Disarankan untuk mendengar lagu D'Masiv - Rindu setengah mati sambil membaca part ini :)
Ali tersedar dari tidur nya, mengangkat kepalanya perlahan-lahan "Prilly?" kata Ali bangun mengelus kening Prilly menjangka Prilly sudah sedar dari tidurnya, Brian dan Adit khawatir melihat kondisi Ali yang seperti salah tingkah menatap wajah Prilly.
"Li, ini kita datang jengukin Prilly" ucap Brian menepuk pundak Ali dari belakang menunjuk dirinya, Adit, Mila, Michelle dan Gritte yang berdiri didepan katil Prilly.
"makasih ya kalian udah datang jengukin Prilly" ucap Ali lemah tetap menatap wajah Prilly yang pucet dan terbaring kaku dikatilnya
"Li, kita kemari bukan cuman mau jengukin Prilly tapi juga jengukin lo" kata Mila sedih melihat keadaan Ali sekarang seperti bukan dirinya sendiri.
"iya Li, kita khawatir sama lo..kata tante Ully sejak kemarin lo gak makan atau minum, kita takut kamu sakit Li" ucap Brian menepuk pundak Ali khawatir dengan sahabatnya itu
"gue gak pa2, gue lebih rela gak makan daripada ngeliat Prilly terbaring lemah kaya gini" ucap Ali sedih menahan sebaknya
"Li lo gak boleh terus kaya gini, apa lo gak kesian sama mama papa lo yang khawatir kamu gak pulang2" ucap Adit mengingati Ali tentang mama papanya
"jika gue harus memilih antara nyawa aku dan Prilly, aku lebih memilih Prilly kerna dia adalah nafas, jiwa dan nyawa aku" ucap Ali menahan sebak nya tidak ingin airmata nya keluar kerna Prilly
Ali menundukkan wajahnya menyondorkan jidatnya pada gengaman tanganya dan tangan Prilly, tiba2 tangan Prilly bergerak membuat Ali sontak kaget melihat wajah Prilly dan mata nya mulai bergerak perlahan2.
"illy?sayang kamu sedar?" ucap Ali mengucup kening Prilly lembut
"cepatan Brian panggil dokter, illy sedar" kata Mila menyuruh Brian segera memangil dokter
tante Ully yang mendengar ucapan Mila langsung masuk ke kamar rawatan Prilly berdiri disamping katil Prilly berdepanan dengan Ali, Prilly membuka mata nya perlahan-lahan melihat sekeliling kamar tersebut lemah. Tanganya nya coba menyentuh tangan mama nya "iya sayang ini mama" kata tante Ully sedih mengengam tangan Prilly lalu melepaskan nya
"A..li.." ucap Prilly lemah menoleh memandang wajah Ali yang kelihatan semakin tirus dan berantakan, Ali mengengam tangan Prilly lalu mengucupnya "iya sayang..ini aku" ucap Ali menahan kesedihannya menatap wajah Prilly yang masih pucet
Prilly mengangkat tangannya coba menyentuh dada Ali perlahan-lahan "hati kamu terluka honey" ucap Prilly lemah tanpa menyedari mengalir kan airmatanya menatap wajah Ali. Semua yang mendengar ucapan Prilly ikut merasa hiba
Ali hanya diam mengelengkan kepala nya coba menahan sebak, tapi dia tak dapat menahannya lagi langsung memeluk tubuh Prilly dan menangis teresak-esak "aku kangen sama kamu..aku gak kuat tanpa kamu" ucap Ali dalam tangisan nya yang hampir 2hari ditahannya setiap kali menatap wajah lesu Prilly.
"jangan tinggalin aku lagi" ucap Ali dengan tangisnya yang semakin kuat dipelukan Prilly, semua yang ada dalam ruangan itu melihat Ali menangis histeris begitu ikutan sedih, MIla dan Michelle saling pelukan gak tega melihat Ali menangis histeris begitu. Gritte menangis dipelukan Adit tidak kuat melihat kesedihan Ali terhadap Prilly
mama Prilly ikutan mengalirkan airmata melihat Ali yang dari kemarin menahan airmatanya menangis didepan Prilly. para dokter dan suster yang ingin memeriksa Prilly turut merasa sedih melihat mereka berdua.
"aku gak nyangka selama bertahun2 aku mengenali Ali seorang yang kuat, gak pernah cengeng, berani menghadapi apa saja tantangan....dan akhirnya seorang Aliando Syarief bisa menangis histeris kaya gini didepan seorang cewek dan cewek itu adalah kamu Prilly..kamu sudah mengubah hidupnya" batin Brian ikut merasa kesedihan Ali dan Prilly.
"honey..kamu kenapa?" ucap Prilly lemah melepaskan pelukan Ali dan menatap wajahnya yang sayu dan lesu kerna menangis
"aku takut kehilangan kamu" ucap Ali menangis teresak-esak didepan Prilly.
Prilly yang melihat Ali menangis didepan nya menyentuh wajah Ali "kenapa kamu begini?kenapa?aku gak pengen kamu begini kerna aku" ucap Prilly menangis sedih melihat kondisi lelaki yang berjaya mengetuk pintu hatinya itu terseksa sebegitu dengan keadaan yang terurus.
"please hentikan..jangan seksa diri kamu lagi, aku gak kuat ngeliat kamu terluka" ucap Prilly memeluk Ali erat
"bantu aku nyembuhin luka ini Pril..bantu aku iklas menerima semua ini" ucap Ali sebak meletakkan tangan Prilly didadanya, Prilly turut merasa kesakitan yang dirasai Ali seolah-olah hatinya juga terluka.
"aku kembali demi kamu Li" kata Prilly melepaskan pelukan Ali dan menatap wajahnya yang masih basah kerna airmata.
"aku janji sayang..aku bakalan bikin hari-hari kamu bahagia sampai akhir nafas ku" ucap Ali menghapus airmata yang masih keluar dari mata nya
Prilly hanya senyum diam mengangguk perlahan, "aku pengen menghabiskan sisa hidup aku sama kamu Li..aku pengen merasa apa itu kebahagian disaat aku masih sama kamu" batin Prilly
"aku akan selalu ada disini selamanya" ucap Prilly menunjuk ke hati Ali lemah, bibirnya kelihatan kering dan wajahnya semakin pucet
KAMU SEDANG MEMBACA
#30 Days
RomanceAli dan Prilly, dua sahabat baik yang sering berantem...satu hari Prilly mempunyai satu permainan yang sangat gila sehingga membuat Ali tertarik untuk mengikuti rencana tersebut. Apakah permainan gila yang direncanain oleh Prilly dan berjaya kah me...