Bertemu Sang Rindu

3 1 0
                                    

Setelah malam itu Max dan Skara semakin dekat, hingga bulan berganti tahun kedekatan mereka tidak terpisahkan.

Max dan Skara sering menyempatkan bertemu disela-sela kesibukan masing-masing. Tapi beberapa bulan kebelakang keduanya bagai saling lupa sebab aktifitas yang padat dan orang-orang baru .

Akhir tahun semakin dekat, tapi Max dan Skara seolah hilang tanpa cerita. Max disibukan dengan skripsi dan kegiatan alamnya, dan Skara disibukan dengan pekerjaan dan juga kuliahnya. Bertukar kabarpun seolah sudah tidak lagi penting bagi keduanya, tapi mereka tetap saling mencari dari orang lain.

31 desember, pukul 21:30
Saat yang lain sibuk dengan liburannya Skara lebih memilih untuk tidak kemana -mana, karna jalanan pasti macet dan lagi dirumah juga termasuk liburan, ya liburan tenang.
Nina pergi menghabiskan liburan dengan pulang kampung bersama kekasihnya hinggal awal januari, dirumah Skara merasa sepi tapi tidak benar-benar takut sendiri.

Drrtt drttt drttt

Suara getar ponsel Skara,
Tertera dilayar ponsel sebuah notifikasi pesan whatsapp dari Max,

📱 Maxim
" Ra ? "

Antara senang dan biasa saja, Skara seperti sudah lumrah dengan kabar yang jarang sekali jadi penyebab senyum sendiri itu.
Ya Maxim selalu sibuk dengan teman-teman alamnya, sampai kabar yang ditunggu Skara hanya sebatas butuh.

📱 Maxim
" Ra ? "
" Belum tidur kan ? "

Skara hanya melihat layar ponselnya tanpa membuka pesan dari Max, hingga beberapa menit kemudian ponsel Skara berdering.

📲 Maxim memanggil....

" Halo "

Suara yang lagi-lagi bisa membuat Skara salah tingkah meski mereka sudah dekat sejak lama.

" Ya Max, ada apa ? "

" Kok tanya ada apa sih, ga kangen gue ya?" ( suara Max dan alunan gitar )

" Kenapa, udah turun dari gunung? Atau baru mau naik gunung ? "

" Aku ga naik gunung ra, kan kamu tau aku sibuk ngejar skripsi biar cepat lulus "

" Oh kirain kamu ngerjain skripsi digunung, "

" Apaan sih ra, udah jangan jutek gitu dong, maaf ya kalau gue eh aku jarang ngasih kabar. Sory banget "

" Max maaf ya udah ngantuk, semangat ngerjain skripsinya . Ku tutup telponnya ya "

Belum sempat Max menjawab Skara sudah mematikan telponnya, Max sudah paham bahwa Skara sedang marah terhadapnya.

Awal januari , 17 januari

📱Maxim

" Ra, sibuk ngga besok? kamu gamau nemenin aku nih? "

Satu notifikasi pesan whatsapp dari Maxim. Skara hanya melihat notifnya tanpa membuka dan membalas pesan Max.

" Woy ra, tumben lu ga langsung buka hp. Ada whatsapp tuh "

ucap Nina sambil menghampiri Skara yang sedang rebahan disofa,

" Nanti aja lah, " jawab Skara dengan nada malas

" Dari Max ya, cieee kangen tuh "

" Nin, berisik ah. Udah diem gue bales nih "

" Ciee malu tapi mau lo ra "

Nina pergi kedapur meninggalkan Skara yang sedang mengetik pesan balasan untuk Max,

" Ngga sibuk, emg nemenin kemana ?"

Skara membalas pesan Max
Tidak lama kembali ada notif balasan dari Max

" Besok aku sidang ra, dateng ya "

Skara kembali membalas pesan Max, dan mereka bertukar kabar dan kembali hangat .

" Jam berapa kamu sidang Max? "

" Jam 5 ra, dateng nya. Nanti kamu langsung kekampus aja, kita ketemu disana. "

" Yaudah, sampai ketemu besok "

Setelah membalas pesan dari Max, Skara mematikan ponselnya dan beristirahat.
Sedangkan Nina masih sibuk didapur sambil telponan dengan kekasinya.

Keesokan harinya, saat langit sedang tertawa riang .
Skara bersiap pergi kekampus Max, menyempatkan mampir ketoko bunga dan memesan satu buket bunga mawar yang cantik. Pertamakalinya Skara memberikan hadian bunga kepada laki-laki terkasihnya.

" Bang bisa buat buket bunga? "

Sambil melihat-lihat bunga apa yang dipilih Skara, Abang penjual bunga menjelaskan berbagai bentuk buket bunga tersebut.

" Bisa mba, ini ada beberapa contohnya "

" Mana liat dong bang, "

" Harga nya sesuai berapa bunga yang mba pilih, nanti sisanya ada ditambah dengan hiasan lainnya. Bunganya boleh pilih yang didepan atau disamping situ mba "

" Oh oke mas, saya pilih bunganya dulu "

Skara memilih bunga satu persatu, dilihat dengan seksama bunga-bunga segar dihadapannya. Pilihannya jatuh kepada bunga mawar, Skara memilih beberapa warna merah dan putih.

Warna cinta, mungkin

Merah melambangkan keberanian
Putih menawarkan keanggunan
Hijau menjanjikan ketenangan
Dan kamu memberikan kebahagiaan

Max ratusan rindu ini ku simpan
Sampai-sampai aku tidak mengerti
Ini bagian bahagia atau bingungkah
Max aku rindu suaramu, berbisiklah

Biar kuhentikan waktu sejenak
Aku ingin bersama Max lama
Membuat angin cemburu
Membiarkan jangkrik menangis
Sebab malamku tidak lagi sepi.

" Ini buket bunganya mba, sudah selesai "

" Ya makasih bang "

Skara pergi meninggalkan toko bunga, datang kekampus Max dengan perasaan cemas, dipikirannya seperti sedang menyusun kalimat pidato penting bagaimana memberikan selamat kepada Max, apa cocok bunga dengan laki-laki.
Yah isi pikiran Skara bekerja sendiri

Sampainya dikampus Max, Skara melihat ponselnya. Tidak ada pesan dari Max, apakah dia masih diruang sidang atau bagaimana. Skara bingung harus apa, ini pertama kalinya ia masuk kedalam kampus Max, walaupun sering melewatinya tapi Skara tidak pernah tau bagaimana cerita tentang kampus tersebut.

📱 Maxim
" Max, aku udah diparkiran kampus nih. Kamu sudah selesai sidangnya? "

Skara mengirim wa kepada Max, namun beberapa menit kemudian Max tidak kunjung membalas pesan Skara .

📱 Maxim
" Aku masih diparkiran, nunggu sini aja ya. Ramai sekali kampus mu Max, pusing aku melihat banyak orang lalu lalang "

Hampir setengah jam Skara menunggu Max diparkiran, hingga menit kesekian ponsel Skara berdering tertera Maxim menelpon .










Aduduh biyung, hai semua baru bisa lanjut cerita nih. Maaf ya karna pemeran utamanya baru memberi kabar kembali. Jadi tertunda begitu lama 😥 .
Tapi kini kembali yeeyyy dengan beberapa episode hehe 😅
Selamat membaca

Ini Hanya MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang