Sudah satu tahun mimpi itu hilang, dan aku melupakan segala perihal tentang dia. Tapi, rindu selalu pulang kepada pemiliknya.
" Hei, aku rindu. Dimana aku harus menemukan dia? ".Hingga hari hari berlalu aku hanya terpaku dengan kesendirian, sedih bahagia nikmati sendiri. Aku tidak terlalu suka bercerita kepada yang lain, bukan karena mereka tidak ingin mendengarkan. Tapi, karena aku memilih untuk diam. Menyimpan semua cerita tentang dia di ingatan.
Hingga hari itu, sepulang dari kampus. Aku memilih jalan sendiri dibawah rintik gerimis. Menikmati air yang jatuh perlahan. Berjalan dengan lambat, dan sedikit lirih bernyanyi.
Lagu yang ku dengarkan mungkin sama dengan apa yang sedang dirasa.( Payung teduh - Di Atas Meja )
D
i atas meja rindu itu hilang
Dalam kata kata
Sebentar lagi kita saling lupa
Kita menjelma pagi dingin yang di payungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya..
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang disela sela gelisah yang menunggu reda..Hingga lagu itu berakhir diputar, aku berhenti berjalan di penyebrangan menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Dan yang aku baru sadari, ini bukan jalan yang biasa aku lalui. Tapi ini jalan memutar yang melewati sebuah gedung putih diujung pertigaan kawasan industri.
Aku meneruskan jalan menuju pertigaan, karena jika aku memutar melewati jalan biasanya itu terlalu jauh lagi, dan gerimis pun sudah mulai berhenti. Hingga senja sudah mulai berani menampakkan diri.
Aahh,, Senja? ( Lirihku )
Aku suka senja, apalagi melihatnya dari atas gedung. Begitu indah dengan segala warna ajaibnya yang menyatu bagai lukisan abstrak.
Menikmati keindahan yang tersuguhkan didepan mata dengan segala rasa syukur, bercerita tentang kota yang lelah ini. Bertanya bagaimana harimu. Dan menyaksikan senja hilang bersama malam.Sampai aku diujung jalan pertigaan, kiri kananku terlihat orang berlalu dengan setengah terburu buru, sebagian dari mereka berjalan menuju tempat ibadah, dan sebagiannya lagi menuju arah pulang.
Aku melanjutkan jalanku menuju tempat ibadah untuk melaksanakan kewajiban dan untuk beristirahat sebentar.
Setelah selesai aku bergegas kembali berjalan pulang.Jalanan malam ini cukup ramai, karena banyak karyawan/i yang pulang dari tempat kerja atau yang baru pergi ketempat kerja.
Aku berjalan diantara mereka, mataku menatap lurus kearah pukul 12, dan aku tertuju pada satu orang dengan postur badan tinggi, berjaket biru dongker, dan kaca mata diatas kepalanya. Dia berjalan setengah berlari menuju arahku, dan seketika mata kita beradu saling tatap.
Tatapan yang membuat degup jantungku berdetak kencang.Dia.. Dia.. Tatapannya sama dengan seseorang di mimpi itu. ( Pikirku ).
Hingga dia berlalu melewatiku, aku menatapnya hingga berbalik badan karena masih terdiam terpanah melihat nya, meski hanya punggungnya yang kudapati.
I Found You..
I Found You..
Aku menemukanmu diduniaku.
( Ucapku ) .Sudah aku temukan, akan kucari apakah dia seseorang di mimpi?.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca 😊.
Semoga suka, dan maaf bila masih banyak kekurangan 😊.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Hanya Mimpi
Cerita PendekDia, Pria dengan senyum kesedihan yang selalu menemani tidurku. Aku menemukan dia. Namun dia kembali hilang. Mimpiku hilang, namun kita bertemu kembali didunia nyata ini. Entah hanya halusinasi tapi aku mengenalnya kini, sampai pada akhirnya aku dan...