Dia Maxim

6 1 0
                                    

Hari sudah menuju siang, matahari  setengah naik kelangit tapi tidak membuat terik.
Mendung ya hari ini mendung, entah sudah akan masuk musim hujan atau ya hanya kebetulan hujan berturut-turut. Entah sih, hanya Skara menyukai suasana seperti ini.

Sudah lagu ke 3 yang diputar oleh playlist, tapi Skara masih betah duduk melamun di kursi penonton lapangan basket.

Lagu Rindu ~ Aldi

Tahukan engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan
Angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya

Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan.

" Rindu mengapa rindu hatiku tiada tertahan ho uu ooo , heh Raa bengong aja sih, kenapa kangen Max lu ya ? "

Nina menghampiri Skara dan mengambil ponsel mengganti playlist yang sedang didengarkan Skara.

" Nina lo ganggu aja sih, siapa juga yang rindu "

" Skara gak usah ngelak deh, gua tau gimana lo. Eh ini lagu kaga ada yang gembira ria semua melow, heran deh betah banget dengerin nya Ra "

" Eh selera orang kan beda-beda, lo ribet deh . Pulang yuk ah udah gak ada mata kuliah lagi kan, bentar lagi lapangan rame sama yang main basket "

" Ya udah gak ada matkul sih, ini kan udah mau libur semester. Eh Ra liat Egha main basket aja yuk, pasti dia semangat liat lo nonton dia latihan .

" Elo aja deh Nin, gua mau balik "

" Ah gak seru Ra, ayo dong sekali-kali nonton basket "

" Males ah Nin, udah sana nonton sendiri "

" Iyaudah gua balik sore an ya Ra, tiati lo baliknya, awas kesandung "

Skara berjalan kearah gerbang kampus dan tidak menghiraukan ucapan Nina.
Entah kenapa Skara tidak lewat jalan yang biasa ia lalui saat pulang dari kampus. Mungkin Skara tahu bahwa dia tidak akan bertemu Max.

Awan tetap mendung, meski ini sudah tengah hari. Skara ingin cepat sampai rumah sebab ia berharap malam cepat datang dan Skara bisa bertemu Laki-laki Jerapah yang masih membuatnya penasaran.

Skara naik angkutan umum menuju perumahan, biasanya ia memesan ojek online tapi hari ini ia memilih naik angkutan umum.
Didalam angkutan umum sudah ada beberapa penumpang, Ibu-ibu dan anaknya juga beberapa penumpang laki-laki.
Skara duduk dikursi yang memuat 6 orang penumpang, setelah beberapa saat menunggu angkutan umum penuh, supir angkutan perlahan menjalankan mobilnya.
Skara yang sedang memandang layar ponsel dikejutkan dengan penumpang yang naik dan duduk disebelahnya.
Tidak dihiraukan, sampai Skara disapa penumpang disebelahnya itu.

" Jadi siang-siang gini mau kemana? Balik? Atau bolos ngampus? "

Suara yang Skara kenal, Skara terdiam menatap ponselnya dan menengok kesamping kiri nya.
Max itu dia Max .

" Max? "

" Ditanya kok malah bengong sih "

" Oh iya, gua mau balik. Abis dari kampus tapi sepi kan udah mau libur semester jadi balik deh "

" Oh gitu "

" Lo sendiri dari mana Max? Kok naik angkot motor kemana emang? "

" Motor ditinggal dikampus, mau dibawa temen. Terus mau nemenin lo naik angkot, bolehkan? "

" Kok nemenin gua sih, kan gua mau balik "

" Iyaudah gua anterin balik "

Skara diam tidak menjawab Max, angkutan umum melaju pelan namun pasti.
Skara dan Max saling diam.

Ini Hanya MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang