13

37 10 0
                                    

Happy reading!!!
Jangan lupa Voment sebelum membaca.

                          💮
                          💮
                          💮
                          💮

"Vicky, air nya dingin nih? " kata Cindy setelah mencelupkan kedua kakinya ke air .

"Yaudah kalo dingin kamu gak usah mandi yah...takut demam" jelas Vicky memberi pengertian kepada Cindy.

"Ihhhh Vicky,  di air terjun itu enaknya mandi tau...apalagi badan Cindy udah lengket banget"

"Iya....tapi Vicky takut Cindy de- " belum sempat Vicky selesai bicara tiba - tiba Cindy terjun untuk mandi.

BYURRRR

"Vicky airnya segerrrrrrr"

"Duh Cindy cepet naik kalo kamu demam gimana" ujar Vicky yang sangat mengkhawatirkan Cindy.

        Cindy hanya memutar bola matanya malas. "Udah deh...aku gak bakalan demam kok."

          Vicky hanya diam dan ikut mandi, karena tangannya ditarik oleh Cindy.

          Setelah mandi di air terjun,  Vicky dan Cindy mengeringkan badan di pinggir lokasi tersebut. Karena kedinginan Cindy jadi kebelet pipis.

"Vicky aku kebelet pipis nih....aduh gimana ya?" Tanya Cindy yang bingung akan tempat untuk buang air kecil, pasalnya disana tidak ada kamar mandi.

"Emmm dimana yah?" Jawab Vicky sembari melihat - lihat tempat yang tepat untuk Cindy buang air kecil.

"Hy...." Ujar seseorang dibelakang mereka.......Jessie.

"Ehh kak Jessie" sapa Cindy.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Vicky ketus dan datar.

"Ihh...tadi aku gak sengaja denger kalo Cindy itu kebelet pipis,  kebetulan aku juga kebelet nih. Jadi kita bisa nyari tempatnya bareng gimana??" Tawaran Jessie membuat Cindy langsung mengangguk antusias.

"Gak usah biar gue yang nganter Cindy..." Jawab Vicky disaat Cindy mengangguk.

"Ihh....Vicky biar aku sama kak Jessie aja yah." Ujar Cindy.

"Iya Vicky....kita kan sama - sama perempuan,  lagipula kamu dipanggil sama pak Veri tuh" alibi Jessie agar Vicky pergi.

"Tap-----"
Belum sempat Vicky menyelesaikan kalimatnya,  Cindy pun memberikan puppy eyes nya agar diperbolehkan pergi dengan Jessie.

"Oke kamu boleh pergi sama Jessie,  dan Jessie kamu harus menjaga Cindy." Ucap Vicky dengan tatapan malas kepada Jessie.

         Setelah mendapat ijin dari Vicky, mereka berdua langsung mencari semak-semak untuk tempat buang air kecil.

"Cindy kamu pipis disini yah, sedangkan aku akan pipis disana" ujar Jessie sembari menunjuk tempat yang ia maksud.

"Oke" jawab Cindy.

         Setelah itu Jessie langsung pergi kearah yang ia tunjuk tadi, dan diam - diam Jessie pergi meninggalkan Cindy.

        Yah ini hanya alibi Jessie saja agar Cindy tersesat. Ia sengaja membawa Cindy ke tempat yang jauh dari lokasi camping dan juga jauh dari air terjun tadi. Jessie berharap agar Cindy tersesat dan mati karna dimakan hewan buas atau mati karna kelaparan. Dengan inilah Jessie bisa mendapatkan Vicky.

                        🌸🌸🌸

           Setelah selesai buang air kecil, Cindy pun mencari Jessie ke tempat yang ditunjuknya tadi. Namun di tempat tersebut tidak ada Jessie.

"Kak Jessie....Kakak dimana? Aku udah selesai nih...Kita balik yuk, sekarang  mulai gelap nih" ujar Cindy berharap Jessie akan menjawabnya,  Namun tidak ada jawaban.

"KAK JESSIE" teriak Cindy sembari berjalan mencari Jessie.

Hening

"KAK....KAKAK DIMANA ? "

Hening

"KAK....AKU GAK MAIN - MAIN,  AKU PENGEN BALIK SEKARANG"

Hening

"KAK.....UDAH  DONG  BECANDANYA  AKU TAKUT NIH.."

Hening

"KAK  JESSIE"

       Kini air mata Cindy telah keluar karna takut. Ia tidak ingat jalan pulang karena hari sudah mulai gelap.

"KAK  JESSIE"

Hening

        Tubuh Cindy bergetar hebat,  entah karna ia takut atau kelaparan. Cindy melihat sekelilingnya.

        Gelap!!! Itulah yang terlintas dipikiran Cindy saat melihat di sekelilingnya. Cindy menelan ludahnya berkali - kali,  karna hutan yang ia tempati saat ini berubah menjadi menyeramkan dan gelap.

"VICKY"

"KAK JESSIE"

"KAK  BOBY"

"KAK  DODIT"

"PAK  VER---"
Cindy menghentikan teriakannya,  disaat ia mendengar semak - semak yang bergerak. Tiba - tiba Cindy merinding,  tubuhnya bergetar,  wajahnya pucat, keringat dingin membasahi kening dan tubuh mungil Cindy.

"Vicky....aku takut " gumam Cindy dengan bibir yang bergetar.

"Hikss aku membutuhkanmu Vicky hikss hikss"  isak Cindy.

         Cindy sangat lapar, haus, dan kedinginan. Kepalanya juga sedikit berat. Suasana disini sangat mencekam,  hingga Cindy menyenderkan tubuh mungilnya di pohon. Cindy memeluk lututnya dan mulai menangis.

          Yahh...katakan saja Cindy cengeng,  namun inilah dirinya. Ia tidak bisa apa - apa tanpa Vicky. Selama ini Vicky lah yang selalu melindunginya seperti pahlawan. Hari ini pun Cindy berharap kalau Vicky akan menjadi pahlawannya.

"Vicky...aku mohon kemarilah, Cindy sangat takut"  gumam Cindy ditengah tangisannya.

Kruyuukkk

      Perut Cindy berbunyi,  ia benar - benar lapar.

"Vicky aku lapar" lirih Cindy.

"Cindy janji,  tidak akan membantah Vicky lagi, tapi aku mohon datanglah kemari. "

          Cindy sangat lapar dan kepala nya kini sangat berat. Cindy tak henti - hentinya menangis dan mengeluarkan keringat dingin. Hingga akhirnya ia pun pingsan.

                         🌸🌸🌸

                             💮
                             💮
                             💮
                             💮

Hy reader👋👋👋
Haduhhh Cindy cengeng amat sih....
Masa ditinggal di hutan doang udah nangis...

Aku sih nangisnya kalo ditinggalin kamu...

Iya kamu...😄😄

Udah deh....jangan baper" an yang ada nanti laper lagi.

See you.

11 Maret 2019

You're My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang