Happy Reading!!!
Jangan lupa vote+komen:))Salahkah jika hatiku berlabuh kehati yang tak seharusnya?
❤
"Verr, emang apa taruhan nya kali ini?" Suara tersebut berasal dari teman Verro yang sedari tadi hanya diam menyimak keduanya-- Rafa Adistya.
Verro menolehkan kepalanya dan mengedikkan bahu pertanda dia tidak tahu.
"Lo mau taruhan, tapi gak tau taruhannya apa? Gimana sih lo Verr?" tanya Johan Argatama--juga teman Verro.
"Liat aja besok."
Tak mau bertanya lebih, kedua teman Verro memilih bungkam. Sebab mereka yakin, kali ini taruhan dari Verro tak main-main.
"Dua hari lagi kita lihat, siapa yang sesungguhnya pemenangnya," gumam Verro disertai seringai licik.
👀👀
Seperti janjinya tadi sepulang sekolah, Rani dan Lala pergi ke toko buku. Hanya Keila yang tak dapat mengikuti keduanya.
Di tengah-tengah kemacetan, Rani dapat melihat orang yang berada di sebelah mobil yang di tumpanginya dengan Lala. Merasa tak asing dengan orang tersebut, Rani memincingkan matanya untuk memastikan bahwa pengelihatannya tak salah.
"Eh, La. Liat deh, itu bukanya Gara sama temennya kan." tanya nya memastikan.
Lantas Lala menolehkan pandangannya yang sedari tadi dari ponsel nya sekarang beralih ke orang yang di maksud Rani.
"Iya, itu Gara sama temennya. Ngapain dia di sini?" ujar Lala.
"Mungkin rumahnya sekitar sini?" ucap Rani.
"Maybe."
Akhirnya setelah mengalami kemacetan tersebut, Rani memilih jalan pintas agar tak terjebak macet juga mempersingkat waktunya untuk menuju ke toko buku.
👀👀
Di sinilah mereka. Gara, Radit, dan Dino berada di apartemen milik Dino yang memang tinggal seorang diri di usianya yang masih terbilang sangan muda.
"Kira-kira lo tau gak Gar, apa taruhan kali ini?" tanya Dino setelah meletak kan nampan berisikan minuman kaleng dan beberapa camilan.
"Yang pasti taruhan itu merugikan."
"Lo tau?" kali ini pertanyaan dari Radit.
"Belum."
Setelahnya tak ada percakapan diantara mereka bertiga, hanya ada bunyi dari televisi yang memenuhi ruangan tersebut.
Tringg... Tringg... Tringg...
Gara merasakan getaran pada sakunya, pertanda ada sebuah pesan masuk.
Steffi
Gar, temenin aku di kedai es krim ya sekarang. Aku tunggu di rumah. Kalo kamu gak dateng, aku bilangin mama kamu.
Gara menghela nafas berat, lalu beranjak dari tempat duduk nya membuat kening kedua sahabatnya berkerut.
"Mau kemana lo Gar?" tanya Dino
"Si cabe minta temenin."
Teman-temannya hanya menganggukkan kepalanya. Sebab mereka paham siapa yang disebut cabe oleh Gara.
👀Drttt... Drttt... Drttt...
Bunyi sebuah telfon membuat seorang gadis yang masih berkutat pada pemikirannya tersebut tersentak.
Tak tunggu waktu lama, gadis itu mengangkat telfonnya dan mengarahkan ke telinganya.
"Hallo... Assalamualaikum pa."
"......"
"Sekarang?"
"....."
"Kenapa gak minta mama aja?"
"....."
"Oh, yaudah. Iya, Kei kesana."
"......"
"Iya, waalaikumsalam."
Terdengar helaan nafas dari gadis tersebut, siapa lagi kalau bukan Keila? Tak tunggu waktu lama lagi, Keila pergi ke ruang kerja sang Papa. Sebab, saat di telefon tadi Papa Keila meminta Keila untuk mengirimkan berkas penting yang dia gunakan untuk meeting dengan client nya. Namun, karena kecerobohan Rudi--papa Keila, berkas tersebut tertinggal.
Jika kalian bertanya mengapa papa Keila tak mengambil sendiri? Alasannya mudah. Takut tak sempat jika dia pergi dari kantornya, sebab melihat jalanan macet jelas akan membutuhkan waktu yang lama.
Tak berapa lama, Keila menuruni satu persatu anak tangga.
"Mau kemana Kei?" Suara tersebut mengejutkan Keila, siapa lagi kalau bukan suara sang mama?
Keila berbalik badan untuk menghadap mama nya, "mau anterin berkas papa yang ketinggalan ma."
Yola melihat map kuning di genggaman putrinya. "Kenapa gak suruh mama aja? Atau papa mu bisa pulang sendiri?"
"Kata papa, jalanan lagi macet, nggak akan cukup waktu kalau papa yang pulang. Kalau mama yang anter, pasti sama aja, mama pakai mobil. Yaudah ya ma, Kei berangkat, Assalamualaikum," jelas Keila panjang lebar setelahnya berlari kencang dari hadapan sang mama.
👀👀
Setelah mengatarkan berkas tersebut yang untungnya tepat waktu, Keila tak memilih langsung pulang. Keila berjalan santai di trotoar untuk menuju ke sebuah kedai es krim.
Saat sampai di kedai tersebut, Keila memesan es krim kesukaannya. Memilih tempat pojok, samping kaca yang langsung di suguhkan pemandangan air mancur serta bunga-bunga di sebelah kaca tersebut.
Sebuah tepukan pelan di bahunya menyadarkan Keila yang sedari tadi sibuk mengamati pemandangan tersebut.
"Keila?" tanya seseorang tersebut memastikan.
Keila menganggukkan kepalanya seraya mengernyit bingung, "siapa?"
"Keila Fany Adellia?" tanya nya sekali lagi memastikan dan tak menjawab pertanyaan Keila.
Keila hanya menganggukkan sebagai jawaban.
"Lo lupa gue Kei?" tanya orang tersebut.
"Maaf, siapa ya? Keila gak tau," ujar Keila ditengah rasa penasarannya.
"Gue Verro Kei."
👀👀
Haloo...
Maapkan typo bertebaran✔
..
.
.
Vote+komen jangan lupa🐼
Jangan siders gengss):Dan ya, udah mau ramadhan, aku sekeluarga minta maap jika ada kesalahan yang di sengaja maupun tidak. Mon maap lahir dan batin❤ Selamat menunaikan ibadah puasa😘

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Novela JuvenilCover by: Hysya17. 🐣7 Maret 2019 Sagara Adam William. ✏ Siapa yang tak mengenal Gara? Lelaki dengan sejuta pesona yang mampu meluluhkan orang yang menatap nya dalam sekejap. Badboy✔ Most wanted ✔ Pintar? Genius malah✔ Dingin? Tak tersentuh✔ Pl...