The Book Open The Secret

159 44 7
                                    

Udara yang dihirup terasa menyesakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udara yang dihirup terasa menyesakkan. Dadanya ditumbuhi pohon besar, bercabang di tenggorokan, akarnya mengikat di paru, daunnya gugur dalam rongga penghidu. Dadanya dihantam ribuan palu.

Bernapas membuatnya makin tersiksa ketika netra menatap gundukan tanah merah dengan batu ukiran nama tepat didepannya.

Rest In Peace, Kotaro Andoniel.

"Hun," Mark menginterupsi lamunan Arshun. Membuat sang empu berdeham pelan, masih menatap nanar persemayaman sahabatㅡmantan sahabat. Ah, Arshun makin merasa sesak. " Ayo, psikiater lo udah sampeㅡ"

" . . . Kotaro, kenapa bisa?"

"Archa," Lucas yang berdiri disebelah Maek menjawab tak kuasa. Beralih menepuk bahu sahabat Arshun pelan sembari mantab berujar. "Everything passes, nothing can last forever. Everything goes."

Arshun hanya mengangguk, mengamati sekeliling dan nama yang terukir diatas nisan. "Milara, dimana?"

Dan hanya keheningan yang menjawab pertanyaannya.

Dan hanya keheningan yang menjawab pertanyaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beneran udah bisa ditinggal sendiri? Lo gakㅡ"

"Fuck, Mark. Gue gak papa, gak akan cutting atau minum anti-depresan sampe mati overdosis."

Raehyun disebelah hanya mengangguk, menaruh setengah melempar tas jinjing hitam milik Arshun keatas ranjang kamar. "Nah, bener," katanya. "Dia bukan bumil empat bulan dalam fase ngidam yang perlu didampingi dan siap siaga 24/7. Hell."

"Gak lucu, tolol." Lucas mendengus.

"Gak ada yang ngelucu, bajingan."

Arshun hanya mendecak malas. Memilih melepas jaket parasut yang membalut tubuhnya, menghempaskan diri keatas ranjang sembari memejamkan mata. Lelah mendengar pertengkaran sahabatnya.

"Udah ah, cabut kuy! Berisik banget lo semua kek toa tahu bulat." Mark menengahi, menarik Raehyun dan Lucas keluar setelah memberi wejangan dan pamit pada Arshun.

Arshun masih betah memejamkan mata, menikmati bayang senyum Milara dan aroma parfum manis yang merangsek masuk penghiduㅡtunggu. Parfum Milara?

"Cantik!" Arshun membuka matanya. Sontak kepalanya menoleh, menelisik seisi kamar saat aroma Milara makin pekat tercium. Tapi nihil. "Bangsat," pelipisnya dipijit. "Parfum siapa terusan yang keciumㅡ" tercekat, matanya menangkap objek diatas meja belajarnya.

Hoodie abu-abu miliknya yang kerap dipakai Milaraㅡpersis seperti yang dipakai si Cantik dalam mimpi saat komanya.

Kakinya melangkah mendekat, membawa kain abu kedalam dekapan, menghirup lamat aroma Milara yang pekat membalut serat kain. Menghantarkan rindu, juga penyesalan dalam dadaㅡyang lagi-lagi dihantam ribuan palu.

"Suara Kakak bagus, aku suka."

"Kak, Caca kok hedon banget sih?"

"Kak, susu strawberry apa cokelat?"

"Kak,"

"Kak,"

"Kak, kamu mati aja."

Arshun menggeram, "skizofrenia bangsat." Surainya dijambak brutal, lipatan hoodie abu miliknya dibiarkan jatuh keatas lantai. Menghantarkan bunyi gedebam dan sebuah buku yang keluar dari lipatan baju. "Apaan lagi sih, anjing?"

Tangannya yang bergetar mulai mengambil buku bersampul biru muda itu, membuka sampul pertama dengan kernyitan didahi. Merasa tak asing dengan tulisan yang terpampang diatas lembaran kertas disana.

──────────────────────────

teruntuk kamu; manusia biru
nadi yang mencintai manusia
tak tahu diri ini.

──────────────────────────

bersama kertas-kertas ini, kutuliskan bait frasa tentang rasa yang buta akan aksara, yang tuli akan suara, dan tak akan pernah bisa bicara tentang kenyataan sebenarnya.

tentang semua rahasia yang tak pernah sempat kamu tanya apa dan mengapa,
atau ribuan asa yang tak pernah sempat kamu tanyakan pada senja.

kepada seluruh asa-ku, separuh jiwa-ku yang tersakiti karna mencintai bidadari yang kehilangan surga-nya kini;

seungkar arshun dynar.

Tertanda,
luka terbaikmu,
Milara Arsyila.

──────────────────────────

Ingatkan Arshun untuk bernafas.

Ingatkan Arshun untuk bernafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

김 승훈
- NOZONE -

;

gatel, pen up.
dikit lagi end, hehe.
Love you♥️

NOZONE, KIM SEUNGHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang