Listen me, can you?

184 55 24
                                    

suaraku halnya angin
berlalu bagimu.

Marked,
Hun, 2017

Marked,Hun, 2017

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Milara,"

Lihat Milara yang keluar tempat kerja part time-nyaㅡcafe and bread shop gaya 90's vibes diujung jalan) Gue buru-buru benerin posisi, yang awalnya bersandar asal dikaca cafe menjadi berdiri tegap.

Tangan Milara gue cekal halus, "ㅡHoney, stop."

Matanya melirik malas, menepis kasar tangan gue dan hendak berlalu. Tapi buru-buru tangannya gue tarik lagi, menghadapkan badannya ke gue dan kecup dahinya kilat.

"Ayo pulang" ujar gue lugas.

Matanya berotasi malas. Melepas tangan gue dari lengannya, berujar pelanㅡtapi telak bikin gue mengembangkan senyum. "Iya, ini emang mau pulang" katanya.

"Oke, ayoㅡ"

"Milara!"

Gue dan Milara sama-sama menoleh ke sumber suara. Ada seorang dengan jaket jeans dan kaus kuning sedang tersenyum sumringah sembari menunjukkan kantung hoka-hoka ditangan.

Milara balas melambai, tersenyum lembutㅡcantik, parah.

"Jibril!" sapanya balik.

Si jaket jeans tersenyum sok manis, "eh, ada Kak Arsh," dia lantas menggandeng tangan Milara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si jaket jeans tersenyum sok manis, "eh, ada Kak Arsh," dia lantas menggandeng tangan Milara. "ㅡmaaf ya, kita pulang duluan."

oh, bangsat.

oh, bangsat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOZONE, KIM SEUNGHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang