Aku Psikopat!

15 4 0
                                    

Orang di sebelahku menepuk satu serangga mungil. Debaman yang lumayan menggema di penjuru ruangan. Aku hanya mengamati tingkah anehnya.

"Gimana? Percaya gak?" Ia mengangkat satu alisnya.

"Gak! Adek gue juga bisa kalau cuma bunuh itu!" Waktuku terbuang sia-sia melihat atraksi bodohnya. Lalu, melengos sambil menyalakan handphone-ku.

"Bentar dulu!" Tanpa izin, handphone-ku direnggutnya paksa. "Yang ini bakal bikin lu yakin," lanjutnya lagi.

"Hm."

"Tunggu di sini, gue mau ngambil sesuatu." Ia pergi. Ditinggalnya handphone-ku. Aneh.

"Hm." Aku mengambil handphone-ku lagi.

Dua puluh menit.

Dia kembali membawa kepala sapi yang mungkin baru dipotong beberapa jam yang lalu. Bahkan, bau anyir dan lalat masih terdapat di situ.

"Gimana? Masih mau bilang lagi kalau gue bukan psikopat."

Menyebalkan. Awalnya, aku enggan menanggapi. Namun ini sudah keterlaluan, harus kubungkam. "Ikut aku!"

Aku menuntunnya masuk ke ruangan 'favorit'. Bodohnya, kepala sapi menjijikkan itu masih dia bawa. "Ruangan ini gelap," katanya.

"Tak terlalu gelap?" Aku bertanya. Meraih benda yang menggantung di dinding.

"Ya. Bahkan, aku tak tahu kau ada di mana sek--"

Crot!

Darah berciprat.

Oh, ini darah yang kusuka. Mayatnya segera kubawa ke lemari pendingin. Lumayan untuk seminggu.

Aku ke luar dari ruangan. Mengusap handphone-ku. Jemariku dengan sigap mengetik apa yang terpikir.

[Di sini ada yang psikopat?]

Mengunggah postingan ....

Cermin dalam DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang