Kala

4 0 0
                                    

Kala senja
Manusia favorit
Sisenyum sedih
Pemilik rindu

Kala disenja
Jingga merah
Peluk dingin
Tatapan asing
Temu terakhir

Senja dikala
Usai si rampung
Kembali satu
Aku ya aku
Kita ya akhir

Dikala senja
Merah muda mati
Abu-abu bersaksi
Derita tertawa
Menarilah rasa sakit
Kau penjahat.

Kata perkata dirangkai Skara,
Ditrotoar jalan yang sama dengan hiruk piruk keramaian sore.
Manusia-manusia penikmat udara yang mulai terasa dingin berdatangan satu persatu, tertawa mengobrol bahkan yang diam merenung.

Skara kembali pada mimpi yang sama, mimpi yang dipikirnya aneh sebab tidak ada jawaban yang ditemukanya atas pertanyaan tentang laki-laki jerapah nya.

Kau menemukan tempat
Dimana bahagia tercipta didalamnya
Dunia yang kutempati tidak seru
Rasa sakit lebih dominan disana
Para manusia pendosa yang tak tahu malu dimana-mana
Ya aku pun salah satunya
Hai kau jerapah
Dimana duniamu
Bawalah aku kesana disini panas
Aku butuh udara yang lebih murni
Oh bukan udara
Tapi kamu yang kubutuhkan.

Mata Skara tidak pernah lepas dari padangannya pada orang-orang yang lewat.
Berusaha tidak mencari laki-laki jerapah tapi pikirannya tidak tenang,
Malam sudah datang tapi yang ditunggu tak kunjung datang.
Skara berdiri menuju bangku taman dibawah lampu tempat laki-laki jerapah menyapanya pertama kali, satu jam dua jam hingga siwaktu terasa cepat dan lambat namun yang tunggu hanya ambigu.

Aku sedih
Bisakah peluk aku!

Dimana senyum itu
Sedang apa kau
Sibuk kah

Ini sudah malam
Aku tidak berani pulang
Menggigil badanku
Mana lengan hangat

Dibenak Skara malam ini hanya bisu, sebab yang dicari tidak ditemukan.

" Aku harus bangun dari mimpi ini, kau tak datang "

Suara panggilan telpon dari ponsel Skara membangunkan Skara dari mimpinya.
Dengan tangan meraba mencari ponselnya, Skara berusaha membuka mata dan melihat siapa yang menelponnya tengah malam begini.
Saat Skara menekan tombol angkat, dering ponselnya berhenti.
Ya telpon nya dimatikan, berselang beberepa menit satu pesan whatsapp diterima Skara.

~Maxim

🐣 Ra?
Udah tidur?
Maaf ya gua baru bisa bales pesan lo, jangan marah ya?

Skara tidak membalas pesan Max, malam ini perasaannya sedih sebab laki-laki jerapah tidak ada dimimpinya.
Tidak ada dimana-mana matanya memandang.
Skara kembali memejam mata, berharap pagi datang lebih cepat agar bisa melupakan mimpinya semalam.







📱
~Maxim
🐣 ra?
Ketemu yuk, nanti gua kabarin lagi ya.
Kangen ra !

🐣 Skara biru?

🐣 Yeeh jangan ngambek gitu dong,

🐣 Ra?



Tunggu kelanjutan ceritanya yah 😊

Ini Hanya MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang