Happy Readinggg!!!
Jangan lupa Vote+Komen:))"Berfikir lah sebelum bertindak. Ingat! Kelakuanmu yang akan menentukan karmamu sendiri."
❤
Sagara Adam William merupakan murid SMA Gemilang yang tercatat sebagai Badboy, Most wanted, tapi juga terkenal akan kepintarannya yang di atas rata-rata.
Tatapan tajam nan dinginnya itu mampu menghilangkan nyali seseorang yang menatapnya dalam sekejap, hidung mancung, rahang yang tegas, kulit putih dengan warna rambut hitam kecoklatan menambah kadar ketampanan nya menjadi berkali-kali lipat.
Tak jarang juga banyak siswi yang mengidolakannya, bahkan menyatakan perasaannya secara terang-terangan.
Hari-hari nya terasa abu-abu. Tak ada warna-warni cinta di dalam hidupnya. Bagi Gara cinta hanyalah pembodohan. Mereka menjaga apa yang belum tentu menjadi milik kita kelak.
Namun, hari-hari Gara berubah saat gadis polos dan manis itu memasuki kehidupan nya yang tak berwarna. Gadis itu mampu memberikan warna warni di kehidupan Gara dengan caranya sendiri.
👀👀
Hari ini lapangan basket nampak ramai dengan teriakan-teriakan histeris dari kaum hawa.
Gilaaa... itu Gara makin keren ae
Jodoh gueee
Meleleh hati dedek bang
Calon pacar gue tuh si Gara
Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan dari mereka. Bukan Gara namanya jika Memperdulikan mereka. Gara tetap berfokus terhadap bola yang telah ia pantulkan nya kali ini. Dannn
Blammm
Bola mendarat dengan mulus ke ring basket. Tampak teriakan histeris dari kaum hawa semakin menjadi jadi.
Gara menjatuhkan badannya di kursi yang berada di dekat lapangan basket tersebut. Para siswi pun mendekat kepada Gara hanya untuk memberikan sebotol air. Namun sayang nya tak ada 1 botol pun yang di terima Gara. Gara memilih merebut air mineral yang hendak di minum sahabat nya tersebut, dan langsung menegaknya hingga habis. Para siswi pun menghela nafas kecewa, dan pergi meninggal kan tempat Gara.
Radit--Sahabat Gara, menatap tajam Gara yang hanya di balas tatapan datar dari Gara.
"Minuman gue main rebut ae lo!" ketus Radit.
Gara tak menjawab, walaupun dia mendengar jelas nada tak bersahabat dari sahabatnya tersebut. Gara mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah, dan tatapannya pun terkunci pada seorang gadis dengan tawa tanpa beban di ujung sana.
"Dia siapa?" entah bertanya kepada siapa. karena pandangan Gara hanya terfokus pada gadis lucu tersebut.
Radit menoleh kesamping untuk melihat Gara. "Siapa?" tanyanya bingung.
Gara tak menjawab dan tetap fokus pada gadis tersebut. Radit yang tak mengetahui arah pandang Gara pun, mengikuti arah pandang sahabatnya tersebut.
Radit mengangguk mengerti. "Ohh... itu, dia itu salah satu siswi yang memiliki wajah imut, cantik, masih polos juga keliatannya dan mengge-" ucapan Radit terhenti saat Gara memotong ucapannya.
Lantas Gara memberikan tatapan datarnya kepada Radit. "Gue tanya namanya, bukan tentangnya!" ketus Gara.
Radit hanya cengengesan tak jelas. "Hehehe... Santai dong... dia itu Keila, anak XI IPA-1."
"Keila, XI IPA-1." Beo Gara pada dirinya sendiri. "Menarik." lanjutnya di sertai senyum yang terkesan licik.
Radit lantas menoleh ke arah Gara. "Hah?! Jangan bilang lo mau ja-" ucapan Radit terhenti saat Gara menyela ucapannya.
"Yap. Lo bener. Gue akan jadiin dia yang berikutnya," ucapnya dengan senyuman miring yang nampak di wajahnya.
Lantas Dino-Sahabat Gara yang sedari tadi hanya diam saja, kini dia menoleh ke samping dengan wajah terkejutnya.
Dino mengikuti arah pandang Gara. Dia sejenak mengamati arah gerak-gerik perempuan itu, dan kembali menatap Gara.
"Gue rasa dia gak pantes Gar, berhenti buat jadiin dia yang berikutnya. Dia terlihat begitu polos. Gue harap batalin niat lo itu. Berfikir lah sebelum bertindak. Ingat Gar, penyesalan selalu datang di akhir," ujar Dino panjang lebar, dan mungkin inilah ucapan Dino yang mungkin terdengar lebih panjang dari biasanya.
Gara menatap tajam Dino, seakan tak suka akan kalimat yang di lontarkan sahabatnya tersebut.
"Inget prinsip gue? 'Apa yang udah Gue ucapin, Gak bisa di tarik lagi' Gue harap lo gak lupa itu No," ucapnya santai namun terkesan mengancam.
Dino menghela nafas kasar atas sifat keras kepala sahabatnya tersebut.
Dino tau betul maksud dari kata 'menarik' yang terlontar dari mulut Gara.
"Terserah, Gue mau ke kantin. Lo?" tanyanya seraja beranjak dari tempat duduknya.Diikuti Radit dari belakangnya.
"Duluan aja."
"Pahami kata-kata Dino Gar. Gue gak mau lo nyesel nantinya. Gue duluan," ucap Radit seraya meninggalkan Gara yang masih berkutat pada pemikirannya itu.
'Gue rasa dia gak pantes Gar, berhenti buat jadiin dia yang berikutnya. Dia terlihat begitu polos. Gue harap berhentiin niat lo itu. Berfikir lah sebelum bertindak. Ingat Gar, penyesalan selalu datang di akhir.' kata-kata Dino masih memenuhi pikirannya saat ini.
'Ck... Lo Gara! inget itu. Gara itu keras kepala, jangan dengerin apa kata orang. Tetap berpegang pada prinsip lo sendiri Gar.' -Batin Gara.
Sedetik kemudian Gara bergumam licik dengan pandangan yang tak lepas dari gadis itu. "Permainan segera dimulai, bersiaplah sebelum kalah."
👀👀
Hay.. Jangan lupa tinggalkan jejak❤
Typo masih bertebaran:v
Selamat bertemu di part selanjutnya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Teen FictionCover by: Hysya17. 🐣7 Maret 2019 Sagara Adam William. ✏ Siapa yang tak mengenal Gara? Lelaki dengan sejuta pesona yang mampu meluluhkan orang yang menatap nya dalam sekejap. Badboy✔ Most wanted ✔ Pintar? Genius malah✔ Dingin? Tak tersentuh✔ Pl...