I'm a mess.

354 86 30
                                    

I'm just a mess and careless.
I just loving you in useless,
then now, I am hopeless.

Marked,
Hun, 2017

_

Pagi datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi datang. Cahaya dari mentari menyelinap masuk gorden, menyinari separuh wajah gue. Dan halnya pagi-pagi sebelumnya, suara Deo bakal menjadi alarm ampuh buat bangun.

SRAAAAK!

"MAS ARSH, UDAH PAGI."

ㅡkan.

Gue mengerang ketika cahaya mentari makin masuk; kain gorden dibuka lebar sama Deo. Sedangkan adik gue itu berkacak pinggang, geleng-geleng didepan jendela.

"Ini hari Minggu, Dek. Sana, hush!" usir gue sembari menatap Deo.

Deo menggeleng, ". . . Bangun, Mas. Ada Mbak Cantik, tuh." Katanya sembari menggendikan dagu kearah pintu.

"Masih pagi, ya. Jangan bikin dosaㅡ"

tok! tok!

toleh.

" . . . er, selamat pagi, Kak."

bangsat.

🌷🌷🌷

Milara hari ini masih cantik. Meski hanya berbalut dark blue jeans dan sweater rajut berwarna kuning pastel. Rambutnya digerai, kali ini dibiarkan tanpa sematan jepit atau apapun itu.

Ah ya, ngomong-ngomong soal Deo. Remaja dengan deret braces digiginya itu lagi ke supermarket beli makanan ringanㅡhidupnya emang gak jauh-jauh dari jajan.

"Maaf lancang, tapi Deo nelfon suruh kesini," jeda. Tangannya digunakan meletakkan sepiring nasi goreng dan segelas jus jeruk dihadapan gue. "ㅡgak ada yang bikin sarapan buat Kakak, katanya."

"Padahal gue bisa order pizza hut daripada makan nasi goreng."

Hening.

Gue meneguk jus jeruk dalam diam. Gak melirik Milara yang masih berdiri, gue masih sibuk nonton siaran pagi di TV. Sampai tepukan halus dibahu gue membuat gue noleh ke Milara.

srek.

Gue menunduk, menatap ponsel putih dengan LCD retak dihadapan gue; ponsel milik Milara. Cewe itu menyodorkannya, "ㅡtelfon pizza hut pake hp-ku aja, Kak."

Tangannya menarik tangan gue buat menengadah, menerima ponsel itu dengan paksa. Gue geming, memandang Milara yang beranjak mengambil piring nasi goreng buatannya.

"Nasi gorengnya ku taruh belakang dulu," katanya sembari melenggang kembali ke dapur.

Gue masih mematung sampai mendengar bunyi sendok dan piring yang beradu, lantas diikuti suara kran yang dinyalakan. Milara, marah?

Beberapa saat setelahnya, Milara datang sembari membenahi lengan sweater- nya. "Udah telfonㅡ?"

Gue diam, membiarkan dia ngambil ponsel-nya lagi. Menatap tubuhnya yang dibawa mengambil coat coklat yang ada disandaran sofa, juga sling bag disebelah gue.

"Aku pergi."

Dan dia pergi, tanpa kecupan dipipi seperti biasa. Gak ada senyuman tipis atau rona merah pekat dipipiㅡdia beda.

🌷🌷🌷

Hampir pukul 12 siang, Deo masih belum ada tanda-tanda mau pulang. Pasti kabur ke rumah Mashiho dan mau main sampe sore mentang-mentang Mama lagi keluar.

Brandalannya itu niru siapa, sih, tuh anak?

Gue memutuskan mengganti channel TV ke acara smackdown. Beranjak ke dapur, niat buka kulkas dan ngambil jus jeruk sama beberapa camilan yang tersisa di rak atas.

Tapi, pas buka rak atas, bukannya menemukan jajan sejenis kripik kentang atau apalahㅡmalah sampah kotak sereal bulan bintang berperisa madu.

kerjaannya Deo.

Gue ngambil kotak kosong tadi dan berjalan ke tempat sampah, lantas mematung saat memandang isinya.

Nasi goreng.

" . . . . fuck."

Dan gue langsung lari ngambil jaket dan kunci motor, gak peduli sekarang gue cuma pake training , singlet hitam dan masih punya muka bantal.

Gue harus ketemu Milara.

🌷🌷🌷

Harusnya gue peka.

Itu suara fikiran gue yang mulai kemana-mana, apalagi mengingat wajah datar milik Cantik dan uluran ponsel miliknya tadi. Juga suara piring dan sendok beradu dilanjutkan dengan kran menyala.

Harusnya gue peka, Milara merasa gak dihargai.

Cafe dengan tema vintage 90's vibes itu menjadi tempat kerja paruh waktu Milara. Buru-buru gue parkir dan mematikan mesin si CBR.

Masuk kedalam, mendapati Milara baru keluar pintu dapur dengan nampan berisi cup ice americano dan waffle with honey. Berjalan kesalah satu meja sembari tersenyum lebarㅡmanis, bahkan gue baru pertama lihat dia senyum selebar ini.

"ㅡdammit."

Dan sialnya, Milara berjalan dan tersenyum lebar kesalah satu meja berisi seorang dengan jaket denim yang khas.

Lucas Dielle.

N O Z O N Ekim seunghun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


N O Z O N E
kim seunghun

.

AN's

then yeah, gue tau ini molor.
I'm so sorry to myself and other people who read this fckn' work.

so please vote and comment 💜

anyway, anak kelas 12 kan UNBK. Semangat ya :( tbh, gue gak mau mas-mas gantenk ku lulus, bcs ntar gaada pemandangan :v

ggagagagagaga.

see ya, mateeee💓

NOZONE, KIM SEUNGHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang