membantunya menaiki motor. Dan setelah berhasill menaiki motor tersebut, kak Boby langsung menjalankan motornya meninggalkan parkiran sekolah.
Di boncengan kak Boby, Cindy masih khawatir jika Vicky akan mencarinya. Ia menunduk dan tidak melihat jalan yang dilewatinya menuju gerbang.
Cindy pun tak melihat bahwa di parkiran sepeda yang ia lewati terdapat Vicky. Yahh...disana Vicky melihat Cindy dengan menuntun sepeda nya.
💮
💮
💮
💮Allhamdulillah....akhirnya up juga, hehe.😁
Woke lah jangan lupa Vote and Koment nya yah...Tenang...
Aku gak maksa readers untuk Vote kok....Santuy aja...
CEPETAN VOTE OOYYY, NGAPAIN LO DIEM DOANGGGG HAHHH??? GAK MENGHARGAI KARYA ORANG BANGET SIHHHH...
AWAS KALO PADA GAK VOTE, GUA DATANGIN KE MIMPI NYA SATU PERSATU.
Santuy kan...
VOTE BEHHHH
👇👇See youu...
17 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Best Friend
Teen FictionCerita ini mengisahkan tentang persahabatan 2 remaja yang bernama Cindy & Vicky. Mereka adalah pasangan sahabat yang sangat kompak dan saling mengisi kekurangan satu sama lain. Persahabatan itu terjalin semenjak mereka berumur 5 tahun. Kisah...