Saras terbangun ditengah malam karena dia ingin buang air kecil.
Setelah mengambil senternya, ia bergegas untuk ke tenda Risa, memintanya untuk menemani. Karena ia tahu jika ia membangunkan Citra, bukannya ditolong malah terkena amukan.
"Risa, temenin y--"belum sempat ia menyelesaikan ucapannya. Alangkah terkejutnya ia yang tak mendapati sahabat nya itu.
"Ris, Risa!! Kamu kemana?! Jangan bercanda dong!! Udah malam ini. Jangan main petak umpet sekarang. "Teriak Saras yang berhasil membangunkan Citra yang sedang tidur di tenda.
"Aish, kau ini kenapa malam malam teriak teriak. Berisik tau!! "Ucap Citra marah karena tidurnya diganggu.
"I.. Itu... Itu. "Saras hanya bisa menjawab tergagap.
"Bicara yang jelas Saras. "Tanpa mereka berdua sadari, ternyata teriakan Saras tadi cukup kencang. Dan berhasil membangunkan semua orang yang tengah tertidur tadi.
"Bu Fitri, itu si Risa gak ada di tenda nya. "Jelas Saras pada bu Fitri, selaku orang yang tadi bertanya.
"Apa?!, bagaimana bisa? "Tanya bu Fitri lagi.
"Saya juga tidak tahu bu, tadi..... "Saras menjelaskan semua yang ia lihat tanpa ada bumbu tambahan di setiap katanya. Ia jujur sangat jujur.
"Mohon perhatian nya semua... Saya ingin agar kalian bisa melanjutkan tidur kalian, dan persiapkan diri kalian, karena besok jam pemulangan akan di majukan menjadi jam tujuh. Karena kami harus menyelesaikan ini secepatnya. Terima kasih, silahkan bubar. "Perintah bu Fitri
Saras? Jangan ditanya lagi. Ia kini sudah sesenggukan di pelukan Citra.
"Saras, Citra saya harap kamu bisa tidur untuk malam ini, karena masih ada sedikit kegiatan untuk besok pagi. "Perintah bu Fitri
"Maaf bu, tapi apa tidak bisa kalau pencarian nya di percepat menjadi malam ini?"Tanya Saras tidak sabaran.
"Maaf Saras, tapi ini sudah malam. Itu malah akan menyulitkan pencarian. "Jawab bu Fitri sabar.
"Emm... Saras, kalo kamu mau, kamu boleh tidur di tenda ku, biar kamu agak tenang. "Saras hanya menjawab lewat anggukan kepala.
Mata nya yang bengkak membuat aliran sungai kecil di sana yang membekas. Dan suara yang serak ditambah lagi ia masih sesenggukan.
Tanpa ada satu orang pun yang menyadarinya, ada seseorang yg tersenyum bahagia di sana.
Aku sudah bilang padamu Risa, kalau aku tak pernah main main dengan mu, tapi aku harap kau belum mati Risa, karena jika kau mati. Maka aku tak bisa melihat mu menangis. Hahahahahaha..
Other side....
Kediaman keluarga Hermawan...Walaupun sudah cukup larut malam, tapi rasanya Doni belum bisa memejamkan matanya.
"Kenapa perasaan ku gak enak gini ya? "Gumam Doni pelan.
Prangg...
Dan ternyata yang pecah adalah foto keluarga nya.
Doni pov on...
Entah apa yang terjadi dengan ku. Kenapa aku belum bisa tidur. Padahal tubuhku sangat lelah.
Prang...
Aku terkejut, kudapati sebuah foto keluarga yang ku pajang di kamarku jatuh secara tiba tiba.
Padahal saat aku cek, paku nya masih tertancap dengan rapi di sana.
"Aneh, kenapa perasaan ku tidak enak? Kenapa ini? Apa yang terjadi? Kenapa aku terus memikirkan Risa? Ada apa dengan anak itu? "Gumam ku pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Tanpa Sayap [On Going]
RandomPenyesalan itu selalu datang diakhir kan? Tidak jarang juga penyesalan datang saat kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi pergi jauh tanpa bisa kembali lagi. Ini tentang Risa, bungsu dari keluarga Hermawan ini gadis cantik yang memiliki keh...