14. Dream?

1.1K 77 68
                                    

Ini tidak ada hubungannya dengan chapter-chapter sebelumnya.

Oke?

Oke.. :v

_________________________

Kedua matanya terbuka perlahan. Dalam beberapa saat ia masih terjebak dalam diam. Keningnya mengernyit ketika pikirannya mulai fokus dan menyadari dirinya ada didalam sebuah bilik toilet.

Eh?

Ia mengucek matanya untuk memastikan penglihatannya.

Tidak salah lagi, ia memang berada di toilet.

Tapi mengapa ia bisa ada didalam sini? Apakah barusan ia tertidur?

Ia mencoba mengingat-ngingat hal yang sebelumnya ia lakukan. Tapi nihil, ia tak mengingat apapun. Ia bangkit dari dudukan kloset. Keningnya kembali mengernyit melihat dress yang melekat ditubuhnya.

Sebenarnya ia sebelumnya sedang apa dan dimana?

Setelah keluar dari toilet, ia mengerjap linglung. Ia tidak tahu harus kemana.

"Chindy!"

Seketika ia menoleh ketika mendengar namanya dipanggil oleh sebuah suara yang berat nan familiar. Matanya melebar melihat Mingyu berjalan ke arahnya sambil menggandeng seorang bocah perempuan.

"Mom" bocah itu melambai riang padanya. Chindy salah dengar kan? Tidak mungkin rasanya bocah itu adalah anaknya.

Chindy sontak mengelus perutnya yang rataㅡeh? Bukannya ia tengah mengandung? Dan masih jelas di ingatannya kalau perutnya mulai membesar. Ada apa ini? batin Chindy bingung.

"Hei. Kenapa lama sekali?" pertanyaan Mingyu barusan membuat Chindy lagi-lagi tersentak secara tiba-tiba.

"M-mingyu?" bukannya menjawab, Chindy malah menyebut nama lelaki itu dengan lirih yang mendapat decakan tidak sabaran oleh Mingyu.

"Ayo. Acaranya hampir dimulai"

"H-hah?" Chindy masih tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi disini.

Mingyu menghela nafas, "Andai tidak ada Sua sudah aku serang dirimu. Sudahlah, ayo" lelaki itu mengelus pipinya pelan, lalu berjalan lebih dahulu, membuat Chindy mengikutinya kali ini. "Ah, seharusnya aku titip Sua sebentar pada Jeonghan hyung" ujar Mingyu pelan dan sukses menambah kebingungan Chindy.

"Iniㅡanak siapa, Gyu?" tanya Chindy ketika bocah perempuan bernama Sua itu minta digendong olehnya dan sukses membuat Mingyu menghentikan langkahnya sambil menatap Chindy aneh.

"Kepalamu terbentur didalam toilet ya?" tanya Mingyu heran.

"Jawab saja" desak Chindy.

"Anakmuㅡoh, oke anak kita" kata Mingyu cepat-cepat saat melihat mata Chindy memandang menyipit ke arahnya. "Lagipula kenapa bertanya hal yang sudah jelas-jelas kau tahu sih? Kau masih tidak percaya karena kita sudah menikah atau kau masih tidak percaya Jaehyun akan menikah dengan Chaeyeon hari ini?"

Penuturan Mingyu barusan membuat mata Chindy melotot tidak percaya. Apa tadi katanya? Ia dan Mingyu sudah menikah? Dan Jaehyun hendak menikah dengan Chaeyeon hari ini?

Jadi maksudnya ia dan Jaehyun sudah bercerai???

Chindy mendadak lemas. Hampir saja ia jatuh dengan Sua dalam gendongannya jika Mingyu tak membantu menahan tubuhnya.

"Kau ini kenapa sih? Tingkah mu mendadak aneh saat keluar dari toilet" omel Mingyu seraya mengambil alih Sua.

"A-aku tidak mengerti" cicit Chindy pelan.

Life After Married [NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang