17

34 7 25
                                    

Happy reading!!!
Jangan lupa Vote sebelum membaca... Oke!!!

                           💮
                           💮
                           💮 
                           💮
"Iya...pasti karena di hutan yang tadi" kata Cindy.

       Disaat Vicky masih khawatir akan kaki Cindy yang berdarah. Pak Veri menyuruh semua anggota untuk kembali melanjutkan pendakian,karena waktu istirahat telah usai.

        Tanpa Babibu, Vicky langsung berjongkok untuk menggendong Cindy di punggungnya.

"Dodit kamu pegang tas Cindy yah, agar Cindy gak keberatan bawa tas nya" ujar Vicky, sedangkan tas Vicky ia kaitkan didepan. Agar Cindy dapat ia gendong di punggungnya.

        Cindy memberikan tas nya kepada Dodit dan langsung melingkarkan tangannya ke leher   Vicky.

"Buset dah...ni tas apa karung beras sih, berat amat." kata Dodit.

"Ya tas lah.....kalo keberatan gak usah dibawa" jawab Cindy ketus yang telah pergi dengan Vicky yang menggendongnya.

"Ish...kalo gak dibawa bisa kena amuk gue ama ayah nya Cindy." batin Dodit.

        Vicky berjalan dengan Cindy yang ada digendongannya. Yang pasti membuat para fans nya teriak histeris. Dasar alay!!!

"ihh...tu cewek kok di gendong Vicky sih....cembukor deh gue"

"Waduhh babang Vicky baik banget deh, jadi meleleh dede bang"

"sok kecakepan banget sih tu cewek"

"Mau dong digendong Aa Vicky kayak gitu"

"So sweetttttttt"

"Cewek keganjenan"

"Ihh....mereka kok cocok sih"

"Cewek centil"

"hemm Vicky sayang baget yah sama sahabatnya. Ni jalan nanjak loh yang pastinya tambah berat. Tapi dia tetep gendong tuh sahabatnya, salut dehh."

    Itulah bisikan mahluk yang ada di sana. Vicky tidak mendengarkan ocehan mereka dan terus berjalan menggendong Cindy. Tak peduli akan keringat yang bembasahi keningnya,ia tetap saja jalan.

       Cindy yang berada dipunggung Vicky merasa tidak enak, dan kasihan pada Vicky. Ia pun mengelap keringat yang berjatuhan di kening Vicky.

"Kasihan Vicky, pasti dia capek gendong aku terus. Apalagi jalannya yang menanjak, pasti tambah berat. Tapi kalau aku paksa turun, dia pasti marah" batin Cindy.

"Eummm....Vicky kamu gak capek apa gendong aku terus?" tanya Cindy yang mulai merasa kasihan pada Vicky.

"Enggak kok" jawab Vicky.

"Aku berat yah?"

"Enggak Cindy....kamu itu enteng banget, badan kamu kan kecil"

"Iya sih....tapi ini jalannya nanjak tau pasti berat"

"Gak papa kok, biar aku aja yang merasa berat tapi kamu jangan"

        Sudah hampir 3 jam perjalanan Vicky menggendong Cindy. Ternyata sedari tadi kak boby memperhatikan mereka. Ia pun mendekati Vicky yang tengah menggendong Cindy.

"Loh....Cindy kenapa? Kok lo gendong? " tanya kak Boby.

"Bukan urusan kakak" ketus Vicky.

"Lo pasti capek gendong Cindy terus kan? Sini biar gue aja yang gendong dia" tawar kak Boby.

"Gak"

"Ihhh Vicky kok nolak sih" batin Cindy yang masih berada di punggung Vicky.

"Udah deh Vicky...lo pasti capek kan? "

"Gak usah sok baik deh"jawab Vicky yang langsung  mendapatkan cubitan di perut oleh Cindy.

"Vicky....kamu pasti capek,biar aku sama kak Boby aja" bisik Cindy di telinga Vicky tetapi masih bisa didengar oleh kak Boby.

"Tuh kan, Cindy aja ngerti kok. Lagipula kalo lo capek terus jatuh,yang sakit kan Cindy juga" ujar kak Boby, sedangkan Cindy? Ia terkejut ternyata kak Boby mendengar apa yang ia bisikan pada Vicky.

"Tapi gue masih kuat" geram Vicky.

"Alahh...sini biar Cindy sama gue aja,lagipula puncak gunungnya udah dekat kok."

      Dengan cepat ia menarik tubuh mungil Cindy dari punggung Vicky. Cindy pun hanya bisa diam dan melingkarkan tangannya pada leher kak Boby. Dan sekarang, Cindy berada pada punggung kak Boby dan meninggalkan Vicky.

       Vicky yang melihatnya hanya diam dengan wajah yang kesal dan tangan yang mengepal kuat. Sedangkan Cindy dan kak Boby telah pergi jauh ke barisan paling depan. Mereka terlihat sedang berbincang dan sesekali tertawa.
Lalu terdengarlah bisikan - bisikan dari para fans kak Boby.

"Emang cewek kegatelan yah....tadi abang Vicky sekarang ayang Boby"

"Tu cewek beruntung banget sih, bisa digendong sama para most wanted boy"

"Sok kecantikan bangetttt"

"Gregetttt gue....ishhh"

"Hemm....lebih cocok sama Vicky daripada kak Boby"

"Lebih cocok sama kak Boby lah"

"Hehhh....cantikan juga gue"

"Ampun deh, dua - dua nya diembat"

"Dasar cewek genit dan gak tau malu"

     Kuping Cindy terasa panas akan bisikan - bisikan tadi. Ingin rasanya ia mengumpat, tapi ditahan karena ada kak Boby.

"Udah gak usah didengerin, anggap aja angin lewat" tegur kak Boby yang merasa Cindy mulai emosi.

"E ehh...iya kak, aku udah anggap mereka angin lewat kok. Angin kentut hahaha" tawa Cindy dan kak Boby pun pecah.
                  
                             💮
                             💮
                             💮
                             💮

Janganlah lupa Vote yah....
Dan koment nya juga...

See You....muacchhh😘😘

Aciah lebay gua hahaha...

03 April 2019

You're My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang