sudah hampir 2 hari Prilly koma, tidak sedar dari tidur lenanya yang panjang. Ali tetap setia menunggu Prilly terbaring lesu disebelah katil Prilly dengan tanganya mengenggam erat tangan Prilly.
"Ali" pangil satu suara yang sangat dikenalinya
"Prilly?panggil Ali coba mengapai tangan Prilly yang semakin jauh darinya
"sayang aku kangen banget sama kamu" kata Ali memandang Prilly dari jauh
"yakin lah dengan hatimu..aku pasti kembali buat kamu" ucap Prilly menyentuh dada Ali
"please jangan tinggal kan aku lagi" kata Ali mengengam tangan Prilly erat takut untuk melepaskannya
"aku gak akan kemana2, seperti yang kamu bilang ke aku..aku akan tetap ada disini selama nya" ucap Prilly menunjuk dada Ali
"aku gak kuat Pril, aku gak kuat tanpa kamu disisi aku Pril" kata Ali menangis memeluk Prilly
"aku yakin kamu bisa lalui ini semua" ucap Prilly tersenyum melepaskan pelukan Ali lalu berjalan meninggalkan nya menuju cahaya
"Prilly..please jangan tinggal kan aku" kata Ali mengejar Prilly yang semakin jauh dari nya
"PRILLYYYYYYYYYYY!!!!" teriak Ali tersungkur di jalan melihat Prilly masuk kedalam cahaya tersebut lalu pengsan.
"Prilly!" kata Ali sontak kaget sedar dari lamunan nya menatap wajah Prilly yang masih terbaring didepannya
"aku yakin kamu pasti akan kembali Pril" ucap Ali menahan sebak nya mengucup kening Prilly penuh kasih
mama Prilly yang melihat Ali dari jendela pintu ruang kamar Prilly ikutan sedih melihat kesungguhan Ali menanti kesedaran Prilly yang tak kunjung tiba. Rafael yang baru tiba mengusap bahu mama nya mengitip jendela pintu ruang kamar Prilly.
"Fael yakin illy bisa sedar ma..dia pasti bisa" ucap Rafael menenang kan mama nya
"mama gak tega ngeliat Ali kaya gitu, sudah 2 hari dia disini jagain Prilly..mama ikutan sedih melihat kestiaan nya" ucap mama Prilly sedih
"Fael yakin Ali bisa membahagia kan Prilly, buktinya sekarang illy lebih banyak tersenyum dari menangis kan ma" kata Rafael mengingati bagaimana bahagianya Prilly bila bersama dengan Ali.
"mama harap illy cepatan sedar..takut kondisinya nanti makin ngedrop kalau terusan begitu" kata mama Prilly sedih
"kita doain aja ma" ucap Rafael menatap Ali dan Prilly dari cermin pintu kamar
"sayang, kamu kelihatan cantik banget bila lagi bobo..aku gak ngeliat kamu seperti orang sakit tapi aku ngeliat kamu kaya orang lagi tidur tenang sambil tersenyum..aku yakin pasti kamu mimpi kan aku kan" kata Ali coba menghibur hatinya menekan2 pipi Prilly yang tembam
"biar orang lain bilang aku gila kerna mencintai cewek sakit seperti kamu, tapi aku gak kisah itu semua kerna aku akan lebih sakit bila aku harus menjauhi kamu" kata Ali menutup wajahnya menahan airmata nya daripada mengalir
Ali hampir putus asa menunggu kesedaran Prilly, tetapi kerna kuat nya cinta mereka membuatnya sedar betapa Prilly lebih membutuhkan nya pada saat ini daripada ego nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
#30 Days
DragosteAli dan Prilly, dua sahabat baik yang sering berantem...satu hari Prilly mempunyai satu permainan yang sangat gila sehingga membuat Ali tertarik untuk mengikuti rencana tersebut. Apakah permainan gila yang direncanain oleh Prilly dan berjaya kah me...